Sukses


6 Alasan Momen Stoner Jadi Pebalap Wildcard Menarik Buat Ditunggu

Bola.com, Jakarta - Keputusan Casey Stoner melakukan comeback ke Ducati pada Desember 2015 diiringi berbagai spekulasi menarik. Di tim yang pernah membantunya menjadi juara dunia tersebut, Stoner akan melakoni peran sebagai pebalap penguji sekaligus brand ambassador. Peran tersebut sama seperti yang dilakoninya bersama Honda selama tiga musim terakhir. 

Meskipun perannya di Ducati sudah sangat jelas, publik tetap berspekulasi. Pertanyaan apakah Stoner bakal kembali ke lintasan dengan status wildcard paling cepat mengemuka. Bahkan ada spekulasi yang mengklaim pebalap Australia tersebut bakal kembali menjadi rider reguler pada MotoGP 2017.

Pihak Ducati dan Stoner sama-sama membantah berbagai spekulasi tersebut. Fokus Stoner saat ini hanya menjadi pebalap penguji untuk membantu dua rider utama, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso. Namun, secara tersirat kedua pihak sebenarnya tidak sepenuhnya menutup kemungkinan Stoner yang kini masih berusia 30 tahun itu bakal tampil sebagai rider wildcard.

Jika Stoner benar-benar kembali berlomba di lintasan, hal itu akan menarik. Bagaimana pun dia adalah pebalap berkelas dengan koleksi dua gelar juara dunia MotoGP.

Inilah 6 alasan mengapa comeback Stoner ke lintasan sebagai pebalap wildcard bakal menarik, seperti dilansir dari Autoevolution, Jumat (15/1/2016).

1. Fans Bakal Senang Melihat Stoner Membalap

Meskipun sudah memutuskan pensiun dari ajang MotoGP sejak 2012, Stoner masih memiliki banyak fans di berbagai belahan dunia. Di seri mana pun dia bakal turun dengan status wildcard, penonton dipastikan bakal menyambut dengan gembira.

Selain itu, Stoner adalah legenda MotoGP. Melihatnya kembali membalap bersama para rider top dunia untuk sekali lagi jelas bakal menjadi nilai tambah tersendiri. Ini hal bagus bagi semua orang, karena banyaknya penonton berujung pada pemasukan yang juga lebih banyak, baik untuk penyelenggara balapan, maupun Ducati.

2. Ducati Mendapatkan Data Penting Balapan dari Pebalap Top

Pengalaman Stoner sebagai pemegang dua gelar juara dunia tentu sangat berguna saat mengendarai motor Desmosedici milik Ducati. Selain mendapat data langsung dari motor yang dikendarai Stoner, masukan dari pria Australia itu seusai balapan pasti bakal sangat berguna.

3. Tak Ada yang Akan Menyalahkan Stoner jika Tampil Buruk

Ducati lebih baik berusaha meyakinkan Stoner untuk segera menyambar peluang wildcard saat sudah beradaptasi dengan motor barunya. Jika di lintasan performanya buruk, setidaknya fans akan memaklumi. Fans bisa memahami Stoner memang butuh waktu untuk kembali ke performa terbaik seperti dulu.

2 dari 2 halaman

2

4. Stoner Dapat Menjalani Privat Tes Tak Terbatas

Status Stoner sebagai pebalap penguji Ducati membuatnya dapat menguji motor sebanyak yang diinginkan. Satu-satunya penghalang melakukan itu hanya stok dana yang disiapkan Ducati untuk tes motor.

Lebih sering menjalani tes privat tentu akan sangat membantu Stoner saat menjalani balapan. Dia punya persiapan jauh lebih baik dibanding pebalap lain.

5. Menyamai atau Mengalahkan Honda Bakal Luar Biasa

Beberapa waktu lalu Stoner mengungkapkan alasannya meninggalkan Honda dan menerima pinangan Ducati. Ada nada kekecewaan meskipun tak diungkapkan secara vulgar.

Kansnya untuk turun sebagai pebalap wildcard di Honda tak pernah terealisasi meskipun saat itu Dani Pedrosa sedang absen karena cedera tangan. Stoner menilai, Marc Marquez merasa terancam atas kehadirannya.

Tentu akan menjadi momen menarik jika akhirnya Stoner bisa bersaing langsung dengan Marc Marquez, apalagi jika bisa mengalahkan pebalap Spanyol itu.

 

Video Populer

Foto Populer