Sukses


11 Pemain Naturalisasi Indonesia: Tak Semua Sukses di Timnas

Bola.com, Jakarta - Naturalisasi pesepak bola jadi bahasan yang kerap menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia. Di Indonesia, naturalisasi bisa dipahami sebagai perubahan status kewarganegaraan penduduk asing jadi Warga Negara Indonesia.

Beragam alasan yang mendasari keinginan pesepak bola asing itu hingga memutuskan pindah kewarganegaraan jadi WNI. Ada yang sangat menyukai negeri ini, sudah memiliki keluarga di sini, mencari nafkah bermain bola di kompetisi nasional. Namun, mayoritas mengungkapkan keinginan mereka membela Tim Merah-Putih.

Dari kurun waktu 2010 hingga sekarang, setidaknya sudah ada 11 pesepak bola asing yang melakukan naturalisasi jadi WNI. Beberapa di antaranya sudah menggapai impian membela timnas Indonesia, ada pula yang belum.

Berikut ke-11 pemain asing yang menjadi WNI itu:

1. Cristian Gonzales

Cristian Gonzales saat selebrasi usai mencetak gol bagi Timnas Indonesia. (Google)

El Loco merupakan pemain asing pertama yang melakukan naturalisasi. Pesepak bola asli Uruguay tersebut jatuh cinta kepada Indonesia. Setelah menikahi Eva Nurida Siregar, Gonzales menjadi mualaf dan pindah kewarganegaraan pada 3 November 2010.

Dengan kemampuannya sebagai striker kelas satu dan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Indonesia dengan torehan 224 gol membuat dirinya dipanggil ke timnas Indonesia.

Pelatih Timnas Indonesia saat itu, Alfred Riedl, memanggil Gonzales untuk masuk ke dalam skuat Merah-Putih untuk Piala AFF 2010 di Indonesia. Pada 21 November 2010 Gonzales melakukan debut saat Indonesia menghadapi Timor Leste di pertandingan persahabatan jelang Piala AFF 2010.

Dalam pertandingan tersebut, El Loco mencetak dua dari enam gol kemenangan Indonesia atas Timor Lester dengan skor telak 6-0. Saat pagelaran Piala AFF 2010, El Loco menjadi momok yang menakutkan bagi pertahanan lawan.

Terbukti, El Loco mampu menciptakan dua gol penting yang masing-masing disarangkan ketika menghadapi Filipina di leg pertama dan kedua semi final Piala AFF 2010. Gonzales mengantarkan Indonesia melaju ke babak final Piala AFF 2010 untuk menghadapi Malaysia. Namun, El Loco gagal membawa Timnas Garuda jadi juara.

Hingga saat ini El Loco sudah menghasilkan 31 caps dan telah mencetak 13 gol dari seluruh pertandingan bersama timnas Indonesia. Meski umurnya sudah 38 tahun, Gonzales masih dipercaya membela timnas Indonesia.

Di level klub, El Loco dikenal sebagai striker buas di muka gawang lawan. Persik Kediri sudah pernah diantarkannya menjadi Juara Liga Indonesia. Selanjutnya, El Loco bermain untuk Persib Bandung dan saat ini membela Arema Cronus.

2. Kim Jeffrey Kurniawan

Kim Jeffry Kurniawan. (Google)

Kim lahir dari ibu berdarah Jerman dan ayah Indonesia berdarah Tionghoa. Kim memiliki bakat sepak bola dari kakeknya, Kwee Hong Sing, yang pernah membela Persija Jakarta dan Timnas Indonesia pada era 1950-an.

Kim diajak seorang pelatih asal Jerman yang menangani Persema Malang ketika itu, Timo Scheunemann, untuk bermain di Indonesia. Bersama Irfan Bachdim, Kim memulai pertualangan di Indonesia.

Selanjutnya, pemain yang awalnya berposisi sebagai gelandang dan diplot menjadi bek kanan tersebut jatuh cinta sepak bola Indonesia dan negeri kelahiran ayahnya tersebut. Kim akhirnya memutuskan untuk berpindah warga negara atau naturalisasi. Debut timnas Kim di dapat saat menghadapi Myanmar dalam pertandingan persahabatan di Stadion Gelora Bung Karno, pada 30 Maret 2015.

Di level klub, pemain yang sebelumnya memiliki paspor Jerman tersebut memulai karier sepak bolanya di klub FC Heidelsheim, sebuah klub yang berkompetisi di Verbandsliga Nordbaden Jerman (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga). Selanjutnya, Kim memperkuat Persema Malang hingga akhirnya memperkuat Pelita Bandung Raya (PBR) yang sekarang berganti nama menjadi Persipasi Bandung Raya.

3. Diego Michiels

Aksi Diego Michiels. (Google)

Pemain kelahiran Belanda tersebut meniti karier sepak bola di klub amatir Negeri Kincir Angin, RDC Deventer, kemudian direkrut Go Ahead Eagles untuk tim junior. Selanjutnya, Diego memulai petualangannya di sepak bola Indonesia ketika direkrut Pelita Jaya Karawang.

Bersama Pelita Jaya, pemain yang berposisi sebagai bek kiri tersebut menampilkan permainan aktraktif sehingga dipanggil PSSI untuk bergabung di timnas U-23 pada SEA Games 2011 yang di selenggarakan di Jakarta dan Palembang. Akhirnya, Diego rela melepas kewarganegaraan Belanda dan memilih Indonesia sebagai negara barunya.

Diego menjalani debut perdana di Timnas U-23 Indonesia saat Garuda Muda melumat Kamboja dengan skor 6-0 di pertandingan penyisihan grup A SEA Games 2011. Pada level Timnas Indonesia senior, Diego mencatatkan debut ketika Indonesia menyerah dengan skor telak 0-10 dari Bahrain pada kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia.

Di level klub, Diego sering berpindah-pindah klub mulai dari Pelita Jaya, Arema Malang, Persija IPL, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar.

4. Victor Igbonefo

Aksi Victor Igbonefo. (Google)

Bek tangguh berkewarganegaraan awal Nigeria tersebut memulai karier sepak bola dengan memperkuat klub lokal amatir asal negaranya, First Bank FC. Kemudian, pria berumur 29 tahun tersebut hijrah ke Liga Indonesia untuk memperkuat Persipura Jayapura sejak 2005.

Memperkuat Persipura selama enam musim dengan performa apiknya, Victor dianggap sebagai salah satu bek terbaik di pentas ISL karena intensitas tinggi dan kedisiplinannya mengawal lawan. Pemain yang bernama lengkap Victor Chuckwuekezie Igbonefo tersebut mencintai sepak bola Indonesia dan ingin memperkuat Timnas Indonesia.

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) akhirnya mengabulkan permintaan bek Persipura Jayapura ketika itu, untuk berpindah warga negara ke Indonesia. PSSI menilai Victor dengan kemampuannya layak untuk dinaturalisasi dan masuk jadi bagian Timnas Indonesia.

Debut Victor di Timnas Indonesia didapat ketika menghadapi Arab Saudi di ajang Pra Piala Asia 2015, pada 23 Maret 2013. Namun, Victor gagal membawa Timnas Garuda menang, setelah menyerah 1-2 di tangan Arab Saudi.

Di level klub, Victor Igbonefo saat ini membela Arema Cronus setelah sebelumnya membela Persipura Jayapura, Chiangrai United, dan Pelita Jaya.

5. Greg Nwokolo

Aksi Greg Nwokolo. (Google)

Pemain asal Nigeria sempat membela klub Singapura Tampines Rovers FC dan Young Lions sebelum memutuskan merumput di Indonesia bersama Persijatim Solo FC. Greg termasuk pemain yang doyan pindah klub. Dalam kurun waktu dua musim, Greg memperkuat Persijatim Solo FC, PSIS Semarang, PSMS Medan, hingga Persis Solo.

Pada 2008, Greg hijrah ke Persija Jakarta. Bersama Macan Kemayoran, Greg menjelma sebagai striker lubang yang mampu mengacak-ngacak pertahanan lawan. Terbukti, 13 gol berhasil ditorehkan dari 26 penampilan.

Bermula dari penampilan yang brilian bersama Persija dan kecintaannya akan sepak bola Indonesia, keinginan membela Timnas Indonesia pun muncul. Akhirnya, PSSI merestui permintaan naturalisasi Greg. Greg disumpah untuk setia pada NKRI pada 10 Oktober 2011 di Kanwil Kemenhumkam, Cawang, Jaktim.

Greg melakukan debut untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia AFC 2015 melawan Arab Saudi pada  23 Maret 2013. Hanya, Greg gagal membawa Timnas Garuda menang, setelah menyerah 1-2 di tangan Arab Saudi.

Gol perdana Greg untuk Timnas Garuda saat mengalahkan Filipina dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan, di Stadion Manahan Solo, Rabu (14/8/2013).

Selanjutnya level klub Greg berlanjut dengan memperkuat Arema Cronus, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta untuk kedua kalinya. Saat ini akibat terhentinya kompetisi di Indonesia, Greg memutuskan hijrah ke BEC Tero Sasana, Liga Premier Thailand.

6. Sergio van Dijk

Sergio Van Dijk (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Van Dijk memulai kariernya sebagai pesepak bola di klub Eredivisie Belanda, FC Groningen, bersama pemain kelas dunia Arjen Robben. Setelah itu, ia memutuskan hengkang ke klub Eerste Divisie (kasta kedua Eredivisie Belanda), Helmond Sport. Kemudian berpindah klub ke Emmen, di kasta yang sama dengan klub lamanya.

Setelah itu, Van Dijk memutuskan hengkang ke Liga Australia bersama klub Brisbane Roar. Dari sinilah karier pesepak bola berdarah campuran Belanda dan Indonesia itu melejit. Van Dijk lantas meneruskan kariernya bersama Adelaide United. Di sana, Van Dijk dikenal sebagai sosok striker haus gol. Terbukti bersama Adelaide United, Van Dijk mampu mencetak 25 gol dari 55 penampilan.

Striker plontos itu memutuskan hengkang ke ISL 2013 untuk memperkuat Persib Bandung. Tak lama kemudian muncul keinginannya memperkuat Tim Garuda. Van Dijk akhirnya memutuskan untuk berpindah warga negara dari Belanda ke Indonesia. Van Dijk mengawali debut sebagai pemain Timnas Indonesia saat pasukan Garuda menghadapi Arab Saudi di Pra Piala Asia 2015. Ketika itu, debut Van Dijk berakhir dengan kekalahan 1-2 dari Arab Saudi.

Setelah itu, Van Dijk mencatatkan gol perdana bersama Timnas Indonesia ketika menghadapi Timor Leste dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/10/2014).

Di level klub, setelah berseragam Maung Bandung, Van Dijk akhirnya memutuskan hengkang ke Liga Iran untuk memperkuat Sepahan FC. Saat ini, Van Dijk bermain di Liga Premier Thailand bersama Suphanburi FC.

7. Raphael Maitimo

Raphael Maitimo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut memulai kariernya di akademi klub amatir Belanda, VV Nieuwerkerk. Selanjutnya, Maitimo menimba ilmu akademi di salah satu klub papan atas Belanda, Feynoord bersama Robin van Persie. Karier profesional Maitimo berlanjut ke klub Divisi Dua Belanda, FC Dordrecht.

Maitimo melanjutkan karir profesional seniornya di China League One bersama BIT FC. Setelah dua musim yang solid di Cina, ia memutuskan hijrah ke Indonesia pada 2011 di Liga Primer Indonesia (LPI) bersama klub Bali Devata dan sempat dipinjamkan ke klub liga amatir Belanda, Capelle.

Ketika itu, lantaran dualisme federasi, Nilmaizar yang jadi pelatih timnas di Piala AFF 2012 memanggil Maitimo. Satu hari jelang babak penyisihan grup Piala AFF 2012, Maitimo resmi jadi Warga Negara Indonesia (WNI). Gelandang yang kini berumur 31 tahun tersebut melakukan debut bagi Timnas Indonesia saat menghadapi Laos pada 21 November 2012.

Dalam pertandingan tersebut, pemain yang pernah membela timnas Belanda U-17 itu mampu menciptakan gol pertama bagi Timnas Indonesia. Namun, Maitimo gagal membawa kemenangan bagi Timnas Indonesia. Pasukan Garuda harus puas di tahan Laos dengan skor 2-2.

Hingga kini Maitimo kerap jadi langganan timnas.  Di level klub, ia pernah membela Mitra Kukar dan Sriwijaya FC di ISL 2015 sebelum kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu dihentikan oleh PSSI.

8. Tonnie Cussell

Tonnie Cusell. (Google)

Pemain yang bernama lengkap Tonnie Harry Cusell Lilipaly tersebut memulai karier sepak bolanya di klub amatir Liga Belanda, FC Abcoude. Selanjutnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut malang melintang di klub-klub amatir tempat kelahirannya tersebut.

Penampilan apiknya di klub liga amatir Belanda, GVVV, membuat Cussell yang juga keturunan Indonesia dilirik oleh PSSI. Cussell, yang notabene ingin membela Timnas Belanda namun gagal bersaing, memutuskan untuk berpindah warga negara ke Indonesia.

Pada 10 Oktober 2011, Cussell resmi jadi warga negara Indonesia. Debutnya untuk Timnas Indonesia diperoleh ketika menghadapi Laos pada Piala AFF 2012. Cusell gagal membawa kemenangan untuk Indonesia, lantaran hanya bermain 2-2 dengan Laos. Terakhir, Cusell memperkuat Barito Putera sebelum diputus kontrak.

9. Stefano Lilipaly

Stefano Lillipaly. (Google)

Pemain berumur 25 tahun tersebut memulai karier sepak bolanya dari akademi klub Belanda mulai dari DCG, AZ Alkmaar, hingga FC Utrecht. Karier profesional sebagai pesepak bola dimulai ketika gelandang serang tersebut memperkuat FC Utrecht.

Selanjutnya pemain tersebut memutuskan untuk bermain di Divisi Dua Liga Belanda bersama Almere City. Lilipaly kemudian berpetualang
ke J-League untuk memperkuat Consadole Sapporo.

Penampilan apiknya bersama Almere City membuat PSSI berniat ingin menaturalisasi pemain Persija Jakarta tersebut. Pada 14 Agustus 2013, ia mengawali debut resmi di tim nasional Indonesia melawan Filipina dan membuat 1 assist dalam debut pertamanya.

Pertandingan berakhir 2-0 untuk kemenangan Indonesia. Sejauh ini, pemain yang bernaturalisasi pada tahun 2011 tersebut baru mengantungi satu caps bersama Timnas Indonesia.

10. Johny van Beukering

John van Beukering. (Google)

Pemain yang pernah membela Feyenoord di Eredivisie Belanda tersebut telah malang-melintang di klub Divisi Dua Liga Belanda. Saat dualisme federasi, striker bertubuh gempal itu pindah jadi WNI.

Pada 10 Oktober 2011, Van Beukering resmi menyandang pemain naturalisasi Indonesia, setelah berpindah warga negara dari Belanda ke Indonesia. Van Beukering memulai debutnya untuk Timnas Indonesia ketika menghadapi Timor Leste pada tanggal 14 November 2012.

Dalam pertandingan tersebut pemain yang pernah membela Pelita Jaya pada musim 2011-2012 tersebut, memberikan assist untuk Bambang Pamungkas yang menciptakan gol kemenangan Indonesia atas Timor Leste.

11. Ruben Wuarbanaran

Ruben Wuarbanara. (Google)

Pemain yang memiliki paspor Belanda dari kecil tersebut memulai karier profesionalnya di klub Belanda, FC Den Bosch. Pemain yang pernah membela Pelita Jaya dan CS Vise tersebut resmi berpindah kewarganegaraan menjadi WNI. Ia pernah dipanggil menjalani seleksi Timnas Indonesia U-23, namun gagal masuk skuat inti.

Bersama Tonnie Cusell, Ruben sempat tercatat sebagai pemain Barito Putera, sebelum akhirnya diputus kontrak tim berjuluk Laskar Antasari itu.

Baca Juga:

Nostalgia : 7 Veteran Piala Dunia yang Bermain di Indonesia

Ini Dia 5 Pemain Asing Tersukses di Kompetisi Indonesia

Ini 12 Klub Dunia yang Pernah Berkunjung ke Indonesia

Ini Dia 9 Stadion Termegah di Indonesia

Ini Sembilan Suporter Fanatik di Indonesia

Video Populer

Foto Populer