Sukses


Nasib Miris 6 Klub Kejutan Usai Menjuarai Liga

Bola.com — Kesuksesan Leicester City menjadi juara Premier League 2015-16 mengejutkan banyak pihak. Klub yang dua musim sebelumnya masih berlaga di Divisi Championship, mampu melewati Arsenal, Chelsea, Manchester United, Manchester City, dan Liverpool dalam persaingan gelar juara liga.

Namun, The Foxes patut waspada. Sebab, menurut catatan sejarah, beberapa klub kejutan mengalami kesulitan mengulangi prestasi serupa. Walaupun tidak sampai terdegradasi, klub-klub tersebut biasanya mengalami penurunan performa sehingga hanya bisa mengenang kesuksesannya.

Berikut ini adalah enam klub yang penampilannya menurun usai menjuarai liga: 

Hellas Verona
Pada musim 1981-82, Hellas Verona mendapatkan tiket ke Serie A setelah menempati peringkat pertama pada klasemen akhir Serie B. Pada musim pertamanya di Serie A, Verona berhasil bertahan dan menempati peringkat enam klasemen.

Namun kejutan Gli Scaligeri tidak terhenti sampai di sana. Pada musim 1984-85, skuat yang ditangani oleh Osvaldo Bagnoli ini mematahkan prediksi dan meraih Scudetto.

Hal ini terbilang luar biasa karena pada saat itu, pamor Serie A masih berada di atas liga sepak bola di negara lain. Serie A menjadi gudangnya bintang top dunia, seperti Diego Maradona di Napoli, Michel Platini di Juventus, Karl-Heinz Rummenige di Inter Milan dan Zico di Udinese.

Namun pada musim berikutnya, Verona kembali berkutat di papan tengah dengan finis di posisi ke-10. Verona terlempar ke Serie B pada musim 1989-90 setelah menempati posisi 16 pada klasemen akhir.

2 dari 6 halaman

Samdoria

Sampdoria
Sampdoria yang saat itu ditangani Vujadin Boskov membuat sensasi dengan meraih gelar Scudetto pada musim 1990-91. Gelar tersebut menjadi raihan pertama dan satu-satunya bagi Il Samp. Klub dari kota Genoa ini dihuni oleh pemain berbakat seperti Gianluca Pagliuca, Roberto Mancini, Gianluca Vialli dan Atillio Lombardo.

Pada musim berikutnya, Sampdoria finis di posisi keenam klasemen. Tawaran menggiurkan dari klub-klub besar membuat bintang klub memilih hengkang. Sampdoria pun terdegradasi pada 1999.

3 dari 6 halaman

Blackburn Rovers

Blackburn Rovers
Blackburn Rovers promosi ke Premier League pada musim 1991-92 di bawah kendali Kenny Dalglish. The Rovers mengakhiri perjalanan 26 tahun tidak pernah tampil di kasta tertinggi setelah terdegradasi pada 1966. Blackburn hanya membutuhkan tiga musim untuk membuat sejarah lainnya dengan mengamankan gelar Premier League pada musim 1994-95.

Pada musim berikutnya, Blackburn ditangani Ray Hatford setelah Dalglish dipromosikan sebagai Direktur Sepak Bola klub. Prestasi The Rovers menurun dan hanya mampu finis di posisi ketujuh. Hengkangnya Alan Shearer ke Newcastle United semakin melemahkan Blackburn. Klub dari Lancashire ini terdegradasi pada akhir musim 1998-99.

4 dari 6 halaman

Deportivo La Coruna

Deportivo La Coruna
Deportivo La Coruna dikenal sebagai klub underdog di La Liga Primera Division. Semangat Super Depor mampu menyulitkan perjalanan klub-klub besar untuk meraih trofi La Liga.

Pada musim 1999-00, La Coruna yang ditangani Javier Irureta dan diperkuat pemain berbakat, yaitu Noureddine Naybet, Diego Trista, Roy Maakay dan Djalminha, mencetak sejarah dengan menjuarai kompetisi La Liga.

Pada musim berikutnya, La Coruna masih bertaji dengan finis di posisi kedua. Kemunduran klub terjadi pada musim 2010-11 saat La Coruna terdegradasi dari La Liga. Sejak saat itu, La Caruna tidak lagi menjadi klub underdog di Spanyol.

5 dari 6 halaman

Wolfsburg

Wolfsburg
Wolfsburg menempati posisi kelima klasemen akhir pada musim 2007-08 di bawah asuhan Felix Magath. Posisi ini adalah posisi terbaik klub selama tampil di Bundesliga. Namun, rekor tersebut hanya bertahan selama satu musim setelah Die Wolfe menjadi juara Bundesliga pada musim 2008-09.

Hengkangnya Magath pada akhir musim 2008-09, membuat skuat Wolfsburg kembali harus beradaptasi dengan strategi pelatih baru mereka, Armin Veh. Pelatih tersebut tidak bertahan lama setelah dipecat pada Januari 2010. Wolfsburg pun hanya mampu finis di posisi kedelapan.

6 dari 6 halaman

Kaiserslautern

Kaiserslautern
Kaiserslautern tedegradasi dari Bundesliga pada akhir musim 1995-96. Namun, The Red Devils bangkit dan mampu kembali ke kompetisi tertinggi di Jerman pada akhir musim 1996-97. Setelah kembali ke kompetisi kasta teratas, Kaiserslautern yang ketika itu ditangani Otto Rehhagel membuat sejarah menakjubkan dengan menjuarai Bundesliga.

Setelah mengalami musim yang sukses, kiprah Kaiserslautern kembali memburuk. Hal ini diperparah dengan kondisi finansial klub yang tidak sehat. Pada akhir musim 2005-06, Kaiserslautern terjerat jurang degradasi dan harus tampil di divisi dua Bundesliga.

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer