Sukses


2 Trauma Gianluigi Buffon Pada Final Liga Champions

Bola.com - Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, mengantarkan klubnya lolos ke partai puncak Liga Champions 2016-2017. Meski begitu, Buffon memiliki rekor buruk pada laga final ajang tersebut.

Juventus menyingkirkan AS Monaco pada babak semifinal Liga Champions dengan agregat akhir 4-1. Lawan mereka di final adalah Real Madrid yang menghentikan perlawanan Atletico Madrid dengan keunggulan agregat 4-2.

Situasi tersebut membuat kiper Juventus, Gianluigi Buffon, akan menghadapi laga final Liga Champions untuk kali ketiga sepanjang kariernya. Namun, sang kapten memiliki memori buruk pada dua kesempatan sebelumnya.

Buffon bergabung dengan Juventus sejak 2001 setelah dibeli dari Parma seharga 52,8 juta euro (Rp 765 miliar). Buffon telah memenangi berbagai gelar bersama I Bianconeri, kecuali Liga Champions.

Kiper yang kini berusia 39 tahun itu kali pertama melaju ke final Liga Champions pada musim 2002-2003. Setelah itu Buffon dan Juventus kembali melaju ke partai puncak pada 2014-2015.

Berikut merupakan pengalaman buruk Buffon pada laga final Liga Champions:

2 dari 3 halaman

Juventus 0-0 AC Milan, (Juventus Kalah Adu Penalti 2-3) Final Liga Champions 2002-2003

uventus gagal menjuarai Liga Champions 2002-2003 setelah takluk dari AC Milan pada babak adu penalti.

Laga final antar sesama kesebelasan asal Italia tersaji di Stadion Old Trafford pada final Liga Champions 2002-2003. Juventus dan AC Milan sama-sama diunggulkan setelah menyingkirkan lawan-lawan berat pada fase sebelumnya.

Juventus lolos ke final setelah menyingkirkan duo El Clasico, Barcelona dan Real Madrid. Sedangkan AC Milan menghentikan perlawanan Ajax dan rival satu kota, Inter Milan.

Akan tetapi, Juventus memiliki kerugian jelang pertandingan itu. Salah satu pemain andalan I Bianconeri, Pavel Nedved, harus absen karena mengalami akumulasi kartu kuning.

Tanpa Nedved, Juventus bermain tak begitu baik saat itu. La Vecchia Signora kalah dalam hal penguasaan bola dengan 49 persen berbanding 51 persen dan hanya mencatat dua tendangan mengarah ke gawang berbanding enam milik AC Milan.

Skor 0-0 bertahan hingga 120 menit pertandingan. Hal tersebut membuat laga dilanjutkan ke babak adu penalti.

Tiga penendang Juventus, David Trezeguet, Marcelo Zalayeta, dan Paolo Montero mengalami kegagalan. Sementara penendang AC Milan hanya dua yang tidak berhasil menceploskan bola ke gawang, Clarence Seedorf dan Kakhaber Kaladze.

3 dari 3 halaman

Juventus 1-3 Barcelona, Final Liga Champions 2014-2015

Gianluigi Buffon pada final Liga Champions 2015. (EPA/Thomas Eisenhuth)

Juventus dan Barcelona berbekal dua trofi domestik jelang laga final Liga Champions 2014-2015. Kedua kesebelasan mengincar gelar Liga Champions guna melengkapi pencapaian mereka musim itu.

Barcelona menjadi kesebelasan yang diunggulkan pada laga tersebut karena menyingkirkan klub-klub besar pada fase sebelumnya. Blaugrana menghentikan perjalanan Manchester City (16 besar), Paris Saint Germain (perempat final), dan Bayern Munchen (semifinal).

Selain itu, skuat asuhan Luis Enrique dapat turun dengan skuat terbaiknya. Sedangkan Juventus kehilangan Giorgio Chiellini yang harus absen karena cedera.

Prediksi tersebut terbukti benar, Barcelona telah membuka keunggulan saat pertandingan baru berjalan empat menit lewat gol Ivan Rakitic. Juventus sempat membalas melalui Alvaro Morata pada menit ke-55, namun gol-gol dari Luis Suarez (68') dan Neymar (90') memastikan kemenangan Blaugrana.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer