Bola.com - Juventus akan tampil pada final Liga Champions 2016-17 yang berlangsung di Millenium Stadium, Cardiff, Wales (3/6/2017). Pada laga final tersebut, Juventus akan berhadapan dengan Real Madrid yang berstatus sebagai juara bertahan.
Advertisement
Baca Juga
Final Liga Champions 2017 adalah final kesembilan Juventus selama berkompetisi di ajang tersebut. Delapan kali menembus laga final, La Vecchia Signora tercatat hanya dua kali menjadi raja Eropa, yaitu pada tahun 1985 dan 1996.
Pada tahun 1985, Juventus yang saat itu ditangani Giovanni Trapattoni, harus menghadapi wakil Inggris, Liverpool, yang berstatus sebagai juara bertahan Piala Eropa (Liga Champions).
Laga yang berlangsung di Stadion Heysel ini harus tertunda lebih satu jam akibat kerusuhan antar suporter. Tragedi ini kemudian dikenal dengan tragedi Heysel yang menewaskan 39 orang dan melukai 600 lainnya.
Meskipun diwarnai kerusuhan, ofisial pertandingan tetap memutuskan untuk melanjutkan pertandingan. Juventus memenangi pertandingan dengan skor 1-0. Gol kemenangan Bianconeri dicetak Michel Platini lewat titik putih pada menit ke-56.
Gol Platini berbau kontoversi karena Liverpool menilai pelanggaran terhadap Zbigniew Boniek terjadia di luar kotak penalti. Namun, wasit asal Swiss, Andre Daina, yakin kalau pelanggaran terjadi di dalam kotak.
Gol penalti Platini menjadi satu-satunya gol pada laga tersebut, Juventus pun memenangi trofi Piala Eropa untuk kali pertama pada penampilan ketiga di laga final.
Sebelas musim setelah kemenangan perdana di kompetisi Liga Champions, Juventus baru bisa kembali merasakan tampil di laga final. Pada tahun 1996, Juventus berhadapan dengan wakil Belanda, Ajax Amsterdam, yang berstatus sebagai juara bertahan kompetisi tersebut.
Juventus yang dimotori Antonio Conte, hanya mampu bermain dengan skor 1-1 pada waktu normal pertandingan.
Pemenang masih tidak bisa ditentukan setelah melewati babak tambahan. Kedua tim pun harus melewat babak adu penalti untuk menentukan juara turnamen.
Pada babak tos-tosan, Juventus keluar sebagai jaura setelah eksekusi Edgar Davids dan Sonny Silooy gagal membobol gawang Juventus. Skor 4-2 pada babak adu penalti membuat Juventus meraih gelar Liga Champions untuk kali kedua.
Pada musim berikutnya, Juventus kembali menembus laga final. Namun mereka tidak bisa mempertahamkan keunggulan gelar setelah takluk 1-3 dari Borussia Dortmund.
Juventus sempat mencetak rekor setelah menembus final Liga Champions untuk kali ketiga dalam tiga musim (1995-1998) sejak format baru kompetisi diberlakukan. Namun untuk kali kedua secara beruntun, Bianconeri kembali takluk, kali ini dari Real Madrid dengan skor 0-1.
Pada 2003, Juventus sempat menembus babak final Liga Champions dan harus berhadapan dengan AC Milan. Namun, Juventus gagal menjadi juara setelah takluk 2-3 pada babak adu penalti.
Penampilan terakhir Juventus pada laga final Liga Champions terjadi pada tahun 2015. Saat itu, La Vecchia Signora kalah 1-3 dari Barcelona.
Musim | Lawan | Skor |
1972-1973 | Ajax Amsterdam | 0-1 |
1982-1983 | Hamburg | 0-1 |
1984-1985 | Liverpool | 1-0 |
1995-1996 | Ajax Amsterdam | 1-1 (penalti 4-2) |
1996-1997 | Borussia Dortmund | 1-3 |
1997-1998 | Real Madrid | 0-1 |
2002-2003 | AC Milan | 0-0 (penalti 2-3) |
2014-2015 | Barcelona | 1-3 |
Saat ini, Juventus memiliki peluang untuk meraih gelar Liga Champions ketiga sepanjang sejarah klub. Jika melihat sejarah kemenangan sebelumnya di ajang tersebut, Juventus selalu menjadi juara ketika bertanding melawan juara bertahan.
Selain itu, Juventus juga memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih gelar ketiga pada musim 2016-17.