Sukses


6 Momen Terbaik Timnas Indonesia di Sejarah SEA Games

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia kembali gagal di ajang SEA Games 2015 Singapura. Meski sempat tampil menjanjikan dengan keluar sebagai runner up grup A, Skuat Merah Putih dibuat tak berdaya di putaran selanjutnya.

Pada semifinal, Garuda Muda dicukur habis Thailand lima gol tanpa balas. Begitu pun di perebutan medali perunggu menghadapi Vietnam. Skuat Tanah Air kembali harus lima kali kebobolan gawangnya tanpa satupun mencetak gol.

Namun, Indonesia bukan tanpa sejarah baik di turnamen antar negara Asia Tenggara itu. Beberapa kali Merah Putih menembus final, dua medali emas pun diraih dan menjadi momen terbaik Timnas Indonesia di sejarah SEA Games. Kapan saja momen terbaik itu? Berikut Bola.com rangkum:

1979 - Runner Up

Indonesia menjadi tuan rumah pada edisi ini. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi arena adu taji lima negara, yakni Burma, Indonesia, Malaysia, Singapore, dan Thailand.

Malaysia langsung lolos ke final usai menjadi juara di fase grup. Sementara Indonesia yang berada di tempat kedua harus berhadapan dengan Thailand di urutan ketiga (karena jumlah poin sama) untuk satu tiket lainnya ke final.

Tim Garuda kala itu membungkam Thailand lewat adu penalti. Iswadi Idris, Berti Tutuarima, dan Joko Malis menjadi pahlawan saat dua eksekutor lawan gagal.

Namun sayang, Garuda masih harus berada di bawah tapak Harimau Malaya dengan skor tipis, 0-1 saja, di final. Adalah Mokhtar Damari yang mencetak gol bagi lawan dan mengubur dalam-dalam mimpi medali emas Indonesia.

1997 - Runner Up

Indonesia kembali menjadi tuan rumah dalam edisi ini. Kali ini 10 peserta ambil tempat dalam dua grup. Indonesia, Vietnam, Laos, Malaysia, dan Filipina menghuni Grup A. Sementara Thailand, Singapura, Kamboja, Myanmar, Brunei ada di Grup B.

Kali ini Indonesia lebih perkasa dengan menjadi juara Grup A dan bertemu Singapura, runner up Grup B. Tim Singa pun masih belum bisa membendung semangat putra bangsa dan takluk 1-2. Kemenangan tipis cukup membawa Garuda ke Final bertemu Thailand.

Kedua negara sama kuat ketika Kurniawan Dwi Yulianto dan Chaichan Kiewsen mencetak gol, hingga membuat pertandingan dilanjutkan ke 30 menit tambahan dan adu tembak 12 pas.

Sayang kali itu hanya Aji Santoso, yang kini menjadi pelatih Timnas U-23 di SEA Games 2015, dan Fachry Husaini yang sukses menggoyang jala lawan. Sementara keempat juru eksekusi lawan sukses. Indonesia kembali hanya dikalungi perak tahun tersebut.

2011 - Runner Up

SUGBK kembali riuh di SEA Games 2011 menyambut harapan lebih tinggi dari raihan tuan rumah sebelumnya. Kala itu, Indonesia Muda tampil begitu menjanjikan saat Titus Bonai, Emanuel Wanggai, Gunawan Dwi Cahyo, Andik Vermansyah, dan Ramdani Lestaluhu memporak-porandakan Kamboja 6-0 di partai pembuka Grup A.

Duo Wanggai dan Bonai nyaris tak pernah absen membobol gawang lawan sepanjang fase grup kecuali satu-satunya dari Malaysia. Itu pun skor tidak jauh, Indonesia takluk 0-1 saja.

Tim Garuda menggerus Vietnam 2-0 di semifinal. Kembali, gol dicetak oleh Wanggai dan Bonai, duo momok bagi lawan Indonesia. Namun sayang taji duo perwakilan Timur Indonesia ini tak berlanjut di final.

Adu jago penendang dan penjaga gawang kembali terjadi di babak puncak. Sayang, Egi Melgiansyah dkk. hanya mampu mengulang apa yang angkatan Aji Santoso lakukan, kalah. Masuk final kembali setelah 14 tahun cukup membanggakan kala itu.

2013 - Runner Up

Gol semata wayang Alfin Tuasalamony lewat titik 12 pas di pertandingan terakhir fase grup menghadapi tuan rumah Myanmar cukup bagi Indonesia untuk lolos ke semifinal sebagai runner up Grup B mendampingi Thailand sebagai juara grup.

Semifinal edisi ini mengulang final sebelumnya, yakni menghadapi Malaysia dan harus menentukan nasib lewat tos-tosan penalti. Beruntung kali ini hanya Manahati Lestusen yang gagal jadi juru eksekusi, sehingga Indonesia bisa membalaskan dendam final 2011.

Namun sayang, Indonesia untuk keempat kalinya hanya bisa menggigit perak usai laga final. Sarawut Masuk memasukkan bola ke gawang Kurnia Meiga Hermansyah dan membuat Indonesia takluk 1-0.

1987 - Juara

Titel pertama Indonesia didapatkan di ajang SEA Games. Usai menjadi runner up grup B mendampingi Thailand sebaga juara, Skuat Merah Putih menantang Burma di semifinal.

Indonesia tertinggal 0-1 di babak pertama, saat itu gol cepat Than Toe Aung tidak mampu dibalas hingga interval 45 menit pertama habis. Namun, Rully Nere, Herry Kiswanto, Ricky Yacobi, dan Robby Darwis memborong empat gol bagi tim Garuda di babak kedua. Tak pelak, skor 4-1 menapakkan Indonesia ke final pertamanya kembali sejak1979.

Laga lawan Malaysia sudah alot sejak saat itu. Bertemu di final, Indonesia hanya memainkan laga seri tanpa gol hingga menit ke-90. Namun konsistensi skuat Nusantara membuahkan hasil. Satu menit saja di babak tambahan waktu, gol Ribut Waidi mendatangkan emas pertama buat Indonesia.

1991 - Juara

Tidak puas ketika hanya memenangkan perunggu di SEA Games sebelumnya (1989), Timnas Indonesia tancap gas di Filipina. Di fase grup, Indonesia sempurna, menyapu bersih semua laga dengan kemenangan dan menjadikannya juara grup.

Namun kala itu semangat Rochy Putiray cs. mendapat sandungan Singapura di semifinal. Indonesia dipaksa memainkan babak tos-tosan kembali. Kala itu Indonesia menang dan bertemu Thailand di putaran final.

Namun, kembali, Indonesia harus melewati babak adu penalti. Beruntung kali ini kiper Indonesia kian cakap dan striker Indonesia pun kian tajam. Emas kedua, dan yang terakhir hingga saat ini pun, diboyong pulang ke Tanah Air.

Dengan fakta ini, seharusnya Indonesia dapat kembali bangkit. Kembali masuk ke final, babak yang seharusnya menjadi tradisi bagi bangsa sekelas Indonesia. Bermain sebagai tuan rumah empat kali, tiga perak dan satu emas diraih. Satu emas pernah dimenangkan saat menjadi tamu. Jadi apa Indonesia punya alasan lagi untuk kalah?

Baca Juga:

Air Mata Alfin Tuasalamony Tumpah di Laga Amal #Alfin Bisa

Ini Alasan Persipura Jayapura Tak Ikut Piala Indonesia Satu

Kisah Getir Bintang ISL Bermain Tarkam di Ciputat (1)

Video Populer

Foto Populer