Sukses


"Salary Cap Standarisasi Masa Depan Sepak Bola Indonesia"

Bola.com, Jakarta - Mantan kiper kenamaan Indonesia, Hermansyah, mendukung diterapkannya wacana regulasi terbaru yang dicanangkan PT Liga Indonesia (LI) untuk ISL 2015-2016, tentang pembatasan pemberian gaji pemain atau salary cap.

"Memang arahnya mau ke sana, menciptakan masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik. Saya sangat setuju salary cap diterapkan di Indonesia. Ini sebagai standarisasi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik," kata Hermansyah kepada Bola.com, di Jakarta.

Menurut kiper Timnas Indonesia pada Pra Piala Dunia 1985 tersebut, salary cap dapat memberikan pelajaran bagi klub yang memaksakan kehendak untuk merekrut pemain dengan gaji besar.

"Banyak klub yang memaksakan untuk merekrut pemain dengan gaji besar, tapi tidak sesuai anggarannya. Hasilnya, banyak klub yang menunggak gaji pemain. Nantinya, salary cap bisa memukul klub agar tidak memaksakan kehendak," ungkap Hermansyah.

Selain itu, Hermansyah berpesan kepada klub agar saat merekrut pemain harus menyesuaikan gaji dan kemampuan penggawa anyarnya tersebut. Untuk itu, klub terlebih dahulu melakukan tes kesehatan sebelum memberikan kontrak gaji.

"Klub harus cek kesehatan terlebih dahulu. Setelah itu, jika ada cedera dari pemain yang direkrutnya, klub bisa menurunkan gaji pemain yang setinggi langit. Artinya, sesuai keadaan pemain dan kemampuannya. Pemain juga harus sadar diri dengan kemampuannya untuk menentukan gaji. Kasihan klub, kalau gaji besar tapi kemampuannya hanya minim," ujarnya.

PT Liga Indonesia (LI) berencana menerapkan regulasi terbaru seperti salary cap, financial fair play, maupun budget cap untuk ISL 2015-2016, yang rencananya akan digelar mulai minggu ketiga Oktober 2015. Hal tersebut dilakukan PT LI untuk mencegah adanya penunggakan gaji pemain dan bangkrutnya sebuah klub dalam gelaran ISL.

Baca Juga :

Hermansyah: Benahi Sepak Bola Jangan Emosional

Zulkifli Syukur: Salary Cap Hanya Cocok buat Persija

ISL 2015-2016 Cocok Pakai Salary Cap atau Financial Fair Play?

 

Video Populer

Foto Populer