Pita Hitam Sepanjang Laga Grup B Piala Presiden

Bola.com, Malang - Sudah sepekan lebih mendiang pelatih Arema Cronus dikebumikan. Namun, penghormatan atas dedikasinya dalam dunia sepak bola masih terus  mengalir. Saat penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1-9 September, semua pemain yang bertanding di lapangan bakal mengenakan pita hitam.

Pita hitam simbol tanda berduka atas hilangnya sosok pelatih yang dikenal dekat dengan publik sepak bola nasional. "Sejak  pertandingan amal lawan Gresik United kemarin (26/8/2015) pita hitam sudah digunakan. Dan itu berlanjut hingga babak penyisihan di Malang," kata Media Officer Arema Sudarmaji.

Saat Piala Presiden tuan rumah Arema tidak menjadi panpel.Tanggung jawab pelaksanaan penyisihan Grup B dipegang langsung oleh penyelenggara turnamen, Mahaka.. Namun pita hitam itu tetap disiapkan oleh manajemen Tim Singo Edan. Semua klub yang bertanding pun tidak akan keberatan mengenakannya.

Selain Arema, tiga kontestan lain grup ini adalah PSGC Ciamis, Sriwijaya FC dan Persela Lamongan. "PSGC Ciamis yang jarang bertemu Arema di kompetisi pun sempat mengirimkan karangan bunga duka cita ke kantor Arema. Jadi Sriwijaya FC dan Persela Lamongan pasti juga berniat menggunakan tanda berduka saat pertandingan," tegasnya.

Rencana menggunakan pita hitam di penyisihan Grup B juga disetujui oleh pihak penyelenggara, Makaha Sport and Entertaintment. Sebab, sosok Suharno sudah 26 tahun berkecimpung dalam dunia kepelatihan. Waktu yang cukup  panjang dan perlu dihormati.

"Khusus di Malang memang ada rencana semua pemain pakai pita hitam. Itu sebuah hal yang wajar mengingat sosok almarhum Suharno sangat besar dedikasinya terhadap sepak bola Tanah Air. Banyak pemain yang bersinar dari tangan dinginnya. Ia pantas mendapat penghargaan," tegas CEO Mahaka, Hasani Abdul Gani.

Baca Juga:

Suharno: Kesayangan Aremania, Pahlawan Arema dan Keluarga

Menpora Imam Nahrawi: "Saya Ingin Wujudkan Harapan Coach Suharno"

Detik-detik Terakhir Sebelum Suharno Meninggal Dunia