Sukses


Patuhi Hukum, Surabaya United Tak Ganti Nama di ISC 2016

Bola.com, Surabaya - Sejak memutuskan berganti nama menjadi Surabaya United di Piala Jenderal Sudirman 2015, manajemen klub belum berpikir untuk mengubah nama klub ini lagi. Jika ISC 2016 jadi diputar, mereka memutuskan tetap menggunakan nama yang sama.

Keputusan manajemen memakai nama Surabaya United karena proses persidangan kasus sengketa nama dan logo Persebaya di Pengadilan Niaga Surabaya masih berjalan. Mereka memilih untuk mematuhi hukum yang berlaku selama belum ada putusan inkrah tentang hak paten nama dan logo Persebaya. 

“Sebagai warga negara yang baik, kami akan patuh pada hukum yang berlaku di negara ini. Nama Surabaya United tidak akan berubah bila hukum belum memutuskan siapa yang berhak atas nama dan logo Persebaya,” jelas Rahmad Sumanjaya. 

Memang, selama persidangan kasus ini berjalan, klub yang bermarkas di Jemursari Selatan, Surabaya, ini bisa menggunakan nama dan logo Persebaya, Namun mereka tak mau ada masalah saat kompetisi berjalan. 

Surabaya United tak ingin berganti nama lagi di tengah jalan, seperti yang terjadi saat Piala Presiden 2015. Kala itu, tim besutan Ibnu Grahan menggunakan nama Persebaya. Sesaat sebelum memasuki babak 8 besar, tiba-tiba BOPI meminta tim ini mengubah namanya jika ingin melanjutkan kiprah di turnamen garapan Mahaka Sport and Entertainment. Alhasil, mereka mengganti nama menjadi Bonek FC. 

Kejadian serupa bisa saja terjadi jika Surabaya United kembali menggunakan nama Persebaya di ISC. “Kami baru bisa kembali menggunakan nama Persebaya setelah kompetisi selesai, dengan catatan, kami menang di Pengadilan Niaga Surabaya. Kalau hasilnya tak sesuai harapan, kami tetap gunakan nama Surabaya United,” jelasnya. 

Sementara itu, sikap Bonekmania hingga saat ini masih sama seperti sebelumnya. Bonekmania yang dulu memilih loyal kepada Persebaya 1927 memilih tidak mendukung tim ini meski berganti nama apa pun. Sedangkan Bonekmania yang dulu pro terhadap Persebaya ISL memilih bungkam dan pasif.

“Kami belum bisa komentar dan menanggapi masalah ini. Kami masih fokus pada persoalan hukum yang dihadapi teman-teman terkait kasus kerusuhan di Sragen (Jawa Tengah) lalu,” terang Hamin Gimbal, dedengkot Bonekmania YSS.

Video Populer

Foto Populer