Sukses


5 Pemain Bintang yang Memperkuat PS Polri di Piala Bhayangkara

Bola.com, Jakarta PS Polri tak mau setengah hati mempersiapkan tim untuk mengikuti turnamen Piala Bhayangkara 2016. Beberapa nama tenar di Indonesia berhasil didatangkan untuk memperkuat tim yang sebagian beranggotakan anggota kepolisian ini.

Piala Bhayangkara rencananya bergulir pada 17 Maret hingga 3 April 2006. Turnamen ini diikuti 10 tim di Indonesia. Mereka adalah, Sriwijaya FC, Arema Cronus, Persipura Jayapura, Persib Bandung, Mitra Kukar, PS Polri, PS TNI, Persija Jakarta, Bali United, dan pemenang Piala Gubernur Kalimantan Timur.

Nantinya, 10 peserta tersebut bakal terbagi menjadi dua grup. Pertandingan di Grup A bakal dihelat di Bandung, sedangkan laga Grup B dilangsungkan di Bali. Sementara laga final dipastikan dihelat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Jelang menghadapi turnamen tersebut, PS Polri saat ini sedang serius melakukan pemusatan latihan di Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Jakarta. Menariknya skuat PS Polri dipastikan bakal diperkuat pemain asing. Hal ini tentu berbeda dengan PS TNI yang tetap teguh dengan bakat-bakat lokal dalam skuatnya saat tampil di Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu yang lalu.

 

Berikut adalah pemain bintang yang memperkuat PS Polri:

2 dari 6 halaman

2

1. M. Hargianto

Hargianto merupakan gelandang tengah andalan timnas U-19 saat menjuarai Piala AFF U-19 2013 dan lolos ke Piala AFC U-19 2014. Pelatih timnas U-19 saat itu, Indra Sjafri, sering memainkan Hargianto dengan Evan Dimas dan Zulfianto di lini tengah.

Trio lini tengah timnas U-19 sangat solid kala itu. Ketiganya merupakan tipe gelandang tengah modern yang selalu mengandalkan umpan-umpan pendek, ketimbang melepaskan umpan jauh langsung ke striker.

Meski begitu, performa Hargianto sempat menurun ketika memperkuat Surabaya United. Hal itu terlihat saat Hargianto sulit menembus skuat utama. Ia kalah bersaing dengan gelandang Surabaya United lain seperti Evan Dimas dan Fandi Eko Utomo.

3 dari 6 halaman

3

2. Paulo Oktavianus Sitanggang

Nama Paulo Sitanggang melejit setelah sukses bersama timnas U-19 saat menjuarai Piala AFF U-19 2013 dan lolos ke Piala AFC U-19 2014. Berbeda dengan Hargianto yang merupakan anggota skuat utama di bawah asuhan Indra Sjafri, Paulo adalah super-sub di lini tengah timnas U-19.

Permainan Paulo juga sedikit berbeda dengan Hargianto. Meski sama-sama berani melakukan kontak fisik saat bertanding, Paulo juga dibekali kemampuan tendangan dari jarak jauh.

Kemampuan itu telah mampu dia buktikan saat mencetak gol spektakuler dari tengah lapangan saat melakukan tur Nusantara bersama timnas U-19 melawan Sriwijaya U-21 pada 20 Juni 2014.

Gol dari jarak jauh lainnya tercipta ketika Paulo membobol gawang Uzbekistan saat laga uji coba pada 10 Oktober 2014. Performanya juga tetap konsisten saat memperkuat Barito Putera.

Klub Singapura, Warrior FC, sempat diberitakan tertarik mendapatkan jasanya. Sayang, kesempatan itu harus gagal karena jajaran manajemen Warriors FC hingga kini tidak memberi kabar lanjutan ke manajemen Barito.

4 dari 6 halaman

4

3. Hansamu Yama Pranata

Pemain kelahiran Mojokerto 21 tahun yang lalu ini merupakan salah satu pemain berbakat di lini belakang Indonesia. Duetnya bersama Sahrul Kurniawan sukses membawa timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013 dan lolos ke Piala AFC U-19 2014.

Usai memperkuat timnas U-19, bakat Hansamu berhasil didapatkan oleh Barito Putra. Dia berhasil menembus skuat utama di lini belakang Laskar Antasari.

Hansamu kini dipinjamkan oleh Barito Putra ke PS Polri untuk berlaga di Piala Bhayangkara. Itu berarti Hansamu dipastikan absen dalam TC Pra PON bersama Barito.

Namun, klausul peminjaman yang diajukan PS Polri ke manajemen Barito Putera disebutkan, bila tim Pra PON Kalsel membutuhkan tenaga Paulo Sitanggang dan Hansamu Yama Pranata untuk tampil pada babak kualifikasi, pelatih Bambang Nurdiansyah harus melepas mereka.

5 dari 6 halaman

5

4. Robertino Pugliara

Gelandang asal Argentina ini sudah 10 tahun berkarier di Indonesia. Kemampuannya sebagai pengatur serangan dari lini kedua sudah tidak usah diragukan lagi.

Beberapa klub Indonesia seperti Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, hingga Persipura Jayapura pernah mencicipi jasanya. Meski bertubuh kecil, kelemahan itu bisa ditutupinya dengan pergerakan gesit dan lincah serta umpan-umpan menusuk dari lini kedua.

Trio Robertino bersama Ian Louis Kabes dan Gerald Pangkali di lini tengah mengantarkan Persipura menjadi runner-up pada Indonesia Super League tahun 2014.

6 dari 6 halaman

6

5. Bio Paulin

Pemain naturalisasi asal Kamerun ini merupakan salah satu bek terbaik Indonesia saat ini. Hal itu dibuktikan dengan permainan konsisten yang selalu dia tunjukkan setiap tahunnya.

Mengawali karier di Mitra Kukar pada musim 2006-2007, kemampuan hebat Bio langsung terpantau Persipura. Hingga pada akhirnya Tim Mutiara Hitam merekrutnya pada tahun 2007.

Bersama Persipura, karier Bio kian menanjak. Duetnya bersama Victor Igbonefo sempat menjadi yang terbaik ketika Persipura meraih double winners, yakni juara ISL 2008-2009 dan Community Shield (2009), juara ISL 2010-2011 serta Piala Inter Island 2011.

Kendati ditinggal sang partner, Victor Igbonefo, ke Pelita Jaya pada tahun 2011, performa Bio mengalami penurunan. Dia tetap jago dalam menghalau bola atas serta tangkas dalam memotong serangan lawan. Hingga akhirnya Bio kembali berhasil membawa Persipura menjuarai ISL pada tahun 2013.

 

 

Video Populer

Foto Populer