Sukses


Menanti Kemunculan Pelangi di Stadion Barnabas Youwe

Bola.com, Sentani - Indonesia memiliki banyak stadion yang tersebar di berbagai kota di seluruh Nusantara. Setiap stadion punya cerita sendiri. Ada stadion yang bernilai sejarah tinggi, ada pula stadion yang dibangun dengan megah dengan desain modern. Ada lagi, stadion yang memiliki pemandangan indah disekelilingnya. Singkat kata, stadion di negeri ini memiliki keunikan masing-masing.

Semisal, Stadion Gelora Bung Karno yang merupakan stadion terbesar di Indonesia dan bersejarah tinggi. Kemudian ada Stadion Mandala di Jayapura yang terletak di dekat pantai. Ada juga Stadion Pendidikan yang berada di dataran tinggi Wamena, tepatnya di Lembah Baliem.

Begitu pula dengan Stadion Barnabas Youwe, yang terletak di Kabupaten Jayapura dengan ibu kota Sentani. Stadion berkapasitas 15 ribu penonton ini memiliki pemandangan yang memesona.

Bagi yang belum pernah mengunjungi stadion markas Persidafon Dafonsoro ini, bisa jadi akan terpukau dengan pegunungan Cycloop yang jadi latar utama stadion ini. Saat cuaca cerah, langit biru berhiaskan awan-awan tampak berarak rendah menyelubungi pegunungan dengan puncak tertinggi mencapai 2.034 meter di atas permukaan laut. 

Dari tribune penonton, baik yang berada di tribune VIP atau bukan, barisan pegunungan dengan awan-awan itu terlihat jelas dan tampak dekat, menjadikan pengalaman baru bagi mereka yang baru berkunjung ke stadion yang punya asal nama dari pendeta sekaligus pelatih pertama Persipura Jayapura ini.

Lapangan sepak bola Barnabas Youwe berkapasitas 15.000 penonton. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Sesekali, dari tribune VIP terlihat pesawat terbang rendah dari kejauhan. Stadion ini memang terletak tidak jauh dari Bandar Udara Internasional Sentani, hanya sekitar lima menit dengan kendaraan bermotor. Selain itu, Danau Sentani yang indah juga cukup dekat dari stadion ini.

Mereka yang kerap mendatangi stadion ini menceritakan ada satu lagi yang membuat stadion yang terletak kira-kira 30 kilometer dari Kota Jayapura ini, makin indah. "Kadang kala ada pelangi yang muncul di langit atas stadion. Tidak hanya satu pelangi, tapi kembar. Cantik sekali," kata Linny Tarida, istri Eduard Ivakdalam, mantan kapten Persidafon.

Sebagai istri pemain andalan penghuni Stadion Barnabas Youwe, Linny terbilang sering ke stadion ini. Tentu, untuk memberi dukungan langsung pada playmaker penuh karisma itu. Bahkan, hingga saat ini ketika sang suami sudah tak lagi bermain untuk Persidafon.

Wanita yang berprofesi sebagai dokter itu setia mendampingi Eduard Ivakdalam yang masih kerap ke Stadion Barnabas Youwe untuk membawa SSB yang dilatihnya, Putra Pasifik, bertanding atau sekadar beruji coba. Seperti yang ditunjukkan akhir pekan lalu. Ketika itu, Eduard membawa SSB Putra Pasifik beruji coba melawan tim lokal di Sentani.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

bola.com yang berada di Stadion Barnabas Youwe membuktikan ucapan Linny. Sore itu, dari kejauhan terlihat sepotong pelangi menghiasi langit di atas stadion. Sangat unik, karena fenomena alam itu tidak berbentuk busur seperti biasanya.

Yang membuat makin menyenangkan, uji coba yang digelar SSB Putra Pasifik membuat Stadion Barnabas Youwe kembali hidup. Ada pertandingan sepak bola di sana, aktivitas yang dirindukan warga Sentani setidaknya hampir dua tahun ini.

Persidafon, tuan dari stadion ini, vakum dari pentas sepak bola nasional sejak 2014. Tepatnya pada pertengahan ketiga Agustus 2014, saat fase penyisihan Divisi Utama musim itu tinggal menyisakan dua laga lagi. Persidafon mundur karena kesulitan keuangan, setelah pada akhir musim 2013 terdegradasi dari level ISL.

Praktis sejak saat itu, stadion ini tak lagi digunakan untuk menjamu tim tamu di kompetisi resmi karena Persipura sudah menggunakan Stadion Mandala di Kota Jayapura. Ditambah lagi, kompetisi reguler vakum akibat konflik PSSI-Kemenpora.

"Sejak Persidafon mundur, kami sepi tontonan. Kami harus ke Jayapura karena Persipura jadi pelampiasan rindu menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion," kata Chris, salah seorang warga Sentani yang dijumpai bola.com di Stadion Barnabas Youwe.

SSB lokal sedang berlatih di Lapangan Sepak bola Barnabas Youwe, Sentani, Jayapura, Minggu (01/05/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Stadion yang tidak memiliki tribune di belakang gawang ini belakangan hanya menjalankan fungsi sebagai sarana warga berolahraga. Mereka yang ingin sekadar jogging, bisa menggunakan lintasan lari di sekeliling lapangan. Sesekali warga menyaksikan pertandingan uji coba yang digelar di stadion itu.

Jelang kick-off Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo, Persipura sempat menggunakan Stadion Barnabas Youwe untuk menggembleng tim karena Stadion Mandala dipakai tim PON Papua.

Tidak heran, meski jarang menggelar pertandingan resmi, stadion yang lolos verifikasi level ISL ini tetap terpelihara. Tribune VIP terlihat bebas bersih, bebas dari sampah yang berserakan. Rumput di lapangan serta lintasan lari juga dalam kondisi baik.

Meski begitu, tak disangkal lagi warga Sentani khususnya pencinta Persidafon tetap merindukan kembali bisa mendukung tim kesayangan pada kompetisi nasional. Hanya, sesuai regulasi, bila ingin tampil di kompetisi nasional lagi, Persidafon harus mengawali kiprah mereka dari kompetisi amatir akibat keputusan mundur dari Divisi Utama 2014.

"Kunci ada pada pemerintah Sentani karena mereka yang memegang kebijakan klub. Bila mereka mampu mengatasi krisis keuangan dan bersedia membangun tim, Persidafon tentu bisa eksis lagi," tutur Eduard Ivakdalam.

Segenap asa dimiliki fans klub berjulukan Gabus Sentani ini agar tim kecintaan bisa hidup lagi setelah melewati masa sulit. Bak pelangi yang muncul sesudah badai, warga Sentani menanti kemunculan lagi pelangi di Stadion Barnabas Youwe, yang menandakan kembalinya kehidupan di stadion kebanggaan dengan teriakan penuh semangat dan tabuhan genderang suporter mendukung tim kesayangan.

 

 

Video Populer

Foto Populer