Sukses


6 Asisten Alfred Riedl: Kolaborasi Austria-Persib-PSM-Bali United

Bola.com, Jakarta - Untuk ketiga kalinya, Alfred Riedl menangani Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF. Pelatih berkebangsaan Austria menjabat sebagai pelatih kepala skuat Garuda semenjak Piala AFF 2010. Pada saat itu, penampilan Indonesia mencuri perhatian masyarakat. Sayang, Firman Utina dkk. gagal pada partai puncak melawan Malaysia.

Berikutnya pada Piala AFF 2014, Alfred kembali diberi mandat tapi Indonesia gagal melangkah ke babak gugur. Selama dua kali Piala AFF, pelatih berusia 66 tahun itu didampingi asisten pelatih yang sama, yakni Wolfgang Pikal, Widodo C. Putro, dan Eddy Harto (pelatih kiper).    

Pada Piala AFF 2016, komposisi berubah. Widodo digantikan mantan pelatih PSM Makassar, Hans Peter Schaller dan pelatih kiper ditangani mantan pelatih kiper Pelita Bandung Raya (sekarang Madura United), Gatot Prasetyo. Dengan hadirnya Hans Peter Schaller, Indonesia ditangani tiga pelatih asing yang berasal dari negara yang sama, Austria. 

Keputusan Alfred Riedl memasukkan nama Hans Peter Schaller sebagai salah satu asistennya di Timnas Piala AFF 2016 dinilai wajar. Pasalnya, keduanya pernah bekerja sama pada dua tim berbeda, yakni Laos dan PSM Makassar.

Awalnya, setelah ditunjuk, Alfred memiliki keinginan untuk bekerja dalam tim yang sama seperti Piala AFF 2014. Faktor kebersamaan dan kecocokan menjadi pertimbangan. Namun, Widodo C. Putro memilih berkonsentrasi di Sriwijaya FC. 

Untuk Piala AFF 2016, Alfred Riedl didampingi 11 staf. Enam orang bekerja di area teknis (tiga saf sebagai asisten dan tiga orang di unit kesehatan, yakni dokter tim dan fisioterapi). Timnas Indonesia juga memakai jasa lima staf untuk adminstrator, perlengkapan, dan bidang media.

Berikut profil singkat enam anggota dalam staf Alfred Riedl di Timnas Indonesia Piala AFF 2016.

2 dari 8 halaman

Wolfgang Pikal - Asisten Pelatih

Wolfgang Pikal merupakan sosok terdekat Alfred Riedl dalam skuat timnas. Perannya cukup krusial. Pria asal Austria ini telah lama menetap di Indonesia sehingga ia lancar berbicara bahasa Indonesia. Tak hanya membantu soal hal teknis, Pikal menjadi penyambung lidah Alfred dengan pemain.

Kelebihan lain dari Pikal adalah telaten dengan pemain Indonesia. Hal tersebut yang kadang tidak dimiliki oleh pelatih asing. Pikal merupakan sosok yang bisa mewakili Indonesia dalam trio pelatih Austria di Timnas Piala AFF 2016.

Rekam jejak Pikal di sepak bola saat menjadi pemain memang tak istimewa. Wolfgang Pikal yang mengawali karier di klub Divisi 3 Austria SR Donaufeld memutuskan pensiun pada usia 22 tahun akibat cedera patah engkel. Dia pun merantau dan akhirnya berlabuh di Bali pada 1996.

Sempat menekuni bisnis tekstil, akhirnya pada 1999, pria kelahiran 1 November 1967 itu kembali menekuni sepak bola, setelah mendapat tawaran dari Dick Buitelaar mantan pelatih NAC Breda yang saat itu menangani PS Perseden Denpasar. Pikal pun memulai petualangan sebagai pelatih dengan mengikuti kursus lisensi dan kursus tambahan di klub top Eropa. 

Ia akhirnya menjalin kontak dengan Alfred Riedl pada 2008 saat Alfred masih menangani Vietnam Haipong. Wofgang Pikal pun langsung masuk dalam staf pelatih timnas pada 2010. 

Posisi Pikal dalam staf pelatih timnas juga penting untuk berurusan dengan kalangan media. "Saya menikmati semua tugas di timnas. Di lapangan saya membantu Alfred, saya juga senang ketika berkomunikasi dengan para wartawan," kata Pikal. 

Lahir: Wina, 1 November 1967
Karier:
1989 SR Donafueld (Pemain) 
2005 SSB Real Madrid Bali 
2010, 2014, 2016--Timnas Indonesia (Asisten pelatih)  

3 dari 8 halaman

Hans Peter Schaller - Asisten Pelatih

Pada 2011, Hans Peter Schaller menjabat sebagai pelatih kepala timnas Laos dan Alfred Riedl berperan sebagai Direktur Teknik. Empat tahun kemudian, keduanya sama-sama menyiapkan tim PSM Makassar untuk menghadapi QNB League 2015. Alfred jadi pelatih kepala, sedang Peter asisten pelatih Juku Eja. Belakangan, Peter didapuk jadi pengganti Alfred, setelah sang mentor mengundurkan diri dengan alasan sakit.

Bersama PSM, Peter sempat melakoni dua partai awal QNB League 2016 yakni menekuk Persiba Balikpapan 4-0 dan imbang 3-3 dengan Sriwijaya FC. Sayang, kiprah Peter di PSM tidak lama menyusul keputusan PSSI menghentikan kompetisi dengan alasan force majeur. Manejemen pun memutus kontrak Peter dan menyerahkan jabatan pelatih kepala kepada Assegaaf Razak untuk menghadapi Piala Presiden.

Nasib tidak beruntung Peter di sepakbola Indonesia merupakan 'pengulangan' nasib minor mantan pelatih Grazek AK ini. Sebelumnya, jelang LSI 2011-2012, Peter dipecat oleh manajemen Persiba Balikpapan setelah dinilai gagal menangani tim pada ajang pra musim, Inter IslandCup.

Perannya sebagai pelatih kepala digantikan Herry Kiswanto. Bagi Alfred Riedl, Peter adalah teman diskusi yang baik. Saat menangani PSM, keduanya kerap terlibat diskusi sebelum latihan atau menunggui pemain menikmati sarapan pagi. "Kami membicarakan banyak hal. Khususnya perkembangan individu pemain dan tim," kata Peter.

Lahir: Wina, 5 September 1962
Karier Melatih:
1993 Wiener Sportklub
1994 1995 SV Oberwart
1996 Grazer AK
1998 TSV Hartberg
2000-2006 SV Kapfenberg
2011 Laos
2012 Persiba Balikpapan

4 dari 8 halaman

Yohanes Gatot Prasetyo - Pelatih Kiper

Yohanes Gatot Prasetyo jadi nama paling gres dalam staf kepelatihan Timnas Indonesia Piala AFF 2016. Gatot merupakan mantan kiper Persib Bandung (1991-1999). Ia menjadi bagian dari skuat Maung Bandung saat menjuarai Liga Indonesia I tahun 1995.

Delapan tahun membela Tim Pangeran Biru, Gatot pun memilih memulai karier sebagai pelatih di Bandung. Pada 2007, ia menangani Persib U-23 untuk kejuaraan PSSI U-23. Pada saat itu, Persib menjadi runner-up.

Gatot bergabung ke Timnas Indonesia setelah dikontak PSSI melalui kesekjenan pada pertengahan Juni lalu. Awalnya, dia merasa kaget karena tak menyangka bakal menjadi pendamping Alfred Riedl. Pria asal Banyuwangi itu terlebih dahulu berkonsentrasi dengan keluarga dan akhirnya mendapat restu untuk menjadi pelatih kiper skuat Garuda.

"Bagi saya ini kesempatan baik apalagi timnas diisi pelatih berpengalaman dan saya merasa senang bekerja dengan Alfred Riedl," kata Gatot.

Sebelum menangani timnas senior, Gatot berpengalaman melatih kiper Timnas U-16, Timnas U-14, Persib Bandung U-21, dan Pelita Jaya U-21. Terakhir, Gatot menangani kiper Pelita Bandung Raya yang lolos ke semifinal ISL 2014.

Lahir: Banyuwangi, 24 April 1973
Karier:
1991-1999 Persib Bandung (pemain)
2007 Persib U-23
2009 Pelita Jaya U-21
2010 Timnas U-16
2011 Timnas U-16
2013-2014 Pelita Bandung Raya

5 dari 8 halaman

Syarif Alwi - Dokter Tim

Dokter Syarif Alwi Maruapey, pria asal Makassar ini sudah mengenyam pengalaman di dunia olahraga, mulai dari jadi atlet tinju dan balap sepeda, hingga pembina olahraga dan dokter cabang olahraga. 

Saat berkarier di ring, Syarif Alwi pernah menjadi petinju kelas bulu terbaik di Sulawesi Selatan. Di lintasan balap, dia pernah juga menjuarai balap sepeda se-Indonesia Timur, Tour de Java dan menjuarai balap sepeda PORDA Sulawesi. Syarif Alwi juga menjadi pebalab andalan Jatim pada PON 1973, seangkatan dengan Sutarwi dan Sapari.

Syarif Alwi yang akrab disapa Papi itu bahkan pernah menjadi sales obat-obatan kesehatan (pernah mendapat penghargaan sales terbaik Asia), sebelum membuka klinik di Bekasi pada tahun pengujung 1980-an. 

Perkenalannya dengan mendiang Ronny Patinasaranny membuatnya masuk dalam dunia sepak bola. Tim sepak bola pertama yang ditangani ayah tujuh anak itu adalah Persiba Balikpapan pada pertengahan 1980-an.

Mulai 1989, setelah hijrah ke Jakarta pada 1988, Syarif mulai menjadi dokter di timnas dan beberapa cabang lain seperti pencak silat, balap sepeda, dan tinju. Baru pada 2010, Syarif Alwi fokus di cabang sepak bola. Untuk memaksimalkan perannya di timnas, dia pun menimba ilmu spesialis penanganan cedera di Koeln, Jerman.

Syarif Alwi adalah sosok yang punya pendirian. Dia sangat profesional dalam pekerjaannya sehinga selalu mempertimbangkan segala kondisi sebelum menerima tugas di timnas. Pada 2015, Syarif Alwi enggan bergabung dengan timnas lantaran situasi sepak bola Indonesia masih belum stabil.

Lahir: Makassar, 13 Juli 1956

Kiprah: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Dokter Pertamina Dokter KONI Pusat, Dokter Timnas Indonesia
Klinik: Klinik Dr Syarif Alwi, Bekasi

6 dari 8 halaman

Immanuel Maulang - Fisioterapis

Immanuel Maulang bergabung di PSM Makassar sebagai fisioterapis pada 29 Januari 2013. Bagi dokter lulusan Universitas Hasanuddin, membantu menyembuhkan atlet atau pesepakbola adalah impiannya sejak dulu.

"Hobi saya adalah sepak bola. Kebetulan saya menekuni ilmu kedokteran olahraga khususnya ilmu fisioterapi. Jadi klop," ujar Nuel, sapaan akrabnya.
Nuel bergabung di PSM berkat rekomendasi pelatih PSM saat itu, Petar Segrt.

Sebelum bergabung di PSM, Nuel juga dikenal sebagai dosen dan pimpinan sebuah klinik fisioterapi di Makassar. "Sebelum ke PSM, saya sudah menangani sejumlah atlet yang cedera," ujar Nuel yang menangani langsung penyembuhan cedera lutut parah Rahmat Syamsuddin, dua tahun silam.

Di kalangan pemain, Nuel dikenal sebagai sosok pendiam dan pekerja keras. "Dia juga tekun dalam memperhatikan perkembangan cedera pemain," ujar Rahmat.
Nuel masuk dalam jajaran tim medis timnas Piala AFF 2016 berkat rekomendasi Alfred Riedl. Keduanya pernah bekerja sama saat Alfred Riedl menangani persiapan PSM menghadapi QNB League 2015.

Nuel mengaku senang bisa kembali bersama Riedl. Di mata Nuel, Riedl adalah sosok yang disiplin dan detail dalam bekerja. "Saat memberi laporan kondisi pemain, data dan perkembangan pemain harus lengkap dan tertata," papar Nuel.

Jadi fisioterapis timnas mendatangkan kebanggaan buat dosen Fakultas Kedokteran Unhas ini. "Saya pasti ingin memberikan yang terbaik buat Merah Putih," tegas Nuel.

Lahir: Palopo, 3 Juni 1984

Kiprah: Fisioterapi, Fak. Kedokteran Universitas Hasanuddin, Program Profesi Fisioterapi (Physio) Fak. Kedokteran Universitas Hasanuddin Magister Biomedik/Fisiologi, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin  “Laboratory Work Motion analysis and 15 Lectures” Human Science International Course, Kyushu University, Fukuoka, Japan
Klinik: Physiocenter Physiotherapy and Sport Injury Clinic Makassar

7 dari 8 halaman

Armin Suhaidin - Sport Masseur

Fisioterapis Bali United, Armin Suhaidin berduet dengan Immanuel Maulang. Dua fisitoterapis ini berkolaborasi untuk mengatasi problem cedera yang sering menghampiri pemain Timnas Indonesia. Kondisi saat ini memang membutuhkan perhatian lebih dari sisi fisioterapi mengingat jadwa padat di kompetisi dan persiapan timnas yang terhitung mepet.

Sebelum menjadi staf skuat Garuda, Armin Suhaidin bekerja di Bali United. Pada 2013 ia bergabung Timnas U-16 dan pada 2014 telah menjadi staf Alfred Riedl di Piala AFF 2014.

Armin, pria kelarian Pohgading, Lombok Timur, semenjak kecil sangat menggemari olahraga, khususnya sepak bola. Setelah menempuh studi S1 di UNY, Armin meraih gelar master dari Fakultas Olahraga UNY pada 2015. Armin adalah salah satu pelopor sekaligus pembina team Futsal di organisasi Forum Pemuda Pemudi Bersatu Pohgading Batuyang (FP2B-POBA).

Lahir: Pohgading, Lombok Timur, 6 Juni 1984

Kiprah: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, Program Pascasarjana FIK UNY, Timnas U-16, Timnas Piala AFF 2014, Bali United

8 dari 8 halaman

5 Staf Operasional

Timnas Indonesia saat ini tidak berada di bawah naungan BTN (Badan Tim Nasional). Faktor mepetnya waktu karena Indonesia baru bebas sanksi FIFA pada pertengahan Mei 2016 membuat PSSI langsung menaungi timnas untuk efisiensi.

Saat ini, Kesekjenan PSSI yang membawahi Timnas baik U-19 maupun senior dan futsal (berkoordinasi dengan FFI). Timnas Indonesia senior kali juga tanpa seorang manajer, seperti pada Piala AFF 2014. 

Namun, Timnas Indonesia memiliki satu orang yang menjadi administrator. Kali ini tugas itu diberikan kepada Herwin Dhio Heru. Perannya seperti seorang sekretaris tim yang bekerja mengontak pemain, menyiapkan akomodasi pemain dan ofisial, serta menjadi penyambung tim pelatih dengan Sekjen PSSI. 

Staf yang lain adalah dua di bagian perlengkapan (kitman), yakni Ade Ali dan Dedi. Lalu ada dua orang lagi yang bertugas khusus di bidang media, yakni Bandung Saputra dan M. Irfan.

Akan tetapi, ada dua pos lazim di sebuah tim nasional tapi tidak ada dalam skuat Piala AFF 2016, yakni pelatih fisik dan pelatih mental. Tim pelatih juga tidak punya waktu untuk melatih fisik secara khusus akibat waktu persiapan yang singkat.

Rencananya, pelatih kepala Alfred Riedl akan memasukkan program latihan fisik ringan enam bulan menjelang babak penyisihan grup Piala AFF 2016.

Video Populer

Foto Populer