Sukses


Timnas Indonesia Wajib Benahi Pertahanan Jika Ingin ke Semifinal

Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia wajib mengalahkan Singapura pada partai terakhir penyisihan grup untuk membuka peluang ke semifinal Piala AFF 2016. Di mata Syamsuddin Umar, eks asisten pelatih timnas Piala Asia 2007, skuat Alfred Riedl berpotensi lolos dengan syarat membenahi organisasi permainan terutama saat meredam serangan lawan.

"Kualitas individu dan militansi pemain terhitung bagus, begitu pun dengan produktivitas golnya. Tidak mudah mencetak empat gol dalam dua partai di level Piala AFF 2016 yang persaingannya kini jauh lebih ketat," ujar Syamsuddin kepada Bola.com, Rabu (23/11/2016).

Syamsuddin menyarankan Riedl agar membenahi organisasi lini belakang yang sudah kebobolan enam gol dalam dua partai. "Saya melihat dua bek tengah bertipikal sama yakni 'pembunuh lawan' bukan pemulai serangan dari bawah. Sayang Victor Igbonefo dan Bio Paulin tidak masuk skuat," ujar pelatih yang membawa PSM Makassar juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999-2000 ini.

Duet Yanto Basna dan Fachruddin Aryanto di mata Syamsuddin gampang terpancing keluar dari daerahnya sehingga celah pertahanan jadi terbuka. "Tapi, keduanya juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena kinerja dua sisi sayap juga punya andil besar," katanya.

Menurut Syamsuddin, kombinasi Benny Wahyudi- Andik Vermansah di sisi kanan dan Abduh Lestaluhu-Rizky Pora di sisi kiri sangat agresif dalam menyerang. Hal itu membuat sinkronisasi tidak berjalan mulus, baik antara kedua sisi sayap, gelandang jangkar, dan bek tengah.

"Hal ini kerap terlihat saat menghadapi Thailand dan Filipina. Benny dan Abduh terlihat keteteran saat lawan menyerang karena harus menghadapi dua lawan sekaligus. Alhasil, stopper pun terpancing untuk meninggalkan posnya," kata Syamsuddin menjelaskan.

Di lain pihak, Syamsuddin melihat militansi dan semangat pemain kerap terlalu berlebihan. "Pressing terhadap lawan memang wajib, tapi harus dengan perhitungan yang matang. Kita lihat sendiri banyak pelanggaran yang tak perlu," ia menuturkan.

Selain itu, Syamsuddin juga menyoroti kinerja dua gelandang timnas, Stefano Lilipaly dan Evan Dimas. "Kedua pemain ini punya skill yang istimewa. Sayang, Lilipaly kerap turun terlalu jauh ke belakang," jelasnya.

Syamsuddin pun meminta Boaz Salossa dkk lebih sabar dalam menata permainan. "Jangan terburu-buru karena secara kualitas kita tidak kalah dari Singapura," ujarnya.

Pelatih yang membawa Sulsel lolos ke final PON 2016 ini pun menyarankan Riedl memainkan Ferdinand Sinaga lebih awal. "Ferdinand bisa dimainkan untuk mengganti peran Rizky Pora di sayap kiri. Sementara Rizky bisa turun sebagai bek kiri bergantian dengan Abduh," katanya.

Menurut Syamsuddin, tipikal Ferdinand yang petarung cocok buat skema Riedl yang memainkan pola 4-4-1-1 atau 4-4-2 untuk Timnas Indonesia. "Ferdinand pun saya liat kerap aktif membantu pertahanan saat timnya diserang. Duet Lerby Eliandry dan Boaz Solossa tidak sejajar. Lerby lebih pas sebagai 'penunggu' sedang Boaz yang bergerak bebas," tutupnya.

 

Video Populer

Foto Populer