Sukses


4 Bintang Indonesia dan Vietnam yang Bertualang ke Luar Negeri

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia bakal bersua Vietnam di semifinal Piala AFF 2016 yang digelar Jumat (3/12/2016) dan Rabu (7/12/2016). Kedua tim cukup mengenal satu sama lain.

Sebelum Piala AFF 2016, kedua negara sempat melakoni dua pertandingan persahabatan. Yang pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, dengan skor akhir 2-2. Duel selanjutnya dihelat di Hanoi. Saat itu Tim Merah-Putih kalah 2-3.

Dari sisi prestasi Vietnam selangkah lebih maju. Tim Negeri Paman Ho tercatat sekali menjadi juara Piala AFF, yakni pada edisi 2008. Sementara itu, Timnas Indonesia paling banter hanya menembus final yakni pada periode 2000, 2002, 2004, 2010.

Prestasi kedua negara di level Asia tidak bisa dibilang istimewa. Jangankan bicara peluang juara, bisa lolos dari fase penyisihan sudah amat bagus.

Sekali lagi Tim Negeri Paman Ho lebih unggul bicara soal hal tersebut. Pada Piala Asia 2007 Vietnam jadi satu-satunya tuan rumah di kawasan Asia Tenggara, yang bisa menembus fase perempat final. Indonesia sama seperti Thailand dan Malaysia terkapar di babak penyisihan.

Menariknya saat itu, Timnas Vietnam dilatih Alfred Riedl yang kini menukangi Tim Merah-Putih.

Namun, jika bicara pencapaian pribadi pemain, Timnas Indonesia boleh berbangga. Dibanding Vietnam, Tim Garuda menempatkan cukup banyak pemain yang berkesempatan mencicipi kompetisi luar negeri. Tidak hanya di kawasan Asia Tenggara atau Asia saja tapi sampai melanglang buana ke daratan Eropa.

Siapa-siapa saja pemain Timnas Indonesia dan Vietnam yang sempat bertualang ke negara lain?

 

 

2 dari 5 halaman

Stefano Lilipaly

Sosok Stefano Lilipaly jadi satu-satunya pemain naturalisasi yang dimasukkan Alfred Riedl di skuat Timnas Indonesia Piala AFF 2016. Sang pemain saat ini tercatat sebagai pemain klub Divisi II Belanda, SC Telstar.

Stefano matang pengalaman berkiprah di kompetisi Negeri Kincir Angin. Ia pernah memperkuat klub kontestan Eredivisie, FC Utrecht pada kurun waktu 2010-2012.

Selain itu pemain  berdarah Maluku tersebut juga sempat singgah di Akedemi DCG, AZ Alkmaar, Almere City. Pada musim 2014 ia sempat dikontrak klub Jepang, Consadole Sapporo. Lilipaly sempat mencoba peruntungan kompetisi elite Indonesia bersama Persija Jakarta pada awal 2015.

Stefano Lilipaly (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Namun, ia akhirnya memilih mudik ke negara kelahirannya karena Tim Macan Kemayoran tidak menepati komitmennya membayar gajinya tepat waktu. Di SC Telstar ia pelanggan posisi inti dua musim terakhir.

Alfred Riedl memanggilnya untuk menambah jumlah pemain kreatif di sektor tengah. Pasalnya di Timnas Indonesia saat ini hanya memiliki seorang Evan Dimas.

Pemain berusia 26 tahun ini pemainserbabisa. Ia bisa ditempatkan sebagai bek sayap, gelandang serang, dan penyerang sayap. Didikan akademi sepak bola Belanda menuntutnya harus bisa bermain di banyak posisi.

 

3 dari 5 halaman

Andik Vermansah

Andik Vermansah, sedikit dari pemain Timnas Indonesia yang beruntung bisa mencicipi kompetisi luar negeri. Di tiga musim terakhir sang gelandang sayap kanan tersebut bermain di klub Malaysia, Selangor FA.

Andik jadi pemain inti di klub berjulukan The Red Giants tersebut. Pada musim 2015 lalu, ia jadi salah satu pilar kunci sukses Selangor FA menjadi juara Piala Malaysia dan prestasi runner-up Liga Super Malaysia.

Andik Vermansah (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Pemain yang kerap dijuluki Messi Indonesia karena postur dan gaya bermainnya mirip superstar Argentina, Lionel Messi tersebut sebelumnya sempat kersempatan tes di klub kontestan Liga Jepang (J-League 1), Ventforet Kofu pada pengujung tahun 2013. Ia sebenarnya lolos tes, namun urung bergabung dengan klub itu karena negosiasi bayaran tidak mencapai titik temu.

Menariknya, usai memperkuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 silam, Andik Vermansah juga sempat menjalani latihan di klub elite Amerika Serikat, DC United. Kesempatan berharga itu didapat pemain binaan Persebaya Surabaya itu dari pengusaha Indonesia, Erick Thohir, yang saat itu berstatus sebagai salah satu pemilik klub.

Di Selangor FA saat ini Andik mendapat bayaran menggiurkan. Kontrak terakhirnya kabarnya menembus nominal Rp 3 miliar per musim. Ia kini kabarnya tengah digoda tim jawara tiga musim beruntun Liga Super Malaysia, Johor Darul Ta'zim FC.

4 dari 5 halaman

Lee Cong Vinh

Andik Vermansah tidak hanya tampil apik di lapangan, tapi juga pemain populer yang mendatangkan keuntungan bagi klub, terutama dari sisi membanjirnya penonton. Pertandingan yang melibatkan Selangor FA selalu mengundang minat para pekerja Indonesia di Negeri Jiran.

Kapten Timnas Vietnam, Lee Chong Vinh, pemain yang punya jam terbang tinggi berkiprah di pentas kompetisi luar negaranya. Strikter haus hol kelahiran 10 Desember 1985 tersebut sempat berkiprah di klub Portugal, Leixoes pada musim 2009. Sayang di klub tersebut, ia gagal menembus skuat inti.

Lee Cong Vinh (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Pemain yang sudah mengoleksi 31 gol buat Timnas Vietnam sejak 2004 tersebut, juga sempat berkelana ke Jepang. Pada bulan Agustus 2013 ia digaet klub kompetisi kasta kedua Liga Jepang, Consadole Sapporo.

Hanya bermain setengah musim saja Lee Chong Vinh memilih mudik ke negaranya di awal 2013. Ia kini tercatat sebagai pemain klub Song Lam Nghe An. Menariknya posisi sang pemain digantikan oleh bintang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly.

Hanya pemain naturalisasi berdarah Belanda tersebut juga hanya bertahan di klub tersebut selama semusim saja. Karena terkendala bahasa dan kurang jam bermain Lilipaly memilih memutus kontrak dengan Sapporo.Consadole Sapporo selama dua musim (2015-2016) mengontrak Irfan Bachdim, striker blasteran Indonesia-Belanda.

5 dari 5 halaman

Evan Dimas

Popularitas Evan Dimas Dimas melesat bak roket seusai mengantar Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2013. Ia bersama rekan-rekannya kian dielu-elukan saat sukses lolos ke putaran final Piala AFC U-19 2014.

Tim Garuda Jaya besutan Indra Sjafri saat mengunci kepastian lolos ke putaran final turnamen setelah menggasak juara bertahan Korea Selatan dengan skor 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Evan mencetak hattrick saat itu.

Walau kemudian Timnas U-19 gagal berprestasi di Piala AFC U-19 2014 yang dihelat di Myanmar, popularitas Evan tak meredup.

Evan Dimas (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Permainan cantik mirip-mirip Barcelona yang diusung Indra Sjafri sudah telanjur membuat masyarakat jatuh cinta. Evan yang berposisi sebagai gelandang tengah disebandingkan dengan bintang-bintang The Catalan macam Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Saat kompetisi profesional Indonesia mati suri imbas konflik antara PSSI dengan Pemerintah RI sepanjang 2015, Evan mendapat kesempatan berharga menjalani latihan di klub Spanyol, Llagostera dan RCD Espanyol B.

Nine Sport, promotor event olahraga yang sering mendatangkan klub-klub top ke Indonesia, menjalin kerja sama dengan pengelola La Liga. Intinya mereka memberikan kesempatan kepada Evan unjuk kemampuan. Jika dinilai berkualitas ia punya kesempatan dikontrak permanen.

Di Llagostera pada medio 2015, Evan yang datang dalam kondisi  cedera gagal menunjukkan kemampuan terbaik. Ia hanya menjalani latihan kurang dari sepekan. Sementara itu di Espanyol B, gelandang serang kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 tersebut sempat menjalani latihan  selama tiga bulan.

Video Populer

Foto Populer