Sukses


Perang Antarlini Vietnam Vs Indonesia di Piala AFF 2016

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia mendapat giliran dijamu Vietnam pada leg kedua semifinal Piala AFF 2016. Pertandingan ini dimainkan di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (7/12/2016) malam WIB.

Di atas kertas, beban Indonesia pada laga ini lebih ringan. Pasalnya, hanya dengan meraih hasil imbang, Timnas Indonesia dipastikan melaju ke final. Bahkan, sekalipun kalah namun masih dengan selisih satu gol, Tim Garuda yang akan ke partai puncak menantang pemenang Thailand versus Myanmar. Hal itu dimungkinkan karena aturan gol tandang.

Hanya, situasi di atas angin itu justru bisa membahayakan. Masih ada waktu 90 menit plus tambahan waktu yang dimiliki Vietnam untuk membalikkan situasi dan melaju ke final.

Pasalnya, peluang Vietnam tampil di laga puncak juga masih terbuka. Dengan kemenangan 1-0 saja, skuat asuhan pelatih Nguyen Huu Thang itu bisa menghentikan kiprah Indonesia di Piala AFF edisi ke-11 tahun ini. Hal itu, lagi-lagi dimungkinkan karena adanya aturan gol tandang.

Seperti diketahui, Vietnam mampu menabung satu gol lewat penalti Nguyen Van Quyet pada menit ke-17 di leg pertama semifinal yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor (3/12/2016). Kendati secara hasil Vietnam kalah 1-2 atas Indonesia, gol tandang itu sangat berharga. 

Tak pelak, bentrokan ini diprediksi akan sangat seru. Kedua tim bisa dibilang sudah saling mengenal karena keduanya sudah bersua dua kali dalam sepekan terakhir dan bahkan empat kali dalam dua bulan terakhir.

Dari tiga laga yang sudah dijalani, skor sementara masih sama kuat. Vietnam sekali menang (dalam uji coba di Hanoi), Indonesia sekali menang (di leg pertama semifinal), dan sekali hasil imbang (uji coba di Sleman).

Dari tiga pertandingan itu hingga leg kedua semifinal, hampir tidak ada perubahan pemain yang berarti. Artinya, permainan di lapangan nanti akan benar-benar ditentukan kejelian sang pelatih dalam memetakan kelebihan dan kekurangan lawan dari pertemuan yang sudah dijalani.

Sisanya, tentu bagaimana para pemain yang diturunkan untuk bermain semaksimal mungkin sesuai yang diinstruksikan sang pelatih termasuk memiliki mental bertanding yang oke.

Berkaca dari pertandingan Vietnam di kandang sendiri, The Golden Stars diyakini akan tampil menyerang sejak awal pertandingan. Selain tidak ingin membuang waktu untuk mengejar defisit gol, Vietnam memang kerap memeragakan permainan cepat dan bertenaga bila tampil di depan publik sendiri. 

Lini per lini Vietnam juga cukup meyakinkan dan stabil, terbukti mereka mampu menyapu bersih penyisihan Grup B dengan kemenangan dengan mengoleksi lima gol dan kebobolan dua gol. Bandingkan dengan Indonesia tujuh gol dan hanya memasukkan enam gol.

Namun, Timnas Indonesia tidak kalah menjanjikan karena mampu dua kali menjebol gawang Vietnam sementara lawan hanya mampu menjebol sekali, itu pun lewat penalti.

Lantas bagaimana gambaran perang antarlini kedua tim? Berikut analisis duel lini per lini Timnas Vietnam versus Timnas Indonesia menurut Bola.com:

2 dari 5 halaman

Kiper

1. Kiper
Cukup sulit membandingkan dua kiper di masing-masing timnas. Vietnam memiliki sosok penjaga gawang andalan di diri Tran Nguyen Manh, sementara Timnas Indonesia mengandalkan Kurnia Meiga Hermansyah.

Baik Nguyen Manh maupun Kurnia Meiga, merupakan sosok tidak tergantikan di empat partai yang dijalani kedua tim (tiga pertandingan di penyisihan grup dan satu di semifinal leg pertama).

Keduanya selalu bermain penuh di setiap pertandingan, membuat Huynh Tuan Linh dan Andritany Adhiyasa maupun Teja Paku Alam bak penghuni abadi bangku cadangan. Keduanya memiliki postur ideal sebagai kiper. Refleks Tran Nguyen Manh dan Kurnia Meiga juga oke.

Salah satu penampilan gemilang Tran Nguyen Manh adalah ketika mengalahkan Malaysia 1-0 di penyisihan Grup B. Performa Tran Nguyen Manh dinilai cukup konsisten dan kemampuannya mengorganisasi pertahanan mampu meminimalisasi kekurangan di belakang.

Meski kesalahan-kesalahan elementer masih dilakukan, Vietnam harus berterima kasih pada Tran Nguyen Manh. Berkat penampilan konsistennya, gawang Vietnam sejauh ini (empat partai) baru kebobolan empat gol. Bandingkan dengan Indonesia yang sudah kebobolan delapan gol.

Sebaliknya, Kurnia Meiga sempat jadi sorotan seusai ditahan Filipina 2-2 di penyisihan grup. Banyak penggemar Tim Garuda yang meminta kiper Arema Cronus itu diganti karena penampilannya dinilai tidak memuaskan.

Pelatih Alfred Riedl bergeming dan tetap memercayai kiper 26 tahun itu. Performa Kurnia Meiga membaik termasuk saat melakukan penyelamatan gemilang saat menjamu Vietnam di leg pertama semifinal.

3 dari 5 halaman

Lini Belakang

2. Lini Belakang
Pertandingan antara Vietnam melawan Indonesia di leg kedua semifinal ini bisa jadi pembuktian tim mana yang pertahanannya lebih tangguh. Hal ini seiring bisa diturunkannya semua pemain terbaik di lini tersebut.

Dari Vietnam, bek tengah Truong Dinh Luat yang absen di semifinal pertama karena kartu merah di laga terakhir penyisihan Grup B, sudah bisa dimainkan. Begitu pula dari Indonesia dua bek tengah, yaitu Fachrudin Wahyudi Aryanto dan Yanto Basna, telah bebas dari skorsing akumulasi dua kartu kuning di fase grup.

Baik Vietnam dan Timnas Indonesia, pastilah sama-sama memperkuat pertahanan. Sebab, kebobolan satu gol saja bisa membuat runyam skenario untuk melaju ke final.

Vietnam yang hanya butuh kemenangan 1-0 haram hukumnya kebobolan. Itu karena kebobolan satu gol saja, berarti Vietnam harus mencetak dua gol tambahan untuk bisa menyingkirkan Indonesia.

Sebaliknya Indonesia dengan hanya seri 0-0 misalnya, tiket pertandingan final sudah di tangah. Oleh karena itu Indonesia bakal menguatkan lini pertahanan.

Dengan kembalinya Truong Dinh Luat, kuartet bek Vietnam kembali ke andalan semula. Posisi bek kanan ditempati Au Van Hoan, duo bek tengah Truong Dinh Luat dan Que Ngoc Hai, serta bek kiri diisi Vu Van Thanh.

Sedangkan untuk barisan pertahanan Indonesia, pelatih Alfred Riedl hampir pasti memasang empat bek sejajar. Dan, tampaknya akan ada kombinasi baru di posisi bek tengah. Menghadapi Vietnam kemungkinan besar Alfred Riedl akan memasang duet bek tengah, yaitu Fachrudin Aryanto dan Hansamu Yama.

Dua pemain itu selain memiliki postur tinggi, juga sama-sama sudah mencetak satu gol lewat skema sepak pojok yang disambut sundulan. Ini menandakan keberadaan mereka berdua akan memperbesar peluang mencetak gol dari sepak pojok.

Sementara untuk bek kanan dan kiri, tampaknya masih dipercayakan kepada Beny Wahyudi dan Abduh Lestaluhu. Dua pemain ini sejak fase grup perannya tidak pernah digantikan pemain lain. Selalu diberi kepercayaan mengawal sisi pertahanan kanan dan kiri timnas.

4 dari 5 halaman

Lini Tengah

3. Lini Tengah
Misi Vietnam di leg kedua semifinal ini adalah memperkuat barisan tengah. Hal itu mengandung dua makna, sebagai usaha pertahanan untuk menyetop pergerakan dua sisi sayap Indonesia, sekaligus menguasai lini tengah sebagai pusat permainan.

Dengan menutup aliran serangan sayap Indonesia dan menguasai lini tengah, diharapkan pasokan bola kepada duet striker Vietnam bisa maksimal. Hal itu tampak dari perbaikan lini tengah yang dilakukan pelatih Vietnam, Nguyen Huu Thang, selepas kekalahan dari Indonesia di leg pertama semifinal.

Namun, Vietnam tetap belum bisa menurunkan gelandang andalannya bernomor 7, Ngo Hoang Thinh. Pemain itu masih didera cedera saat menghadapi Malaysia di pertandingan kedua penyisihan Grup B.

Dengan masih absennya Ngo Hoang Thinh, Vietnam diprediksi tetap mempercayakan lini tengah kepada kuartet Nguyen Trong Hoang, Le Van Thang, Luong Xuan Truong, dan Pham Thanh Luong. Mereka diharapkan tetap bisa bermain penuh determinasi dengan mewujudkan kemenangan setidaknya 1-0 agar Vietnam bisa lolos ke final.

Di pihak lain, Timnas Indonesia sepertinya akan menurunkan dua gelandang bertahan. Tujuannya tentu untuk meredam serangan Vietnam. Dalam latihan terakhir Selasa (6/12/2016) malam, Alfred Riedl tampak mencoba Manahati Lestusen dan Bayu Pradana sebagai gelandang bertahan.

Sedangkan untuk memperkuat serangan dari sayap, peran Andik Vermansah dan Rizki Pora tetap dimaksimalkan untuk menyuplai bola kepada striker. Sementara Stefano Lilipaly coba didorong sedikit untuk bermain di belakang Boaz Solossa sebagai striker tunggal.

Pilihan untuk menempatkan dua gelandang bertahan sekaligus dipandang realistis karena Indonesia hanya butuh hasil seri untuk lolos ke pertandingan final. Itu artinya Indonesia akan berusaha keras tidak kebobolan untuk memastikan melaju ke partai puncak.

5 dari 5 halaman

Lini Depan

4. Lini Depan
Lini depan Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di ASEAN saat ini. Meski sebelumnya sempat ada kekhawatiran dengan absennya Irfan Bachdim, nyatanya lini depan Indonesia tetap ganas.

Kehadiran Boaz Solossa tetap sebagai sosok sentral di depan. Ia bisa jadi ujung tombak tetapi bisa juga berduet dengan Lerby Eliandry Pong Baru maupun Ferdinand Sinaga.

Sosok Boaz mirip dengan Le Cong Vinh di kubu Vietnam. Tidak hanya andalan di lini depan, keduanya juga menyandang status tim yang artinya memiliki jiwa kepemimpinan tinggi. Baik Le Cong Vinh maupun Boaz Solossa sama-sama memiliki kecepatan dan akurasi dalam penempatan posisi.

Keduanya juga kerap diturunkan sebagai striker tunggal, tetapi sama bagusnya ketika harus berduet dengan penyerang lain.

Jangan lupa pula bila Indonesia juga masih memiliki Lerby dan Ferdinand yang juga haus gol meski datang dari bangku cadangan. Sementara Vietnam juga punya Nguyen Van Quyet, pencetak gol di leg pertama, serta penyerang muda, Nguyen Cong Phuong.

Keputusan Nguyen Huu Thang menyimpan Nguyen Cong Phuong dan baru memainkan penyerang seangkatan Evan Dimas itu pada semifinal pertama mengundang kritikan dari pemerhati sepak bola Vietnam.

Namun, tampaknya, sang pelatih masih akan tetap memercayakan lini depannya diisi Le Cong Vinh dan Nguyen Van Quyet. Dari dua penyerang itu, tercipta empat dari enam gol Vietnam sejauh ini di Piala AFF 2016. Hal itu berarti, kemampuan mencetak gol terfokus pada para penyerang.

Sedangkan Timnas Indonesia lebih merata. Empat dari delapan gol yang disarangkan ke gawang lawan hasil dari para penyerang dan sisanya dilesakkan mulai bek hingga pemain sayap.

Bila melihat kondisi terakhir, pelatih Alfred Riedl terlihat mengindikasikan akan menurunkan skema 4-4-1-1. Hal itu berarti, Boaz Solossa akan jadi ujung tombak di lini depan Timnas Indonesia dengan bantuan Stefano Lilipaly di belakangnya. 

 

 

  • Tim Nasional Indonesia merupakan hasil seleksi pemain-pemain sepakbola terbaik berkebangsaan Indonesia
    Tim Nasional Indonesia merupakan hasil seleksi pemain-pemain sepakbola terbaik berkebangsaan Indonesia
    Tim Nasional Indonesia merupakan hasil seleksi pemain-pemain sepakbola terbaik berkebangsaan Indonesia

    Timnas Indonesia

  • Tim Nasional Vietnam selalu diisi oleh sederet talenta hebat. Hal ini dibuktikan dengan dua gelar juara Piala AFF yang pernah diraih
    Tim Nasional Vietnam selalu diisi oleh sederet talenta hebat. Hal ini dibuktikan dengan dua gelar juara Piala AFF yang pernah diraih
    Tim Nasional Vietnam selalu diisi oleh sederet talenta hebat. Hal ini dibuktikan dengan dua gelar juara Piala AFF yang pernah diraih

    Timnas Vietnam

  • Piala AFF 2016 adalah ajang olahraga sepakbola yang digelar di Filipina dan Myanmar
    Piala AFF 2016 adalah ajang olahraga sepakbola yang digelar di Filipina dan Myanmar
    Piala AFF 2016 adalah ajang olahraga sepakbola yang digelar di Filipina dan Myanmar

    Piala AFF 2016

Video Populer

Foto Populer