Sukses


Penampilan Kurnia Meiga di Timnas Indonesia Dinilai Tidak Stabil

Bola.com, Jakarta Penampilan kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga di dua laga semifinal Piala AFF 2016 melawan Vietnam dipuji sejumlah pengamat. Ia banyak melakukan penyelamatan krusial yang membantu Tim Merah-Putih tidak kebobolan banyak gol. Walau begitu performa sang penjaga gawang Arema Cronus dinilai belum pada level terbaik.

Penampilannya dinilai belum stabil. Pada pertandingan melawan Vietnam, Kurnia Meiga kebobolan tiga gol (2 leg pertama, 1 leg kedua).

"Meiga masih terlihat belum percaya diri sepenuhnya. Ia kerapkali ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Kelihatan kalau dua bulan tak merumput karena cedera membuat Meiga kehilangan sentuhan," tutur Hermansyah, kiper legendaris Timnas Indonesia di era 1980 hingga 1990-an.

Menurut Hermansyah, ketidakstabilan Meiga terlihat pada tiga pertandingan penyisihan Grup A Piala AFF. Gawang Tim Merah-Putih seringkali kebobolan bola-bola mudah. Di tiga laga melawan Thailand, Filipina, dan Singapura, Tim Garuda kebobolan tujuh gol.

"Di tiga pertandingan tersebut saya seringkali melihat Kurnia Meiga sering menunduk. Ada kesan ia kurang percaya diri. Padahal karakter aslinya sang pemain dikenal amat percaya diri," ungkap Hermansyah.

Yang paling berasa menurut sang mantan pelatih kiper Timnas Indonesia U-19 adalah kurangnya komunikasi antara Kurnia Meiga dengan para bek.

"Ketika komunikasi putus, koordinasi lini belakang timnas jadi berantakan. Sejak awal saya melihat Alfred Riedl sedikit berjudi dengan memaksa Meiga bermain sebagai kiper utama. Ia baru cedera, cukup lama tidak merasakan atmosfer pertandingan sarat tekanan," ujar Hermansyah.

Idealnya Timnas Indonesia semestinya memberi kepercayaan pada Andritany Ardhiyasa, yang sepanjang laga-laga uji coba sering diturunkan sebagai pemain di bawah mistar utama.

"Penampilan Andritany tengah on-fire di pentas kompetisi bersama Persija. Di tiga laga uji coba melawan Vietnam (2 kali) dan Malaysia, ia tampil cukup bagus. Mungkin saja Alfred sudah kadung suka dengan gaya bermain Kurnia Meiga, sehingga memilih mengesampingkan Andritany," papar Hermansyah.

Perlukah Andritany diberi kesempatan bermain di dua laga final melawan Thailand? "Kalau sekarang justru riskan mengganti Kurnia Meiga. Ia sudah nyetel dengan para pemain lain. Grafik permainannya juga tengah menanjak. Belajar dari pengalaman, justru berbahaya jika memasukkan pemain yang belum sama sekali merasakan jam terbang bertanding di sebuah turnamen. Lebih ideal kalau gawang Timnas Indonesia dikawal Kurnia Meiga," ujar kiper yang menjadi andalan Bandung Raya saat memenangi Liga Indonesia musim 1996 itu.

 

 

 

Video Populer

Foto Populer