Sukses


Timnas Indonesia di Piala AFF, Bhinneka Tunggal Ika Sesungguhnya


"Saya sendiri dari awal sudah yakin dengan teman-teman dan adik-adik yang ada di tim ini. Saya yakin kami punya kemampuan lolos ke final, dan hal itu terbukti," ungkap Boaz Solossa, kapten Timnas Indonesia.

Bola.com, Jakarta -  Alfred Riedl memuji kekompakan para pemain Timnas Indonesia di sepanjang Piala AFF 2016. Walau berbeda latar belakang, mereka berinteksi bak abang adik. Tim Merah-Putih menjadi contoh yang baik menunjukkan keberagaman di Indonesia.

Komposisi skuat Garuda merata, mulai dari Sumatera hingga Papua atau bahkan Belanda.

Kiper nomor tiga Timnas Indonesia, Teja Paku Alam berasal dari Painan (Sumatera Barat). Sementara itu kapten Tim Merah-Putih, Boaz Solossa berasal dari Sorong, Papua. Di sisi lain Stefano Lilipaly kelahiran Utrecht, Belanda.

Zulham Zamrun dan Rizky Rizaldi Pora berdarah Ternate, Maluku Utara. Sedangkan Evan Dimas asal Surabaya serta Bayu Gatra atau Andik Vermansah asal Jember, Jawa Timur. Begitupula pemain-pemain lain yang berkampung halaman berbeda pulau.

Alfred Riedl, sejak awal pelatnas menginginkan pemain saling membaur, walau berbeda budaya dan latar belakang. Saat menetapkan komposisi kamar, ia tidak serta merta menyatukan pemain berdasarkan kesamaan daerah.

Ambil contoh Boaz Solossa yang satu kamar dengan Lerby Eliandry asal Toraja, Sulawesi Selatan. Evan Dimas yang asli Surabaya kumpul sekamar dengan stoper Hansamu Yama yang berasal dari Mojokerto.

"Semakin lama saya berada di Indonesia saya makin mengenali karakter dan budaya orang Indonesia. Negara ini negara yang luas dan memiliki keberagaman budaya. Masyarakat Indonesia pun amat religius," ungkap Alfred yang tiga edisi Piala AFF menukangi Indonesia (2010,2014, dan 2016).

Arsitek asal Austria itu membuat ritual berdoa bareng sebelum pertandingan atau berangkat suatu tempat, sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Striker Timnas Indonesia, Lerby Eliandry, meneteskan air mata saat bersaksi dalam kebaktian di gereja bersama WNI di Manila (20/11/2016). (Bola.com/Wiwig Prayugi)

"Pada hari Jumat biasanya saya tidak terlalu memaksakan menggelar aktivitas berat, karena saya paham kalau pemain muslim menjalani salat Jumat. Begitu juga pada hari Minggu, pemain kristiani juga menjalani kebaktian di gereja. Buat saya pribadi, kedekatan seluruh pemain kepada Sang Pencipta sesuatu yang positif," cerita Alfred.

Jangan heran jika melihat pemandangan pemain beragama Islam ramai-ramai salat bareng atau yang kristiani berbarengan beribadah di gereja.

Bola.com secara langsung sempat mengikuti kegiatan Lerby Eliandry beribadah Minggu di sebuah gereja di Manila, Filipina.

Di luar kegiatan ibadah, dalam keseharian para pemain intens berinteraksi akrab satu sama lain. Boaz Solossa dan Beny Wahyudi pemain paling senior seringkali terlibat dalam aktivitas santai dengan para juniornya.

 

2 dari 3 halaman

Stefano dan Bendera Merah-Putih

Stefano dan Bendera Merah-Putih

Jelang Piala AFF 2016 bergulir penggawa Timnas Indonesia sempat mengupload video aksi mannequin challenge dan joget hip-hop di jejaring sosial yang beredar luas ke masyarakat.

"Tim ini kompak luar dalam. Tidak ada jarak antara satu sama lain. Semua punya mimpi yang sama ingin mengakhiri puasa panjang gelar juara," tutur Andik Vermansah, gelandang sayap Timnas Indonesia.

Stefano Lilipaly, pemain naturalisasi yang baru bergabung dengan Tim Garuda sepekan jelang Piala AFF, mengaku diperlakukan dengan baik oleh rekan-rekannya. Padahal, Stefano yang sejak kecil tinggal di Belanda tidak fasih berbahasa Indonesia.

Pemain Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly (kanan) dan Bayu Gatra, merayakan kemenangan agregat 4-3 atas Vietnam dalam semifinal Piala AFF 2016 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (7/12/2016). (Bola.com/Peksi Cahyo)

"Sejak pertama kali datang saya melihat teman-teman setim amat welcome. Saya merasa nyaman berada di tim ini," ungkap gelandang serang klub SC Telstar yang sudah menyumbang dua gol buat timnas.

Peristiwa mengharukan terjadi seusai laga semifinal leg kedua melawan Vietnam pada Rabu (3/12/2016). Timnas Indonesia sukses melaju ke final setelah memaksa hasil imbang 2-2 di kandang lawan. Sebelumnya Tim Merah-Putih menang 2-1 di kandang sendiri.

Stefano Lilipaly, yang blasteran Ambon-Belanda, berlari keliling lapangan dengan membawa bendera Merah-Putih.

"Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Hari ini saya sangat bangga menjadi warga Indonesia. Kami telah berjuang keras dan lolos ke final," ucap Stefano yang baru disumpah sebagai WNI pada bulan Maret 2011.

Perasaan senada dirasakan Bayu Pradana. Gelandang bertahan berusia 25 tahun yang baru kali pertama membela Timnas Indonesia tidak merasa diremehkan. Sebaliknya ia justru dibantu dengan berbagai masukan agar performanya di lapangan bisa maksimal.

"Saya banyak mendapat dukungan dari sesama pemain. Walau saya tidak pernah memperkuat timnas sebelumnya, saya tidak diperlakukan berbeda," karta jangkar asal Mitra Kukar tersebut.

3 dari 3 halaman

Arti Juara Sesungguhnya

Arti Juara Sesungguhnya

Boaz Solossa yang bertindak sebagai kapten Timnas Indonesia, menunjukkan kepeduliannya kepada sesama anak bangsa dengan mendedikasikan kesuksesan Tim Garuda melaju ke final Piala AFF 2016 buat warga Pidie Jaya, Nangroe Aceh  Darussalam, yang baru saja tertimpa korban bencana alam gempa bumi.

"Kemenangan ini kami berikan bagi masyarakat Indonesia, terutama yang sedang kena musibah di Aceh. Kami tidak menyangka bisa melangkah sejauh ini, namun semua sudah rencana Tuhan," papar Boaz.

Boaz yang lahir dan dibesarkan di Tanah Papua, ujung Indonesia bagian Timur seakan ingin menjukkan, kalau ia juga merasakan duka yang mendalam mendengar saudara sebangsanya dari Aceh, provinsi paling Barat Indonesia, tengah mengalami penderitaan akibat bencana alam.

Pemain Timnas Indonesia merayakan kesuksesan melaju ke final Piala AFF 2016 setelah menahan imbang 2-2 Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Rabu (7/12/2016). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Untuk bisa menjadi yang terbaik di ajang turnamen, Timnas Indonesia bakal menjalani duel keras melawan juara bertahan Thailand. Tim Negeri Gajah Putih sempat mengalahkan Evan Dimas dkk. dengan skor 2-4.

Alfred Riedl tak memilih tidak menumpukan beban berat buat anak-asuhnya.

"Bagi saya mereka sudah jadi pemenang. Dunia sepak bola Indonesia mengalami masa sulit selama setahun lebih karena sanksi FIFA. Persiapan menghadapi Piala AFF 2016 serba minimalis. Namun, para pemain menunjukkan daya juang luar biasa. Mereka pantang menyerah, demi negaranya. Kalaupun akhirnya kami tidak jadi yang terbaik di Piala AFF, buat saya mereka sudah menjadi juara yang sebenarnya," tutur pelatih kelahiran Wina, 2 November 1949 tersebut.

Satu hal yang pasti, Timnas Indonesia yang kini bertarung di Piala AFF 2016 seakan memberi contoh Bhinneka Tunggal Ika sesungguhnya. Mereka berasal dari berbagai latar belakang berbeda, namun bisa bersatu demi satu tujuan: mengharumkan nama bangsa lewat sepak bola.

 

Video Populer

Foto Populer