Sukses


Barito Putera Tegas walau Merasa Dikhianati Striker Asing

Bola.com, Banjarmasin - Sikap tegas Manajer Tim, Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman terkait status striker asal Brasil Junior Azevedo yang saat ini merapat ke Madura United bukan sekali ini dilakukan.

Bagi putra pendiri Barito Putera mendiang H. Abdussamad Sulaiman HB ini, komitmen dan loyalitas seseorang di atas segalanya. Meskipun pemain itu punya skill dan kaliber bagus.

"Dia memang pemain bagus, tapi pintu kami sudah tertutup rapat buatnya. Kami memang perlu pemain depan, tapi dia bukan jawaban atas pencarian kami," tegas Hasnuryadi, dalam rilis yang diterima Bola.com, Minggu (5/3/2017).

Sederetan kalimat tersebut bisa jadi bukti ketegasan seorang Hasnuryadi Sulaiman. Menoleh ke belakang atau tepatnya empat tahun lalu. Laskar Antasari juga pernah dikhianati Djibril Coulibaly.

Kala itu, bomber asing asal Mali tersebut pendatang baru di pentas sepak bola Indonesia. Persis seperti dialami Luis Junior tahun lalu saat direkrut Barito Putera untuk tampil di Torabika Soccer Championship.

Cerita keduanya nyaris sama. Mereka datang ke Indonesia bukan sebagai siapa siapa. Bahkan, mereka dikontrak Barito Putera di akhir waktu saat kompetisi akan dimulai.

Namun, keduanya langsung bersinar pada tahun pertamanya bersama Barito Putera. Merek sama-sama jadi topskorer bagi klubnya. Djibril Coulibaly berhasil mencetak 21 gol, sedangkan Luis Junior 17 butir.

Iming-iming kontrak lebih besar, tampaknya, jadi godaan bagi mereka untuk hengkang dari Barito Putera. Namun, sialnya, keduanya malah tak bersinar ketika meninggalkan Barito Putera. Djibril Coulibaly yang hijrah ke Persib 2014 malah mengalami cedera dan jadi penghangat bangku cadangan.

Luis Junior pun dinilai pihak Madura United mandul di ajang Piala Presiden 2017. "Bagi kami komitmen dan loyalitas seorang pemain di atas segalanya. Buat apa mengontrak pemain yang hatinya sudah tidak ada di Barito Putera lagi. Djibril Coulibaly saat meninggalkan Barito Putera telah terjadi kesepakatan nilai kontrak baru. Tapi dia ingkar janji dan memilih ke Persib," tutur Hasnuryadi ketika itu.

Di era profesional, perpindahan seorang pemain dari satu klub ke klub lainnya dianggap Hasnuryadi Sulaiman sesuatu yang lumrah. "Namun mereka harus menjaga etika sebagai seorang profesional. Jika sudah bilang A, keputusan A itu yang harus dijalani," ujar Hasnuryadi Sulaiman.

Klub asal Banjarmasin, Kalsel ini memang sering melahirkan striker asing haus gol. Pada 1998, Bako Sadissou menjadi topskorer di kompetisi kita kala berbaju Barito Putera.

"Loyalitas membuat hubungan kami dengan Bako tetap baik hingga sekarang. Saya tak ingin Barito Putera hanya sebagai batu loncatan. Kami ingin punya pemain yang loyal hingga jangka waktu lama, seperti dilakukan para legenda kami dulu," ucapnya.

Video Populer

Foto Populer