Sukses


Profil Sriwijaya FC: Era Baru bersama Oswaldo Lessa

Bola.com, Palembang - Sriwijaya FC tak banyak melakukan perombakan tim pada musim ini. Namun, terjadi perubahan dalam susunan tim pelatih. Mantan pelatih Persipura, Oswaldo Lessa, menggantikan posisi Widodo C. Putro, yang membawa SFC ke posisi keempat klasemen akhir TSC 2016.

Pada musim ini, Sriwijaya FC ditinggalkan banyak pemain lokal senior, yakni Muhammad Ridwan, Firman Utina, Wildansyah, Supardi Nasir, dan Achmad Jufriyanto. Tiga nama terakhir kembali ke Persib, sementara Ridwan dan Firman akan memperkuat Bhayangkara FC.

Sriwijaya FC cukup tenang dengan regulasi yang diterapkan pada Liga 1, di mana klub harus memainkan tiga pemain muda dan minimal memiliki lima pemain muda (U-22). Musim ini, deretan pemain muda yang berada di tim kebanggaan Sumsel adalah Rudolof Yanto Basna, Maldini Pali, Hendra Sandi Gunawan, Slamet Budiono, dan Zalnando.

Sriwijaya FC berdiri pada 23 Oktober 2004 pasca pembelian Persijatim oleh Pemprov Sumatera Selatan. Klub berjulukan laskar Wong Kito menorehkan prestasi fenomenal saat meraih double winner pada musim 2007/2008 dan diikuti dengan hattrick Piala Indonesia pada 2009/2010.

Setelah itu, SFC kembali meraih gelar juara ISL pada musim 2011/2012 dan menjadi gelar terakhir yang bisa diraih oleh tim yang bermarkas di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Musim lalu pada kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, Ichsan Kurniawan dkk. hanya mampu masuk posisi 4 besar di klasemen akhir.

Namun Sriwijaya FC sedikit terhibur karena mampu mencatatkan diri sebagai tim paling produktif dalam urusan mencetak gol yakni 62 gol. Selain itu Alberto Goncalves juga terpilih sebagai top skorer dengan torehan 25 gol.

Nama tim: Sriwijaya FC
Berdiri: 23 Oktober 2004
Julukan: Laskar Wong Kito
Markas: Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang
Suporter: Singa Mania, Sriwijaya Mania

Daftar Pemain:
Kiper: Teja Paku Alam, Dikri Yusron, Rangga Pratama, Sandi Firmansyah
Belakang: Gilang Ginarsa, Zalnando, Marco Meraudje, Firdaus Ramadhan, Rudolof Yanto Basna, Bio Paulin, Indra Permana, Bobby Satria
Tengah: Yu Hyun Koo, Ahmad Maulana Putra, Ichsan Kurniawan, Hapit Ibrahim, Manda Cingi, Rahmad Hidayat, Hendra Sandi, Nur Iskandar, Yohanis Nabar, Slamet Budiono
Depan: TA Mushafry, Maldini Pali, Hilton Moreira, Alberto Goncalves, Rizky Dwi Ramadhana, Airlangga Sucipto

2 dari 3 halaman

Mencoba Oswaldo Lessa

Setelah tidak memperpanjang kontrak pelatih Widodo C Putro pada akhir Maret 2017, manajemen Sriwijaya FC membuat keputusan berani dengan mendatangkan Oswaldo Lessa sebagai pelatih kepala untuk kompetisi Liga 1 Indonesia.

Banyak pihak yang menyangsikan keputusan ini mengingat Lessa musim lalu hanya tercatat sebagai pelatih fisik Madura United. Namun Presiden SFC, Dodi Reza Alex Noerdin menyatakan bahwa pemilihan Lessa sudah berdasarkan pertimbangan matang.

“Lessa punya rekam jejak yang cukup baik saat membawa Persipura ke babak semifinal AFC Cup beberapa musim lalu, kami pun memulangkan kembali sosok Hartono Ruslan yang sangat mengenal tim SFC untuk membantunya. Jadi kami percaya dibawah duet pelatih ini akan mampu membawa tim lebih baik lagi kedepannya,” ungkapnya.

Lessa mengaku tidak butuh waktu lama menerima tawaran dan cukup tertantang melatih SFC. “Tim ini punya mental yang kuat, punya sejarah bagus di sepakbola Indonesia dan siapapun pasti bangga mengenakan jerseynya di lapangan," katanya.

"Pada musim lalu, saya menjadi saksi bagaimana tim saya diberondong 10 gol oleh SFC saat di kandang dan tandang. Dengan materi pemain yang tidak terlalu banyak berubah, saya percaya tim ini bisa berbicara nantinya. Tapi kami butuh kerja lebih keras lagi kedepannya karena tantangan jauh lebih berat sekarang,” tegasnya.

3 dari 3 halaman

Kekuatan Lama Beto Goncalves

Sebelum kedatangan Michael Essien dan Carlton Cole, sosok Alberto Goncalves mungkin menjadi pemain paling mahal yang merumput di Liga 1 Indonesia.

Manajemen SFC memang langsung mengikat bomber asal Brasil ini dengan kenaikan kontrak pasca berakhirnya kompetisi TSC 2016.

Hal ini pantas didapatkan oleh Beto mengingat selama tahun 2016, setidaknya di 3 turnamen beruntun dirinya mampu meraih gelar pencetak gol terbanyak, mulai dari Piala Gubernur Kaltim, Piala Bhayangkara dan TSC 2016.

Meski sudah berusia 37 tahun, namun kualitas Beto masih sangat diandalkan oleh SFC dan torehan 25 gol musim lalu sudah menunjukkan ketajamannya.

“Saya sebenarnya tidak terlalu peduli dengan gelar top skor, namun memang saya punya target pribadi ingin mencetak minimal 25 gol di setiap musimnya. Di Liga 1 Indonesia, target tersebut kembali ingin saya raih, apalagi musim 2017 ini saya juga ingin mencukupi torehan 300 gol selama bermain di Indonesia. Saat ini SFC mungkin tidak ada marquee player, namun kami punya kekompakan yang akan menjadi senjata utama nantinya,” tegas Beto.

 

Video Populer

Foto Populer