Sukses


Hanafi Merasa Persegres Diperlakukan Bak Anak Tiri

Bola.com, Gresik - Pelatih Persegres Gresik United, Hanafi, menyebut jadwal pertandingan yang dilakoni timnya di Liga 1 2017 merusak kondisi fisik pemain. Pasalnya, dengan susunan jadwal yang ada, persiapan dan waktu pemulihan kondisi Persegres selalu mepet.  

Hanafi meyakini, kebugaran pemainnya bakal kerap terganggu jika penyusunan jadwal pertandingan masih seperti sekarang. Ia khawatir, akan banyak pemainnya yang bertumbangan di kemudian hari. 

“Beginilah imbas dari jadwal mepet. Pemain kelelahan, permainan pun rusak karena sebetulnya mereka tidak sanggup lari selama 90 menit,” kata Hanafi pada Senin (24/4/2017) malam.

Jadwal pertandingan yang diterima Persegres memang tak menguntungkan. Dengan letak geografis yang berjauhan seperti Indonesia, idealnya antara pertandingan satu ke pertandingan lain semestinya berjarak seminggu.

Tapi faktanya tidak demikian, Persegres harus bertanding dua kali dalam seminggu. Setelah bertandang ke markas Persipura Jayapura di Papua, dalam hitungan hari mereka sudah harus mudik ke Gresik untuk menjamu Semen Padang.

Jika penyusunan jadwal masih seperti ini, ia pesimistis timnya bisa tampil optimal di setiap pertandingan lantaran tidak memiliki waktu yang cukup untuk istirahat dan pemulihan kondisi. “Minimal dua hari istirahat. Selanjutnya baru dilanjutkan evaluasi dan latihan,” katanya.

Hanafi sendiri mengaku pusing mengatur pola latihan agar Agus Indra dkk tidak kelelahan. Ia merasa dilematis, sebab kalau ia beri latihan ringan, pemain tidak memiliki persiapan yang bagus. Sebaliknya, jika ia memberikan menu latihan normal, pemain dikhawatirkan keletihan.

Dengan jadwal seperti ini, ia merasa tim berjulukan Laskar Joko Samudro ini mendapat perlakuan berbeda, karena tak semua tim kontestan Liga 1 mendapatkan jadwal semacam ini. Persegres merasa jadi anak tiri.

Ia mengambil contoh Arema FC dan Persib Bandung. Jadwal laga kedua tim ini begitu istimewa karena rentang waktu antar pertandingannya ideal, sekali sepekan. “Lihat, tim-tim besar saja main seminggu dua kali, hasilnya performa mereka bagus di lapangan. Sayangnya kami tidak merasakan keberuntungan seperti mereka,” tuturnya.

Menurutnya, siapa pun pelatihnya, tugasnya bakal terasa berat jika dihadapkan  pada jadwal seperti ini. Saking kesalnya, Hanafi menyatakan siap mundur dari posisi pelatih kepala Persegres ketimbang babak belur.

“Jika bisa mundur saya mundur dari posisi pelatih di Persegres,” katanya.

Hanafi sendiri telah meminta pada manajemen untuk mengajukan keberatan kepada pengelola kompetisi Liga 1 2017 agar jadwalnya direvisi. Yang terdekat adalah jadwal pertandingan Persegres Gresik United melawan PSM Makassar di kandang 31 April dan selanjutnya tandang ke markas Madura United pada 1 Mei.

“Saya sudah menyampaikan ke mamnajemen agar jadwal bisa diubah karena sangat riskan. Pemain saya juga rawan cedera,” ungkap Hanafi.

Video Populer

Foto Populer