Sukses


8 Pelatih Asing Sarat Tekanan di Kompetisi Liga 1 2017

Bola.com, Jakarta - Klub-klub Tanah Air masih terlihat doyan memakai jasa pelatih asing di pentas Liga 1 2017 ini. Dari 18 klub kasta elite, enam di antaranya ditukangi oleh arsitek impor.

Alasan utama, selain ilmu taktikal yang lebih mumpuni, pelatih asing pun diyakini lebih mendapat respek dari para pemain.

Sebetulnya kehadiran para ekspatriat tak juga jadi jaminan prestasi. Banyak di antara mereka yang gagal. Konsekuensi kegagalan biasanya berbuah pemecatan.

Sesuatu yang wajar jika klub bertindak ala tangan besi. Rata-rata pelatih asing didatangkan dengan kontrak gemuk, di atas rata-rata nakhoda lokal.

Bukan sesuatu yang aneh mendengar cerita arsitek impor jadi korban pemecatan saat kompetisi berjalan. Yang terkini di pentas Liga 1 2017, pelatih asal Austria Hans-Peter Schaller dilengserkan paksa seiring penampilan mengecewakan Bali United di dua laga awal kompetisi.

Sebelumnya arsitek asal Argentina, Alfredo Vera, tiba-tiba dipecat Persipura Jayapura jelang kick-off kompetisi. Sempat mencuat isu kalau pemutusan kontrak Alfredo karena faktor lisensi, walau belakangan diketahui ia terlibat perselisihan dengan sejumlah petinggi Tim Mutiara Hitam.

Berikut ini simak profil enam pelatih asing yang beredar di klub-klub Liga 1 2017. Siapa di antara mereka yang posisinya rawan pecat?

 

2 dari 7 halaman

Jacksen F. Tiago

1. Jacksen F. Tiago (Barito Putera)

Sosok Jacksen F. Tiago tak asing di telinga pencinta sepak bola nasional. Karier pria asal Brasil tersebut mentereng, baik saat jadi pemain atau pelatih.

Sebagai arsitek, di level klub ia sukses mengantungi empat gelar juara kompetisi kasta elite bersama Persebaya Surabaya (2004) serta Persipura Jayapura (2008-2009, 2010-2011, dan 2013).

Mendarat dan hidup di Indonesia sejak tahun 1995 sebagai pemain, Jacksen sempat memutuskan mencoba peruntungan di Malaysia sebagai pelatih. Ia menukangi klub Liga Super Malaysia, Penang FA pada musim 2016. Namun, belum sampai tengah musim ia dilengserkan paksa karena prestasi klub tak stabil.

Mudik ke Indonesia, Jacksen digaet Barito Putera. Pelatih kelahiran 28 Mai 1968 tersebut diharapkan bisa mendongkrak prestasi Laskar Antasari yang terpuruk di kompetisi Torabika Soccer Championship 2016.

Langkah awal Jacksen memesona, di dua laga awal Liga 1 2017 Barito meraih kemenangan 2-1 kontra Mitra Kukar di kandang serta memaksakan hasil imbang 1-1 versus Persija Jakarta di kandang lawan.

3 dari 7 halaman

Stefano Teco Cugurra

2. Stefano Teco Cugurra (Persija Jakarta)

Stefano Teco Cugurra datang kali pertama ke Indonesia pada musim 2004. Saat itu ia diajak Jacksen F. Tiago menjadi pelatih fisik di Persebaya Surabaya. Namun, setelah dua musim di Tim Bajul Ijo namanya menghilang dari peredaran.

Belakangan diketahui kalau Teco mencoba peruntungan di Thailand. Ia sempat menangani Chiangrai United (2010-2013), Phuket (2013–2014), Osotspa Samut Prakan (2014–2015), serta Royal Thai Navy (2015–2016).

Cukup mapan di kompetisi elite Negeri Gajah Putih, secara mengejutkan nakhoda asal 25 Juli 1974 itu menerima pinangan Persija Jakarta pada musim 2017 ini.

Walau lama tidak melatih di Indonesia, Teco mengaku sering merindukan atmosfer sepak bola negara kita. Terutama antusiasme suporternya, yang tidak ia dapatkan di Thailand.

Tugas Stefano Teco Cugurra terhitung berat. Persija, yang masuk jajaran tim elite Tanah Air, beberapa tahun belakangan tengah 'sakit'. Krisis finansial membuat Tim Macan Kemayoran tak lagi dihitung dalam persaingan juara kompetisi kasta tertinggi.

Musim ini kondisi keuangan Persija agak membaik dengan datangnya pemilik baru, Gede Widiade. Tinggal bagaimana Teco memaksimalkan dukungan nonteknis dari manajemen baru, untuk kemudian merubahnya menjadi sebuah kekuatan di area teknik.

4 dari 7 halaman

Simon McMenemy

3. Simon McMenemy (Bhayangkara FC)

Nama Simon McMenemy melambung di kawasan Asia Tenggara setelah sukses mengantarkan tim ayam sayur, Filipina ke semifinal Piala AFF 2010. Namun, selepas turnamen ia justru memutuskan meninggalkan tim bertabur pemain keturunan Erpa tersebut.

Pelatih asal Skotlandia tersebut menjalani petualangan baru di Vietnam bersama klub, Đng Tam Long An. Terpesona dengan suporter sepak bola Indonesia, di tahun yang sama kemudian ia hengkang ke Mitra Kukar.

Namun, jelang tengah musim Indonesia Super League 2011-2012 Simon dipecat oleh Tim Naga Mekes. Walau gagal di Tenggarong, nama Simon masih menjadi magnet. Pada ISL 2013 ia didapuk jadi pelatih Pelita Bandung Raya. Di klub satu ini ia mementaskan banyak pemain muda.

Karena konflik sepak bola di Indonesia, Simon McMenemy memilih menjalani karier di negara lain New Radiant SC (Maladewa) dan Loyola Meralco Sparks (Filipina). Di Liga 1 2017 pelatih kelahiran 6 Desember 1977 itu digaet Bhayangkara FC.

Manajemen Bhayangkara FC menilai Simon sosok pelatih yang pas untuk menangani mayoritas pemain belia di klub, berdasarkan pengalaman di Pelita Bandung Raya. Bisa sukseskah kali ini sang mentor?

5 dari 7 halaman

Oswaldo Lessa

4. Oswaldo Lessa (Sriwijaya FC)

Oswaldo Lessa kali pertama datang ke Indonesia menjadi pelatih fisik Persipura Jayapura di ISL musim 2013. Namun, setelah kompatriotnya, Jacksen F. Tiago, hengkang ia justru naik pangkat menjadi pelatih kepala Tim Mutiara Hitam.

Lessa jadi nakhoda Persipura di masa vakum kompetisi 2014-2015. Sebelum akhirnya dipecat usai kegagalan Bhayangkara Cup 2016.

Jelang Liga 1 2017, Sriwijaya FC yang memutuskan tidak memperpanjang kontrak Widodo C. Putro, melayangkan tawaran pada Lessa untuk menjadi pelatih kepala. Tawaran ini pun langsung diterima oleh arsitek kelahiran 23 September 1966 tersebut.

Keputusan Sriwijaya FC bak sebuah perjudian, karena sejatinya Oswaldo Lessa minim jam terbang menjadi pelatih kepala di sebuah klub. Apalagi backround utamanya pelatih fisik.

6 dari 7 halaman

Robert Rene Alberts

5. Robert Rene Alberts (PSM Makassar)

Pelatih asal Belanda, Robert Rene Alberts, namanya langsung meroket kala membawa Arema Indonesia juara ISL 2009-2010. Keberhasilan Singo Edan merupakan sebuah pencapaian luar biasa, mengingat tim dihuni banyak pemain muda yang minim pengalaman.

Karena kesal dengan manajemen Arema, yang kerap menunggak gaji, Robert kemudian merapat ke PSM Makassar pada musim selanjutnya.

Namun, ia hanya sebentar di sana. Pelatih kelahiran 14 November 1954 tersebut menolak menukangi Tim Juku Eja yang memutuskan meninggalkan ISL dan ikut serta di breakaway league Liga Primer Indonesia.

Selanjutnya Robert, meretas karier di Malaysia. Pada musim 2016 ia yang sedang menganggur karena dipecat oleh Serawak FA mengiyakan tawaran PSM.

PSM yang pada putaran pertama terpuruk di papan bawah, disulap oleh Robert Alberts jadi tim super masuk persaingan lima besar ajang Torabika Soccer Championship 2016. Di Liga 1 2017, ia dibebani target tinggi mengantar Tim Ayam Jantan dari Timur jadi jawara Liga 1 2017.

Bukan pekerjaan ringan mengingat klub-klub elite macam Persib Bandung, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, memperkuat diri dengan pemain-pemain gres berkualitas.

7 dari 7 halaman

Laurent Hatton

6. Laurent Hatton (PS TNI)

PS TNI yang ada di jajaran papan bawah Torabika Soccer Championship 2016 berbenah menyongsong Liga 1 2017. Mereka merekrut pelatih asal Prancis, Laurent Hatton, menggantika Mustaqim yang dilengserkan pasca kegagalan di Piala Presiden 2017.

Tak banyak informasi yang bisa digali menyangkut mentor kelahiran 28 September 1962 tersebut. Ia terakhir tercatat menukangi klub kasta bawah Prancis, Pacy Menilles Racing Club. Hatton sendiri sebelumnya tercatat pernah menjadi asisten pelatih di  klub Qatar, Al Gharafa pada musim 2011.

Dengan bekal pengetahuan minim tentang sepak bola Indonesia, Laurent Hatton diragukan bisa mengatrol prestasi PS TNI, yang banyak dihuni pemain muda. Apalagi kemampuan bahasa Inggrisnya tak bisa dibilang benar-benar bagus.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer