Sukses


Samsul Arif Menderita Duduk di Bangku Cadangan Persela

Bola.com, Lamongan - Sejak meninggalkan Arema, pamor Samsul Arif seakan terus menurun. Lantaran beberapa sebab, ia gagal memperlihatkan kemampuan terbaik saat bersama Persib Bandung. Di Liga 1 2017, Samsul Arif memilih Persela Lamongan sebagai pelabuhan barunya.

Selain dekat dengan kota asalnya, Bojonegoro, Samsul Arif berharap bisa mendapatkan jam terbang lebih banyak. Namun, asa itu masih harus diperjuangkannya. Pasalnya, penyerang 32 tahun itu masih lebih sering duduk di bangku cadangan.

Namun, perlahan, Samsul Arif mulai menunjukkan kemampuannya. Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan unjuk gigi begitu pelatih Persela, Herry Kiswanto, memberinya menit bermain.

Hal itu ditunjukkan seperti saat Persela menggilas Arema 4-0 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (21/5/2017). Samsul Arif yang dimasukkan di menit ke-73, langsung mencetak gol di sentuhan pertamanya, tepatnya di menit ke-74.

Keberhasilan Samsul Arif melengkapi kemenangan Persela atas Arema seakan menegaskan ketajamannya belum memudar. Samsul Arif mengakui ia memiliki motivasi tersendiri bersama Persela.

Motivasi apakah itu? Berikut wawancara Bola.com dengan Samsul Arif selengkapnya:

Bagaimana rasanya sering duduk di bangku cadangan? Padahal, Anda memilih Persela karena berharap mendapat kesempatan tampil setelah meredup di Persib
Saya tidak melihat masa lalu. Tapi, sebetulnya saya memang menderita kalau lebih banyak duduk di bangku cadangan. Saya rasa semua pemain juga seperti itu. Tapi inilah dinamika di sebuah tim, saya harus bersabar menunggu kesempatan.

Kompetisi masih sangat panjang. Masih banyak pertandingan yang akan kami jalani. Saya berharap, ke depan saya bisa mendapatkan tempat di posisi starter, supaya bisa memberikan kontribusi besar bagi tim ini.

Jika harus memilih antara tempat di tim inti atau prestasi Persela bagus, Anda pilih mana?
Kalau bisa keduanya hahaha..., Tapi kalau pilih salah satu, saya memilih Persela berprestasi Karena prestasi tim lebih penting ketimbang target pribadi. Soal jadi pemain reguler atau cadangan, bagi saya bukan yang utama.

Gol ke gawang Arema FC Anda dedikasikan pada siapa?
Saya dedikasikan pada suporter Persela, rekan setim, pengurus, keluarga dan semua yang sudah memberikan dukungan pada Persela maupun saya pribadi. Tanpa mereka saya bukan siapa-siapa.

Cerita di Balik Gol ke Gawang Arema

Kenapa Anda batal melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Arema?
Benar, saya sebetulnya kelepasan hendak selebrasi seperti setelah cetak gol ke gawang lawan, tapi khusus di laga melawan Arema, niat itu saya urungkan setelah ingat kalau gawang saya jebol adalah gawang Arema. Semua tahu, saya punya ikatan histori dengan Arema.

Selama dua musim membela Arema, tim itu sudah seperti keluarga kedua bagi saya. Banyak momen indah yang saya lalui bersama tim itu. Banyak mantan rekan setim, pengurus lama yang masih ada di sana. Hubungan saya dengan Aremania juga sangat baik hingga sekarang.
Saya menghormati perasaan mereka semua, jadi saya urungkan melakukan selebrasi. Saya tahu, mereka sedih atas kekalahan ini.

Ketajaman Anda mulai kembali. Apa yang menyebabkan Anda bisa kembali bersinar di Persela?
Setelah tiga bulan lebih saya berlatih dan berkumpul bersama tim ini, saya mulai mengerti apa yang diinginkan pelatih. Memang belum sepenuhnya, tapi saya sudah memahami karakter dan gaya main, serta taktik yang diterapkan pelatih.

Namun soal ke Arema, selain berusaha memenuhi pesanan pelatih, saya mendapatkan waktu dan momentum yang tepat sehingga di sentuhan pertama saya langsung bisa cetak gol.

Bagaimana melihat banyak pemain muda bertalenta di tim ini? Apakah Anda merasa mereka merupakan pesaing yang bisa mengancam posisi Anda?
Tentu tidak, saya justru senang dengan banyaknya pemain muda potensial di Persela. Bersaing sehat itu sudah biasa, tapi tidak sampai memiliki kekhawatiran seperti itu. Kalau pun saya dicadangkan dan mereka diturunkan sebagai starter, saya rasa pelatih punya pertimbangan tertentu. Saya harus mendukung penuh keputusan itu demi kebaikan tim.

Mereka para junior saya, mereka harus didukung agar terus berkembang menjadi bintang di masa yang akan datang. Saya sebagai pemain senior memiliki tanggung jawab moral untuk membimbing mereka, mengarahkan mereka supaya bisa meneruskan regenerasi. Kejayaan Persela, dan sepak bola Indonesia umumnya, ada di tangan mereka.

Prediksi Anda, Persela akan finis di posisi berapa di akhir musim nanti?
Kalau soal itu saya tidak bisa memprediksi. Kompetisi masih sangat panjang, putaran pertama saja masih lama. Perkembangan kontestan Liga 1 juga masih dinamis. Apalagi memasuki putaran kedua, tim-tim yang sebelumnya lemah bisa berubah menjadi kuat karena masuknya sejumlah pemain baru.

Saya berharap Persela bisa berada di papan atas, minimal di posisi tengah. Tapi kalau ada kesempatan juara, kami tentu tak akan melewatkannya. Sekarang yang terpenting berusaha selalu tampil baik dan memenangkan setiap pertandingan yang kami jalani.

 

Video Populer

Foto Populer