Sukses


Legenda Timnas Sebut Indonesia Butuh Pelatih Seperti Wiel Coerver

Bola.com, Jakarta - Legenda sepak bola Indonesia, Anjas Asmara, menyebut pemain-pemain Indonesia saat ini kurang memiliki kreativitas. Namun, Anjas Asmara tak menyalahkan para pemain, melainkan para pelatih yang tidak mengajarkan teknik-teknik individu yang diperlukan. Ia pun merindukan sosok pelatih seperti Wiel Coerver ada di Indonesia.

Anjas Asmara saat ini bergabung dengan PSSI di Departemen Timnas PSSI sebagai staf ahli pemain tengah. Bersama Sarman Panggabean, Anjas Asmara aktif terlihat dalam sejumlah kegiatan Timnas Indonesia, seperti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22, U-19, dan U-16, serta pertandingan uji coba yang dijalani ketiga Timnas Indonesia itu.

Tak hanya mengamati perkembangan Timnas Indonesia, Anjas Asmara juga kerap terlihat dalam pertandingan kandang Persija Jakarta yang digelar di Stadion Patriot, Bekasi.

Anjas Asmara mengaku sedikit prihatin karena para pemain muda sepak bola Indonesia saat ini tampak kurang memaksimalkan talenta yang dimilikinya. Menurutnya banyak yang memiliki talenta individu bagus tapi tak bisa memaksimalkannya dalam pertandingan.

"Anda lihat saja bagaimana para pemain Timnas Indonesia U-22 bermain saat menghadapi Myanmar. Mereka lebih banyak bermain dan menyerang dari sisi sayap, tidak dari tengah langsung ke depan. Seharusnya pemain seperti Evan Dimas Darmono dan Hargianto bisa sekali-sekali menusuk langsung lewat tengah dan mencoba mencetak gol," ujar Anjas Asmara kepada Bola.com.

Namun, Anjas enggan menyalahkan permainan tersebut. Legenda sepak bola Indonesia itu justru menyebut para pelatih sepak bola di Indonesia yang selama ini kurang memaksimalkan talenta para pemain dan mengajarkan bagaimana teknik sepak bola yang sebenarnya.

Ia pun menyebut Wiel Coerver sebagai salah satu pelatih yang pernah menangani Indonesia dan memiliki keinginan untuk mengajarkan sepak bola yang baik kepada anak-anak asuhnya. "Saya ingat Wiel Coerver. Dia pelatih hebat karena mau mengajarkan semua teknik sepak bola yang dia ketahui. Ia mau mengajar semua teknik itu agar para pemain sepak bola yang dilatihnya bisa bermain dengan maksimal sampai ke batas potensi mereka," ujar Anjas.

"Indonesia dulu banyak pelatih bagus, seperti Aang Witarsa, Soetjipto Soentoro, dan masih banyak lagi. Pelatih-pelatih sekarang harus mencontoh pelatih era dulu yang tak hanya memikirkan strategi dan formasi, tetapi juga mau mengajarkan teknik agar para pemain bisa berkembang jauh lebih baik," lanjut Anjas Asmara.

Coerver dipercaya melatih Timnas Indonesia selama dua tahun (1974-1976). Dalam rentang waktu itu, ia memberikan banyak perubahan bagi sepak bola Indonesia walau gagal membawa Tim Merah Putih lolos ke Olimpiade Montreal 1976.

 

Video Populer

Foto Populer