Sukses


Sensasi Timnas U-16 dan 9 Kemenangan Banjir Gol Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Pasukan Timnas Indonesia U-16 pesta gol ke gawang China Taipei dalam laga terakhir mereka pada ajang Tien Phong Plastic Tournament 2017, Minggu (18/6/2017) di Stadion San Van Dong Hoa Xuan, Da Nang, Vietnam. Kemenangan 11-0 masuk catatan sejarah sebagai salah satu kemenangan terbesar Tim Merah-Putih di sebuah ajang internasional.

Siapa-siapa saja yang mencetak gol Timnas Indonesia U-16?

Hamsah Lestaluhu membuka kemenangan Indonesia saat laga baru berjalan 10 menit. Anak-anak Indonesia terus mengurung pertahanan China Taipei dan kembali mencetak gol pada menit 26 melalui sontekan Rendy Juliansyah.

Tim besutan Fachri Husaini menutup laga babak pertama dengan skor 4-0. Gol ketiga dan keempat kembali dilesakkan Rendy Juliansyah pada menit 37 dan 45.

Babak kedua, Timnas Indonesia U-16 tak terbendung lagi untuk berpesta gol. Hingga akhir pertandingan, Rendy Juliansyah dkk. mencetak 11 gol. Pemain yang mencetak gol pada babak kedua adalah Hamsah Lestaluhu (55'), Rendy Juliansyah (56', 57',78'),Amirudin Bagus (70', 86'), Brylian Aldama (87').

Timnas Indonesia U-16 yang dilatih Fachri Husaini seperti mengirim pesan pada para pesaing di  Asia Tenggara menjelang Piala AFF U-15 2017 dan Kualifikasi Piala AFC U-16 2018. Tim Garuda Muda keluar sebagai pemenang dalam  turnamen Tien Phong Plastic Cup 2017.

Timnas Indonesia U-16 mengumpulkan poin tujuh dengan catatan memasukkan sebanyak 16 gol dan dua gol saja! Poin itu jadi yang terbanyak di antara peserta lain, yakniVietnam, Myanmar, dan China Taipei.

Brylian Negiehta dkk. menang 4-1 pada laga pertama melawan Myanmar (14/6/2017), 1-1 kala dijamu Vietnam di laga kedua (16/6/2017), dan menghancurkan China Taipei 11-0 di laga terakhir, Minggu (18/6/2017).

Timnas Indonesia U-16 dalam sesi penerimaan penghargaan setelah memastikan jadi juara di turnamen Tien Phong Plastic Cup 2017, Minggu (18/6/2017), di Da Nang, Vietnam. (Bola.com/Dok. PSSI)

Kepastian jadi juara setelah Vietnam, yang jadi pesaing terdekat, gagal menaklukkan Myanmar di laga terakhir mereka, Minggu (18/6-2017).  Tim Negeri Paman Ho Muda hanya bermain 0-0 melawan Myanmar  sehingga The Golden Stars hanya mengoleksi poin lima.

Mengacu pada hasil di pertandingan terakhir pada turnamen Tien Phong Plastic Cup 2017 di Stadion Hoa Xuan, Da Nang, Vietnam, Timnas IndonesiaU-16 bisa membuat para pesaing, khususnya di Piala AFF U-15 dan kualifikasi Piala AFC U-16 2018, tidak tidur nyenyak.

Padahal, Tim Garuda Muda bisa dibilang bermain tidak dengan kekuatan utama saat menggulung China Taipei. Pelatih Fachri Husaini mengistirahatkan mayoritas pemain pilar untuk memberikan  kesempatan pada pemain yang belum bermain atau jam mainnya masih kurang.

Sepanjang berkiprah di pentas internasional Timnas Indonesia beberapa kali mendulang skor kemenangan dengan margin gol mencolok. Pertandingan apa saja? Bola.com mencoba merangkumnya buat Anda.

2 dari 11 halaman

Indonesia Vs Thailand 7-0 (1962)

1. Indonesia Vs Thailand 7-0 (Vietnam National Day Tournament 1962)

Kemenangan 7-0 diraih Timnas Indonesia atas Thailand dalam gelaran Vietnam National Day Tournament 1962. Sebuah hasil yang luar biasa mengingat Tim Gajah Putih merupakan Raja Sepak Bola Asia Tenggara.

Tapi dominasi Thailand terjadi pada era kekininian. Pada era 1960-an Tim Merah-Putih jadi kekuatan menakutkan, tak hanya di kawasan Asia Tenggara tapi juga ranah Asia.

Julukan Macan Asia didapat Tim Garuda yang kerap menyajikan kejutan saat berjumpa tim-tim top dunia.

Meski menang telak atas Thailand, gelar Vietnam National Day Tournament diraih tim tuan rumah.  Terlepas dari hal tersebut sukses menghancurkan Thailand bak mengobati luka yang sedang dialami sepakbola Indonesia.

Beberapa bulan sebelum turnamen dihelat, Indonesia gagal meraih medali emas Asian Games 1962 yang digelar di Senayan. Kegagalan itu dipicu skandal suap yang melibatkan sejumlah pilar Tim Merah-Putih. Toni Pogacnik, pelatih Timnas Indonenesia Indonesia saat itu, terpaksa merombak sebagian besar skuatnya.

 

3 dari 11 halaman

Indonesia Vs China Taipeh 10-1 (1968)

2. Indonesia Vs China Taipeh 10-1 (Piala Merdeka 1968)

Dengan skor menyakinkan Timnas Indonesia menggebuk China Taipeh (Taiwan) dengan skor 10-1. Kejadian tersebut terjadi dalam pertandingan terakhir babak penyisihan Grup A Piala Merdeka 1968.

Tergabung bersama Korea Selatan, Western Australia (perwakilan dari Australia), Jepang B, Singapura, dan Taiwan, kemenangan atas China Taipeh tersebut berhasil membuat Indonesia keluar sebagai juara grup.

Selain itu, kemenangan besar tersebut juga berhasil menjadikan Indonesia sebagai tim tertajam selama babak penyisihan grup. Dalam lima pertandingan, Indonesia berhasil mencetak 29 gol!

Sayang, begitu memasuki fase semifinal penampilan Tim Garuda melempem, Indonesia kalah 2-1 dari Burma (Myanmar) pada babak semifinal. Dan dalam perebutan tempat ketiga Tim Merah-Putih juga tak berdaya menghadapi Western Australia, 3-1.

4 dari 11 halaman

Indonesia Vs Singapura 9-2 (1969)

3. Indonesia Vs Singapura 9-2 (Merdeka Games 1969)

Singapura jadi negara kedua dengan gelar juara Piala AFF terbanyak. Tim Negeri mengoleksi empat gelar, sementara itu Negeri Gajah Putih lima trofi. 

Timnas Indonesia beberapa tahun terakhir selalu kesulitan saat berjumpa Timnas Singapura. Padahal, puluhan tahun negara tersebut seringkali jadi lumbung gol bagi Indonesia. Kemenangan dengan skor 9-2 didapat Tim Merah-Putih saat berjumpa Singapura di semifinal Merdeka Games 1969.

Bermain dengan kekuatan terbaiknya, Indonesia berhasil menghancurkan Singapura, 9-2.

Dalam laga tersebut striker Indonesia, Soetjipto “Gareng” Soentoro, mencetak delapan gol ke gawang Singapura.

Torehan delapan golnya ke gawang Singapura tersebut menempatkan Gareng jadi top scorer turnamen dengan koleksi 11 gol.

5 dari 11 halaman

Indonesia vs Vietnam Selatan 9-1 (1971)

3. Indonesia vs Vietnam Selatan 9-1 (Piala Presiden 1971)

Timnas Indonesia ikut berpartisipasi pada turnamen perdana Piala Presiden yang berlangsung di Korea Selatan. Indonesia yang tergabung di Grup B mampu lolos hingga babak semifinal.

Sayangnya, langkah tim yang kala itu diarsiteki Djamiaat Djalhar terhenti di babak semifinal. Tim Merah Putih takluk dari tuan rumah, Korea Selatan yang dinobatkan sebagai juara bersama Burma (nama lama Myanmar).

Dalam perjalanan di fase grup, Indonesia turut mencatatkan kemenangan dengan skor telak. Kala itu, Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam Selatan dengan skor 9-1. Selain kemenangan dengan skor telak itu, Indonesia menang tipis 2-1 atas Hong Kong dan takluk 1-3 dari Burma.

Turnamen Piala Presiden edisi perdana ini sendiri digelar kurang dari dua pekan, yakni mulai 2 Mei-15 Mei 1971.

6 dari 11 halaman

Indonesia vs Brunei Darussalam 9-0 (1972)

4. Indonesia vs Brunei Darussalam 9-0 (Piala Asia 1972)

Berselang beberapa hari dari ajang Piala Presiden di Korsel, Indonesia kembali mengukir kemenangan telak pada babak kualifikasi Piala
Asia 1972.

Tim Merah-Putih menghantam Brunei Darussalam dengan skor meyakinkan 9-0, dalam laga yang berlangsung di Bangkok, 28 Mei 1971. Kemenangan atas Brunei juga membawa Indonesia lolos ke babak berikutnya setelah pada laga pertama menang tipis 1-0 atas Thailand.

Setelah memastikan lolos sebagai juara grup, Indonesia bersua Kamboja di semifinal. Sayangnya, langkah Timnas Indonesia untuk melaju ke putaran final harus terhenti karena takluk 0-2.

Kekalahan itu membuat Thailand dan Kamboja yang bersua di partai puncak, berhak tampil di putaran final Piala Asia 1972.

7 dari 11 halaman

Indonesia vs Filipina 12-0 (1972)

5. Indonesia vs Filipina 12-0  (Piala Presiden 1972)

Timnas Indonesia mencatat salah satu kemenangan terbesar dalam sejarah kala mengalahkan Filipina 12-0 pada penyisihan grup Piala Presiden 1972. Tim Merah Putih yang diperkuat, Iswadi Idris pun sukses melaju ke babak berikutnya bersama Burma (Myanmar).

Dua bintang Timnas Indonesa, Iswadi Idris dan Abdul Kadir turut menjadi bintang kemenangan timnya. Iswadi Idris mencetak hattrick  sedangkan Abdul Kadir menyumbang dua gol.

Sayangnya, Indonesia gagal meraih gelar karena takluk 1-3 dari Burma  di partai final. Satu gol dari Risdianto dibalas hat-trick Win Maung.

8 dari 11 halaman

Indonesia vs Kamboja 10-0 (1995)

6. Indonesia vs Kamboja 10-0 (SEA Games 1995)

Pada era 1990-2000, pertemuan Indonesia melawan Kamboja memang kerap berakhir dengan skor besar. Hal itu pula yang terjadi saat Timnas Indonesia bersua lawan yang sama di SEA Games 1995.

Tim Merah-Putih yang kala itu diarsiteki pelatih asing, Romano Matte menang dengan skor telak 10-0 atas Kamboja. Kemenangan itu tercatat masih jadi yang terbesar bagi Indonesia saat bersua Kamboja.

Namun begitu, kemenangan dengan skor telak itu tidak berarti banyak bagi Tim Garuda. Pasalnya, Timnas Indonesia gagal lolos ke babak semifinal karena kalah bersaing dengan Thailand yang lolos sebagai juara grup dan Vietnam yang menempati posisi runner-up.

9 dari 11 halaman

Indonesia Vs India 7-1 (1996)

7. Indonesia Vs India 7-1 (Kualifikasi Piala Asia 1996)

Perjalanan Indonesia untuk meraih mimpi ke putaran final Piala Asia 1996 yang dihelat di Uni Emirat Arab terhitung berat.

Berada di Grup 4, Indonesia harus bertanding di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk bersaing dengan tim tuan rumah dan India. Nyatanya situasi sulit tersebut bisa diatasi dengan baik oleh penggawa Tim Merah-Putih.

Lewat pertandingan yang sulit, Indonesia berhasil menahan imbang 0-0 Malaysia pada pertandingan pembuka. Selanjutnya, kemenangan besar 7-1 atas India berhasil memastikan Indonesia mendapatkan satu tempat di Uni Emirat Arab.

Dalam pertandingan yang menentukan melawan India tersebut, Indonesia sempat tertinggal lebih dulu. Gelandang India, Tejinder Kumar, menjebol gawang Kurnia Sandy. Namun, Tim Garuda merespons meresponsnya dengan mengoyak gawang kubu lawan sebanyak tujuh kali. Ansyari Lubis, Indriyanto Nugroho, dan Rocky Putiray masing-masing mencetak dua gol, sementara satu gol lainnya dicetak oleh Peri Sandria.  

Tim asuhan Andi Teguh keluar sebagai juara Grup 4, unggul selisih gol dari Malaysia yang  hanya mampu menang 5-2 saat melawan India. Pencapaian ini jadi sejarah karena untuk pertama kalinya negara kita lolos ke putaran final Piala Asia.

Uniknya dari empat pencetak gol kemenangan Indonesia atas India  tersebut, tidak satu pun dari mereka yang dibawa oleh Danurwindo,  pengganti mendiang Andi Teguh, ke putaran final Piala Asia 1996.

10 dari 11 halaman

Indonesia vs Filipina 13-1 (2002)

8. Indonesia vs Filipina 13-1 (Piala AFF 2002)

Timnas Indonesia mencatat kemenangan terbesar sepanjang sejarah saat  bersua Filipina pada penyisihan grup Piala Tiger 2002. Tim Merah Putih menang dengan skor telak 13-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 23 Desember 2002.

Timnas Indonesia bermain luar biasa pada laga yang berlangsung di hadapan publik sendiri. Tim asuhan pelatih asal Bulgaria, Ivan Venkov Kolev itu berhasil unggul 7-0 atas Filipina. 

Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia berhasil mencetak enam gol tambahan ke gawang lawan. Sedangkan Filipina hanya mampu mencetak satu gol.

Dua pemain depan, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama mencetak 4 gol ke gawang lawan. Sementara lima gol lainnya dicetak Bejo Sugiantoro (2 gol), Budi Sudarsono, Imran Nahumarury, dan gol bunuh diri pemain Filipina.

11 dari 11 halaman

Indonesia Vs Kamboja 8-0 (2004)

9. Indonesia Vs Kamboja 8-0 (Piala AFF 2004)

Kamboja kerapkali jadi bulan-bulanan Timnas Indonesia. Negara yang satu ini memang jadi spesialis penggembira di turnamen internasional kawasan Asia Tenggara. 

Indonesia pernah menghancurkan Kamboja 10-0 pada SEA Games 1995. Selanjutnya mengalahkan mereka 8-0 dalam Kualifikasi Piala Dunia 1998, dan menggasak mereka tanpa ampun 9-2 dalam Kualifikasi Piala Asia 2000.

Kemenangan 8-0 di Piala AFF 2004 jadi salah satu yang paling berkesan. Dalam gelaran penyisihan Grup A di Hanoi, Vietnam, secara meyakinkan Indonesia jadi jawara grup.

Indonesia berhasil keluar sebagai juara grup dengan pencapaian luar biasa tak pernah kebobolan sekali pun dalam empat pertandingan. Torehan gol menembus 17 gol.

Rekor kemenangan terbesar Indonesia terjadi saat Tim Merah-Putih membenamkan Kamboja dengan skor 8-0 pada pertandingan terakhir penyisihan grup. Bagaimana jalannya pertandingan?

Pada paruh pertama pertandingan Ilham Jayakusuma dan Ealie Eiboy sudah membuat Indonesia unggul 2-0.

Pada babak kedua, Elie menambah satu gol lagi. Di sisi lain Ilham menambahkan dua gol untuk melengkapi hattrick. Tiga gol lainnya dicetak oleh Kurniawan Dwi Yulianto (dua gol) dan Ortizan Solossa.

Sayang pencapaian bagus di penyisihan berujung duka. Pada partai puncak, tim asuhan Peter Withe memang harus mengakui keunggulan Singapura dengan agregat 5-2.


 

Video Populer

Foto Populer