Ferryl Hattu Minta Saddil Ramdani Belajar dari Kesalahan

Bola.com, Surabaya - Aksi sikutan yang dilakukan Saddil Ramdani kepada pemain Thailand pada laga Timnas Indonesia U-19 kontra Thailand pada semifinal Piala AFF U-18 2017 menuai banyak kritikan. Salah satu pengamat sepak bola asal Jawa Timur, Ferryl Raymond Hattu pun angkat suara mengenai insiden yang merugikan Timnas Indonesia U-19 tersebut.

Mantan kapten Timnas Indonesia di SEA Games 1991 ini menyatakan, tindakan Saddil seharusnya tidak perlu dilakukan jika sang pemain bisa mengontrol emosinya. Meski apa yang dilakukan Saddil merupakan upaya balasan atas terjangan pemain Thailand.

"Apa pun alasannya, Saddil sebagai pemain profesional semestinya tidak melakukan hal demikian karena tindakannya sangat fatal. Sebab, ketika dia melakukan hal itu, ada kerugian yang jauh lebih besar," tuturnya.

Ganjaran kartu merah yang diterima Saddil membuang kesempatan Timnas Indonesia U-19 untuk memenangi laga ini. Sebab, sebetulnya Timnas Indonesia U-19 sedang di atas angin. Dengan keluarnya Saddil, kesempatan Timnas Indonesia U-19 memenangi pertandingan jadi lebih kecil.

Benar saja, meski Tim Garuda Nusantara tetap tampil apik dan memiliki banyak peluang kendati bermain 10 orang sejak babak kedua, menurutnya kans Timnas Indonesia U-19 untuk menjebol gawang Thailand lebih terbuka.

"Saya sangat menyesalkan tindakan Saddil yang di luar kontrol. Dalam laga internasional seperti ini seharusnya Saddil tidak mudah terpancing. Apalagi dia baru saja main di SEA Games, mestinya dia lebih dewasa dalam menyikapi upaya kotor yang dilakukan pemain lawan," terangnya.

Ferryl pun berharap Saddil memetik pelajaran berharga dari pertandingan semifinal tersebut. "Untuk Saddil, saya harap dia tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari. Tapi dia juga tidak boleh terus merasa bersalah sehingga membuat penampilannya menurun karena takut berbuat salah," tuturnya.

Kritikan dan nasihat ini tidak hanya berlaku bagi Saddil, tapi juga pemain lain. Ferryl melihat banyak pemain Timnas Indonesia yang mudah tersulut amarah.