Sukses


Ini Cara Mario Gomez Bentuk Skuat Persib

Bola.com, Bandung - Banyak cara dilakukan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku perusahaan yang menaungi Maung Bandung untuk bisa mengangkat prestasi Persib pada musim 2018, yakni dengan merekrut pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.

Terpilihnya Mario Gomez cukup beralasan lantaran pelatih asal Argentina tersebut memiliki catatan yang bisa dibilang cukup gemilang dalam masa karire kepelatihannya.

Tak hanya membawa Johor Darul Ta'zim (JDT) menjuarai Liga Super Malaysia dalam dua kali berturut-turut pada musim 2015 dan 2016. Gomez juga membawa tim berjulukan Harimau Putih itu menjuarai AFC Cup 2015.

Dengan prestasinya itu, pelatih berusia 60 tahun ini mendapatkan penghargaan dari federasi tertinggi sepak bola Malaysia (FAM) sebagai pelatih terbaik Liga Malaysia tahun 2015. Apalagi membawa JDT menjadi klub dari Benua Asia Tenggara pertama yang berhasil menjuarai AFC Cup.

Gomez pun berharap prestasi yang telah diperolehnya itu bisa tertular pada Persib Bandung yang pada musim 2017 ini hanya mampu finis di peringkat ke-13 dengan perolehan 41 poin hasil dari 34 pertandingan yang dilakoni.

"Masa lalu adalah masa lalu. Kini yang paling penting pemain bisa bekerja bersama dan yang terpenting saat ini adalah saya harus mengenal pemain. Saya sudah tahu pemain saya, tapi saya ingin mengenalnya 100 persen dalam latihan," ungkap Gomez.

Gomez mengaku sudah mempelajari segi permainan dari Persib Bandung. Memang benar, kala itu Persib bermasalah pada lini depan.

Akan tetapi, Gomez tak ingin fokus dalam membenahi lini depan saja, namun pembenahan akan dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan filosofinya.

"Kami tidak hanya perlu menyerang dan kami juga perlu bertahan dan itu yang terpenting dalam membangun sebuah tim. Kalau punya penyerangan bagus tapi tanpa pertahanan, tidak akan menang. Kami butuh semua pemain saat menguasai bola dan tidak bisa ketika kehilangan bola hanya berjalan," tegasnya.

Filosofi tersebut, lanjutnya, sudah tertanam pada dirinya saat masih bekerja sama dengan Hector Raul Cuper di Real Mallorca, Valencia dan Inter Milan. Iya yakin, Persib Bandung tidak butuh banyak adaptasi dengan filosofinya itu.

"Semua guru berkata, kami tidak bisa bicara hanya tentang serangan dan bertahan dan yang paling penting adalah tim dan menang. Ketika kehilangan bola semua pemain harus ikut bertahan. Ketika menguasai bola semua harus ikut menyerang. Dan jika kamu lihat sepakbola Eropa, Premier League, Liga Itali melakukan hal itu dan itu normal. Kami tidak bisa beberapa pemain menyerang dan bertahan dan kami harus bekerja bersama," jelasnya.

Video Populer

Foto Populer