Piala Presiden: Pelatih dan Manajemen Arema Tak Satu Suara

Bola.com, Malang - Piala Presiden 2018 bakal bergulir pada Januari mendatang. Sebagai juara bertahan, Arema FC tentu masih jadi favorit.

Namun, manajer umum Arema, Ruddy Widodo, tak ingin membebani pasukannya. Dia mengatakan manajemen Singo Edan tak membebani para pemain dengan target juara.

Ruddy menyadari saat ini Arema FC tengah berbenah setelah ditinggal sejumlah pilar. "Turnamen ini akan jadi ajang pemenasan, karena tim masih proses pembentukan," katanya.

Menariknya, pelatih Arema FC, Joko Susilo, justru membidik hasil terbaik, yaitu menjadi juara. Dia tak ingin mengecewakan Aremania, fans setia Arema FC.

"Ibaratnya saya ini seorang petarung. Jadi kalau sudah masuk gelanggang ya harus memberikan yang terbaik," ujar pelatih yang akrab disapa Getuk tersebut.

Arema FC memiliki waktu satu bulan untuk persiapan menyongsong Piala Presiden. Bukan waktu yang ideal memang untuk membentuk tim secara maksimal. Tapi Getuk sudah punya program untuk membuat Ahmad Alfarizi dkk tampil beringas.

"Dua pekan pertama ini fokus untuk mengembalikan kondisi pemain. Dua pekan setelah itu baru menyentuh pada taktik dan strategi. Jadi pada bulan Januari sudah siap untuk Piala Presiden," tegasnya.

Manajemen Arema menetapkan target tim sudah lengkap pada Januari 2018. Jika melihat kekuatan Arema saat ini, para pemain yang didatangkan tergolong masih berusia muda. Sebut saja M. Zaenuri, Agil Munawar, Rivaldi Bawuo, Ahmad Nur Hardianto, Joko Ribowo, Jefri Kurniawan dan Rodrigo Ost dos Santos, yang usianya di bawah 30 tahun. Hanya Juan Revi yang berusia di atas 30 tahun.

Getuk menegaskan jika dia memilih para pemain baru yang akan membuat perbedaan dari performa Singo Edan musim depan. "Saya ingin Arema musim depan tampil lebih menekan. Pressing terhadap lawan juga lebih maksimal," tegasnya.

Musim lalu, Arema FC sebenarnya sudah merekrut banyak pemain muda. Kali ini Getuk melanjutkan program peremajaan tim. Pemain yang hengkang juga mayoritas sudah berusia diatas 30 tahun. Seperti Esteban Vizcarra, Juan Pino, Beny Wahyudi, Arif Suyono, Ahmad Bustomi dan Ferry Aman Saragih.