Sukses


Arsene Wenger dan 20 Tahun Momen Tak Terlupakan bersama Arsenal

Bola.com, London - Sabtu (1/10/2016) menandai dekade kedua Arsene Wenger memimpin Arsenal. Tak ada yang mengira pria berkebangsaan Prancis itu akan mengarsiteki Arsenal selama itu saat pindah dari klub jepang, Nagoya Grampus.

"Salah satu hal yang saya temukan di Jepang adalah dari menonton sumo. Pada akhir pertarungan, Anda tidak akan pernah mengetahui siapa yang baru saja menang, siapa yang kalah, karena mereka tidak menunjukkan emosi mereka karena hal itu bisa membuat pemain yang kalah malu. Itu luar biasa. Itulah kenapa saya mencoba mengajari tim saya tentang rasa menghormati lawan. Hanya di Inggris saja semua orang menjulurkan lidahnya ke lawan ketika mereka menang."

Itu merupakan pernyataan perdana Wenger saat ditunjuk untuk menggantikan Bruce Rioch sebagai manajer Arsenal. Pria berusia 66 tahun itu ingin Arsenal yang dia pimpin tahu cara menghormati lawan dan memiliki semangat pantang menyerah.

Wenger melalui laga perdananya dengan mulus setelah mengalahkan Blackburn Rovers 2-0 pada 12 Oktober 1996. Namun, partai kedua Wenger melawan Borussia Monchengadbach berujung kekalahan. Dia kemudian menyarankan agar Arsenal melakukan perombakan besar-besaran dalam skuat.

Pernyataan Wenger membuat kesal kapten Tony Adams. Dia kemudian menghampiri Wenger dan menyampaikan kekecewaannya terhadap Wenger. Merasa apa yang dilakukan sang kapten keterlaluan, Wenger kemudian berucap. "Anda membuat keseluruhan tim berada dalam bahaya."

Wenger semakin tak populer di kalangan pemain Arsenal dengan berbagai peraturan ketatnya. Salah satu peraturan yang paling tak disukai para penggawa The Gunners adalah larangan minum bersama seusai pertandingan.

Meski demikian, imej buruk Wenger di mata pemain memudar seiring kejeniusan taktik yang ditunjukkannya. Dia membawa Meriam London menjadi juara Premier League setelah mengumpulkan 78 poin dari 38 pertandingan, unggul satu poin dari Manchester United yang menempati posisi kedua.

"Saya yakin [semangat tim] seperti bunga. Anda harus menjaganya dan mengawasinya setiap hari, atau ia akan smati. Tetapi Anda juga bisa membuat bunganya tumbuh lebih besar, lebih baik, dan lebih cantik jika Anda menjaganya.”

“Sebuah tim sepakbola seperti perempuan yang cantic. Ketika Anda tidak memujinya, ia akan lupa bahwa ia cantik,” tutur Wenger.

Wenger terus menjadi sosok protagonis di mata pendukung dan pemain pada musim 2003-2004. Dia membawa Arsenal menjadi juara Premier League tanpa terkalahkan selama semusim. Musim menakjubkan itu dikenal dengan sebutan Invincible Arsenal.

Namun, rekor tak terkalahkan Arsenal terhenti di pertandingan ke-49. Kala itu, Arsenal menyerah 0-2 melawan Manchester United pada 24 Oktober 2004.

Selama 20 tahun masa baktinya, Wenger total memimpin Arsenal dalam 1129 pertandingan. Dia membawa The Gunners meraih 647 kemenangan, 263 imbang, dan 219 kekalahan. Persentase kemenangannya mencapai angka 57,3 persen.

Total, 15 gelar berhasil Arsene Wenger persembahkan selama 20 tahun masa baktinya di Arsenal. Sang Profesor mengantar Meriam London meraih tiga gelar Premier League, enam gelar Piala FA dan FA Community Shield.

Berbagai Momen Terpenting Wenger

Dua bulan setelah ditunjuk sebagai manajer Arsenal, Wenger menjalani partai London derby pertamanyan melawan Tottenham Hotspur di Highbury. Kala itu, skor pertandingan imbang 1-1 hingga menit ke-85. Namun, kapten Tony Adams membawa Arsenal unggul 2-1 semenit berselang dan kemudian Dennis Bergkamp melengkapinya pada masa injury time.

Dua tahun berselang, Arsenal berhadapan melawan Everton di Highbury. Tony Adams mengontrol bola dengan dada dan kemudian melepaskan tembakan ke pojok kanan gawang. Arsenal menutup kemenangan dengan skor 4-0 dan memastikan diri meraih gelar Premier League.

Namun, momen yang paling dikenang Wenger selama membesut Arsenal terjadi pada 8 Mei 2002. Kala itu, Arsenal bertandang ke markas Manchester United, Stadion Old Trafford. Laga berlangsung alot dan tak ada gol tercipta hingga menit ke-60.

Lima menit berselang, Arsenal melakukan serangan balik. Fredie Ljungberg melepaskan tembakan keras dan bola mampu ditepis kiper Fabian Barthez. Bola jatuh di kaki Sylvain Wiltord dan dengan mudah diceploskannya ke dalam gawang. The Gunners menang 1-0 dan memastikan meraih gelar Premier League di Old Trafford.

Dua tahun berselang, Arsenal berhadapan melawan Liverpool pada Jumat Agung. Kala itu, mentar Arsenal sedang terpuruk setelah tersingkir dari Liga Champions dan Piala FA. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 2-1 Liverpool.

Namun, Arsenal bangkit pada babak kedua. Gol sensasional Thierry Henry dengan mengelabui tiga pemain bertahan Liverpool membawa Arsenal menutup pertandingan dengan kemenangan 4-2. Itu menandai hat-trick Henry dan Arsenal menjalani musim tersebut tanpa terkalahkan.

Arsene Wenger

Kekalahan dengan agregat 4-3 dari Milan di babak 16 besar Liga Champions 2011/12 menjadi awal dari catatan yang tak mengenakkan di Eropa. Dibantai 4-0 di San Siro, The Gunners menampilkan penampilan buruk yang hampir sama buruknya seperti saat dibantai 8-2 di Old Trafford.

Namun Arsenal mampu mengalahkan tim Italia tersebut di leg kedua, dengan gol-gol dari Laurent Koscielny, Tomas Rosicky, dan Van Persie membuat mereka unggul saat jeda. Tetapi mereka gagal menemukan gol penyeimbang yang sangat mereka butuhkan dan kehabisan bensin di babak kedua. Tim asuhan Wenger ini pun harus menerima akibat dari penampilan buruk mereka di Italia dua pekan sebelumnya.

Kini, Wenger menandai 20 tahun kepemimpinannya dengan meraih kemenangan telak 3-0 melawan Chelsea di Emirates Stadium, Sabtu (24/9/2016). Ketiga gol The Gunners diciptakan oleh Alexis Sanchez, Theo Walcott, dan Mesut Ozil. Wenger merasa semakin lapar kemenangan setelah melewati dua dekade bersama Arsenal.

"Saya kini merasa lebih lapar dalam meraih kemenangan. Itu karena saya tahu bahwa saya sudah tak lagi memiliki waktu 20 tahun. Selain itu, saya juga merasa lebih bertanggung jawab," ujar Wenger.

"Anda tidak bisa menghabiskan 20 tahun di sebuah tempat dan tidak peduli dengan semua hal yang ada. Saya lebih sadar apa yang dimaksud oleh Arsenal, jadi saya kira beban untuk membuat semua orang bahagia dan membuat mereka senang, jauh lebih berat ketimbang ketika saya datang," ia menambahkan.

Arsene Wenger saat ini menempati posisi keenam manajer tertua sepanjang sejarah Premier League dengan usia 66 tahun dan 343 hari. Posisi manajer tertua dipegang Sir Bobby Robson dengan usia 71 tahun dan 191 hari. Mampukah Wenger melampaui rekor Robson bersama The Gunners.

Sumber: Berbagai Sumber

 

Video Populer

Foto Populer