Sukses


Valentino Rossi Ungkap Momen Paling Menyakitkan pada MotoGP 2016

Bola.com, Tavullia - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengatakan hasil MotoGP Italia di Mugello menjadi momen paling menyakitkan dan mengubah peruntungannya pada pacuan juara dunia MotoGP 2016. The Doctor mengklaim bisa meraih hasil akhir yang berbeda jika tak gagal finis pada balapan di depan pendukungnya sendiri itu.

Balapan di Mugello pada 22 Mei 2016 tersebut awalnya berjalan mulus. Memulai balapan dari pole, Rossi disalip rekan setimnya, Jorge Lorenzo, pada tikungan pertama. Namun, Rossi mampu terus menempel Lorenzo dengan jarak di bawah 0,5 detik. 

Tapi, upaya Rossi mengejar Lorenzo berakhir setelah motor YZR-M1 yang ditungganginya bermasalah. Mesin motor Valentino Rossi jebol sehingga mengeluarkan asap tebal pada lap kedelapan. Rossi pun gagal finis untuk kali kedua pada awal musim itu, setelah juga tak bisa merampungkan balapan pada MotoGP AS di Austin. Insiden mesin jebol sebenarnya sangat jarang menimpa Yamaha. Terakhir kali mesin motor Yamaha jebol saat balapan adalah pada 2012 di Indianapolis, AS. Kala itu, Ben Spies yang jadi korban.

"Balapan penentuan pada 2016 adalah kegagalan mesin di Mugello. Insiden itu sangat disayangkan karena hasil balapan itu sebenarnya bisa mengubah apa yang terjadi pada musim lalu," kata Valentino Rossi, seperti dilansir Speedweek, Kamis (5/1/2017).

Kegagalan pada musim lalu membuat ambisi Rossi meraih gelar juara dunia untuk ke-10 kembali tertunda. Dalam tiga musim beruntun, The Doctor harus puas berada di posisi runner-up, sedangkan titel MotoGP bergantian direbut Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Rossi pun tak menutupi kekecewaannya kembali gagal merebut gelar juara yang kali terakhir diraihnya pada 2009. 

"Saya menyesal tidak menang, tapi kegagalan musim lalu lebih menyakitkan dibanding pada 2015," ujar Rossi. 

"Saya mencoba tidak memikirkan momen-momen itu. Tapi saya harus mengakui berat untuk memulai musim baru," imbuh Valentino Rossi

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer