Sukses


5 Fakta Menarik Jelang MotoGP Qatar 2017

Bola.com, Jakarta - Rangkaian tes MotoGP 2017 telah berakhir pada 12 Maret di Sirkuit Losail Qatar. Para pebalap pun telah menguji berbagai hal dan berusaha beradaptasi dengan motor baru masing-masing sepanjang tiga kali tes, yaitu di Sepang (Malaysia), Phillip Island (Australia), dan Losail (Qatar).

Pebalap langganan papan atas seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo tetap menjadi pusat perhatian pada tiga sesi tes pramusim yang berjalan. Namun, ada satu pebalap yang benar-benar membuat kejutan besar, yaitu Maverick Vinales.

Pebalap asal Spanyol itu di luar dugaan mampu tampil brilian sehingga para pebalap lain kesulitan mengimbangi kecepatannya. 

Kini, semua tim dan pebalap benar-benar memfokuskan diri menyambut bergulirnya MotoGP 2017 pada 26 Maret. Apa saja fakta menarik yang tersaji menjelang seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar tersebut? 

Berikut ini lima fakta menarik menjelang seri perdana MotoGP 2017, seperti dilansir Motorsport, Kamis (16/3/2017):

2 dari 6 halaman

1

Maverick Vinales Tak Kendur  

Saat Maverick Vinales menggeber motor Yamaha untuk kali pertama pada tes di Valencia tahun lalu, mayoritas pengamat memprediksi sang pria Spanyol bakal cepat beradaptasi dengan motor barunya. Tapi, tak seorang pun, bahkan di dalam timnya sendiri, mengira Vinales bakal melakukannya sangat cepat dan menghasilkan efek yang luar biasa. 

Vinales benar-benar tak membuang waktunya pada sesi pramusim. Dia menjadi pebalap tercepat pada tujuh dari 11 hari tes pramusim. Bahkan, dia menjadi pebalap tercepat di setiap sesi pramusim, di kategori catatan waktu keseluruhan. Hal ini mengindikasikan Vinales bakal kompetitif pada tiap trek dan pada semua kondisi. 

Beberapa hari sebelum seri pembuka MotoGP 2017, satu-satunya pertanyaan yang mengemuka adalah apakah Vinales bisa menangani tekanan besar saat terlibat dalam pacuan gelar juara dunia. Namun, jika mengalisis performanya sejauh ini, sepertinya tekanan itu tak akan berpengaruh besar terhadap pebalap berusia 22 tahun tersebut. 

3 dari 6 halaman

2

Marquez Menyimpan Rapat Kartunya 

Sulit memprediksi bagaimana penampilan pebalap Honda, Marc Marquez, pada seri pembuka MotoGP 2017 di Sirkuit Losail, Qatar. Apalagi, Baby Alien lima kali terjatuh dalam tiga hari sesi tes pramusim di tempat yang sama. 

Sang juara MotoGP 2016 mengklaim situasi yang dialaminya lebih baik dibanding pada tahun tahun lalu, juga menjelang balapan di Qatar. Saat itu, dia dan pebalap Honda lainnya kesulitan di area teknik hingga meminta rapat darurat demi mencari solusi atas situasi tak menguntungkan itu.  

Marc Marquez juga sangat menyadari Vinales bakal menjadi rival terberat dalam pertarungan titel. Tapi, yang perlu dilihat apakah taktik yang dipilih Marquez pada musim lalu (tampil konsisten dan tak mengambil risiko besar) cukup untuk mengatasi ancaman dari Vinales. 

4 dari 6 halaman

3

Rossi Gagal Mendapat Jawaban  

Jika garasi Maverick Vinales dipenuhi aroma optimisme, suasana serupa tak dapat ditemukan di garasi sebelahnya yang ditempati Valentino Rossi. The Doctor mengaku belum menemukan performa maksimal dan khawatir menyambut seri pertama di MotoGP Qatar. 

Rossi dan timnya menunjukkan sinyal buruk di tes di Losail. Pada hari kedua, pria Italia tersebut menjadi pebalap tercepat kedua dan merasa telah menemukan trek yang tepat. Namun, pada hari ketiga mereka menyadari keyakinan itu kemungkinan salah. Rossi terpuruk dan tak tahu apa penyebabnya.  

Rossi dikenal bukan sebagai pebalap spesialis uji coba. Jadi, tak akan mengejutkan jika sembilan hari berselang Rossi bakal melejit di posisi terdepan pada balapan MotoGP Qatar. 

5 dari 6 halaman

4

Ducati Abaikan Ekspekasi Tinggi 

Jika Yamaha takjub dengan adaptasi mudah Maverick Vinales dengan motor M1, Ducati menyadari Jorge Lorenzo butuh waktu lebih lama untuk bisa menunjukkan performa terbaiknya dengan motor Desmosedici. 

Lorenzo merupakan pebalap fenomenal, tapi dia tetap punya kelemahan dan butuh waktu untuk beradaptasi. Di Qatar contohnya, dia masih berusaha menemukan posisi terbaik di motor sembari mengoperasikan semua peralatan motor.  

"Target kami setelah merekrut Jorge adalah bertarung dalam perebutan juara dunia, meskipun kini jelas terlihat kami belum siap melakukannya sekarang," kata Bos Ducati, Gigi Dall'Igna pada hari terakhir tes di Qatar. 

Yang menjadi pertanyaan, seberapa besar kesabaran kedua belah pihak mempertahankan relasi ini. Apakah Lorenzo bakal lama memperkuat Ducati? 

6 dari 6 halaman

5

Pedrosa Sang Kuda Hitam?  

Setelah mengalami salah satu musim tersulit dalam kariernya di MotoGP pada tahun lalu, Pedrosa terlihat bisa mulai kembali tersenyum. Sejumlah perubahan yang dilakukan teknisi Honda ternyata menghasilkan hal positif pada sesi tes pramusim. 

Pergantian kru di garasi, dengan masuknya Giacomo Guidotto sebagai kepala kru, dan Sete Gibernau sebagai penasihat, menyuntikkan optimisme baru terhadap Pedrosa. Hal itu juga sudah terlihat di trek. 

Pedrosa menjadi pebalap kelima tercepat di Sepang, hanya terpaut 0,2 detik dari posisi pertama. Dia kemudian menyudahi tes di Australia dan Qatar di posisi ketiga, yang menggarisbawahi kecepatannya. Sepanjang sesi pramusim, dia juga hanya jatuh sekali. 

"Kami melakukan banyak perubahan di dalam tim yang cukup membantu. Sedikit perubahan di ban, di tim, dan diri saya sendiri. Jika Anda mendapatkan feeling bagus dan kepercayaan diri, maka itu akan menguatkan Anda," kata Dani Pedrosa. 

 

Video Populer

Foto Populer