Sukses


Prediksi MotoGP 2017: Duel Segitiga Marquez, Vinales, dan Rossi

Bola.com, Jakarta - Deru motor MotoGP bakal kembali berbunyi nyaring pada akhir pekan ini. Sirkuit Internasional Losail di Qatar akan menjadi saksi awal persaingan para rider untuk merebut status kampiun musim 2017.

Masa liburan, persiapan, dan tes pramusim telah usai. Kini saatnya seluruh tim dan pebalap kembali ke arena perang yang sebenarnya.

Rivalitas tahun ini diprediksi bakal lebih berwarna menyusul bursa transfer pebalap yang amat sibuk pada musim dingin dan melibatkan nama-nama beken. Aktor utamanya adalah Jorge Lorenzo, Maverick Vinales, dan Andrea Iannone.

Lorenzo hengkang dari Yamaha ke Ducati. Posisi Lorenzo digantikan Maverick Vinales yang didatangkan Yamaha dari Suzuki. Andrea Iannone yang terlempar dari Ducati merapat ke Suzuki.

Kehadiran empat pebalap pendatang baru plus satu pabrikan anyar bakal menambah keseruan balapan. Mereka mengusung misi mendobrak dominasi penguasa lama.

Setiap pabrikan juga menghadapi tantangan berat setelah winglet resmi dilarang. Mereka mesti mencari solusi terbaik untuk menyiasati hilangnya sayap aerodinamika. Sejauh ini modifikasi fairing motor menjadi pilihan mayoritas pabrikan.

MotoGP 2017 menjanjikan pertarungan sengit. Apalagi setelah edisi 2016 menyuguhkan duel seru nan dramatis pada setiap seri yang berakhir dengan rekor sembilan pemenang berbeda dalam semusim.

Menilik hasil tes pramusim, kemungkinan besar hanya akan ada tiga sampai empat pebalap yang bakal bertarung dalam perebutan titel. Namun, melihat hasil musim lalu besar kemungkinan munculnya kuda hitam. Jadi, siapa saja pebalap yang layak menjadi kandidat juara MotoGP 2017?

2 dari 3 halaman

Favorit

1. Marc Marquez (Repsol Honda)

Marc Marquez tampak masih kurang meyakinkan sepanjang tes pramusim. Pebalap Repsol Honda itu sempat beberapa kali terjatuh. Bahkan, Si Bayi Alien mengalami cedera dislokasi bahu minor pada tes privat.

Namun, jangan lupa tahun lalu Honda juga kesulitan pada tes pramusim tapi Marquez tetap mampu merebut gelar juara dunia lewat strategi lomba yang konservatif. Sang juara bertahan masih jadi pebalap yang harus dikalahkan pada tahun ini. Mampukah Marquez mempertahankan titelnya?

Statistik 2016

Start: 18
Pole position: 7
Menang: 5
Podium: 12
Gagal finis: 1
Poin: 298
Posisi akhir: 1

2. Maverick Vinales (Movistar Yamaha)

Menengok hasil tes pramusim, tak aneh jika Maverick Vinales jadi favorit juara MotoGP 2017. Pebalap asal Spanyol itu tampil dominan dengan selalu menjadi yang tercepat pada seluruh tes resmi di empat sirkuit berbeda.

Saat masih di Suzuki pada tahun lalu, Vinales mampu naik podium teratas. Di atas kertas, rider berusia 22 tahun itu bakal merajalela dengan motor Yamaha yang lebih komplet. Hanya, tes pramusim tak bisa dijadikan patokan. Vinales masih harus membuktikan kapasitasnya dalam lomba yang sesungguhnya. Apalagi mental Vinales belum teruji dalam duel perebutan titel. Mampukan Vinales membuktikan diri?

Statistik 2016

Start: 18
Pole position: -
Menang: 1
Podium: 4
Gagal finis: 1
Poin: 202
Posisi akhir: 4

3. Valentino Rossi (Movistar Yamaha)

Valentino Rossi harus bersiap menghadapi musim yang sulit. Pada tes pramusim, The Doctor belum kompetitif. Kepergian Jorge Lorenzo ke Ducati juga tak membuat jalan Rossi menjadi mudah karena sang suksesor juga tak kalah hebat.

Akan tetapi, Rossi memang bukan spesialis tes, sesi latihan, atau kualifikasi. Rossi boleh saja start dari baris kedua atau ketiga, tapi dia selalu mampu bersaing di depan saat lomba. Dalam tiga musim terakhir, Rossi selalu jadi runner-up. Dalam usia yang tak muda lagi, rider berusia 38 tahun itu terbukti masih mampu berduel menghadapi lawan kuat yang lebih muda. Mampukan Rossi mewujudkan mimpi meraih gelar ke-10?

Statistik 2016

Start: 18
Pole position: 3
Menang: 2
Podium: 10
Gagal finis: 4
Poin: 249
Posisi akhir: 2

4. Jorge Lorenzo (Ducati)

Jorge Lorenzo membuat keputusan berani dengan meninggalkan Yamaha, tim yang mengantarnya meraih tiga gelar juara dunia, untuk bergabung dengan raksasa tidur, Ducati. X-Fuera berambisi menjadi pebalap kedua yang menjadi juara dunia dengan menggeber Desmosedici setelah Casey Stoner pada 2007.

Akan tetapi, awal perjalanan Lorenzo di Ducati tak mulus. Proses adapatasinya sangat lambat. Performa Lorenzo pada tes pramusim kurang meyakinkan. Jika tak bisa bangkit pada paruh pertama musim, Lorenzo mesti siap terlempar dari persaingan perebutan titel. Akankah perjudian Lorenzo sukses?

Statistik 2016

Start: 18
Pole position: 3
Menang: 4
Podium: 10
Gagal finis: 3
Poin: 233
Posisi akhir: 3

3 dari 3 halaman

Kuda Hitam

1. Dani Pedrosa (Repsol Honda)

Dani Pedrosa belum kehilangan status sebagai salah satu alien di MotoGP. Tahun ini Pedrosa diprediksi masih bisa bersaing di depan dengan kandidat juara lain.

Pedrosa menjalani tes pramusim dengan baik. Performanya stabil dan kali ini memulai musim dengan kondisi fit 100 persen. Sejak debut di MotoGP pada 2006, Pedrosa selalu bisa meraih kemenangan setiap musim. Mampukah Pedrosa mampu memutus penantian akan gelar juara dunia atau lagi-lagi hanya menjadi pemanis semata?

Statistik 2016

Start: 15
Pole position: -
Menang: 1
Podium: 3
Gagal finis: 2
Poin: 155
Posisi akhir: 6

2. Andrea Dovizioso (Ducati)

Andrea Dovizioso selama ini dikenal sebagai pebalap kelas dua yang solid. Kemampuannya ada di atas pebalap menengah, tapi belum bisa menembus kelompok rider top. Dengan kedatangan Lorenzo di Ducati pada tahun ini, Dovi berpeluang membuktikan dia layak masuk daftar pebalap kelas satu.

Dovizioso punya keuntungan lebih ketimbang Lorenzo. Dia sudah memahami karakter Desmosedici. Pebalap asal Italia itu bisa mengembangkan kuda besi Ducati hingga sesuai dengan gaya balapnya. Pada tes pramusim, Dovi tampak lebih cepat daripada Lorenzo. Apakah hasil itu terbawa hingga balapan yang sebenarnya?

Statistik 2016

Start: 18
Pole position: 2
Menang: 1
Podium: 5
Gagal finis: 5
Poin: 171
Posisi akhir: 5

3. Andrea Iannone (Suzuki Ecstar)

Andrea Iannone bisa membuat Suzuki melupakan sosok Maverick Vinales dengan cepat. Dari tes pramusim, Iannone tampak tak mengalami masalah dalam beradaptasi dengan tunggangan barunya, GSX-RR.

Karakter agresif dan tak kenal kompromi Iannone dipercaya sangat cocok dengan kuda besi Suzuki. Iannone hanya perlu mengurangi kesalahan yang kerap dilakukannya saat masih bersama Ducati. Mampukah Iannone?

Statistik 2016

Start: 14
Pole position: 1
Menang: 1
Podium: 4
Gagal finis: 6
Poin: 112
Posisi akhir: 9

4. Cal Crutchlow (LCR Honda)

Cal Crutchlow menghadirkan kejutan terbesar pada tahun lalu. Tak tanggung-tanggung, pebalap asal Inggris itu mampu mencuri dua kemenangan meski membalap untuk tim satelit.

Banyak yang memprediksi Crutchlow bakal kembali menyodok ke depan pada tahun ini. Apalagi jika dia mendapat paket motor yang lebih kompetitif. Mampukah Crutchlow memenuhi ekspektasi tinggi tersebut?

Statistik 2016

Start: 18
Pole position: 1
Menang: 2
Podium: 4
Gagal finis: 6
Poin: 141
Posisi akhir: 7

Video Populer

Foto Populer