Sukses


3 Gelar yang Masih Diincar Tontowi / Liliyana Usai Olimpiade

Bola.com, Jakarta - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih menyimpan ambisi tinggi setelah merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Pasangan peringkat ketiga dunia ini mengaku masih berhasrat merengkuh gelar di tiga turnamen besar.  

Selain medali emas Olimpiade, Tontowi/Liliyana sudah memenangi sejumlah turnamen grand prix gold, superseries, All England, hingga kejuaraan dunia. Bisa dibilang koleksi gelar mereka sudah sangat mentereng. 

Namun, ada beberapa turnamen yang belum pernah mereka menangi. Apa saja itu? Berikut ini 3 gelat yang masih diincar Tontowi dan Liliyana seusai Olimpiade Rio 2016: 

1. Asian Games

Tontowi Ahmad berhasrat meraih medali emas di ajang Asian Games 2018. Selain karena Indonesia menjadi tuan rumah, Tontowi belum pernah memenangi ajang ini bersama Liliyana Natsir.

Tontowi/Liliyana baru sekali ikut Asian Games, yaitu pada 2014. Mereka sukses mencapai partai final. Sayang, pada partai  puncak, ganda campuran yang diduetkan sejak 2010 itu harus mengakui keunggulan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Mereka menyerah dua gim langsung, 16-21, 14-21.

"Saya pribadi ingin memenangi Asian Games dan Indonesia Open," tutur Tontowi Ahmad ketika berbincang-bincang dengan Bola.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

2 dari 2 halaman

Indonesia Open

2. Indonesia Open

Satu lagi kejuaraan yang belum pernah dimenangi pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yaitu Indonesia Open Superseries. Prestasi tertinggi ganda campuran nomor tiga dunia tersebut di ajang tersebut hanyalah menjadi runner up.

Dua kali mereka harus mengakui keunggulan lawan pada partai final. Pertama pada 2011 saat kalah dari Zhang Nan/Zhao Yunlei (22-20, 14-21, 9-21), serta pada 2012 ketika Owi/Butet menyerah dari ganda Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (17-21, 21-17, 13-21).

Pada tiga tahun terakhir, Tontowi/Liliyana selalu gagal masuk ke final. Bahkan, pada Indonesia Open 2016, mereka tak mampu menembus perempat final setelah kalah 19-21, 17-21 dari Kim Astrup/Line Kjaersfeldt pada babak kedua.

Tentunya Tontowi/Liliyana menyimpan keinginan untuk berjaya di turnamen yang berlangsung di depan pendukung sendiri.

3. Final BWF Superseries

Liliyana Natsir masih punya keinginan menjadi juara Final BWF Superseries. Dia berharap dapat mewujudkan mimpi itu pada Desember 2016 di Dubai

"Pada tahun ini, Desember, ada kejuaraan Final BWF Superseries di Dubai. Tentu ingin juga menjadi juara di sana. Sementara itu saja dulu," kata Liliyana.

Atlet yang akrab disapa Butet itu belum pernah memenangi ajang tersebut. Liliyana sudah dua kali bermain pada ajang ini, namun selalu gagal.

Pada 2008, Liliyana yang berpasangan dengan Vita Marissa hanya mampu menjadi runner up usai kalah 15-21, 20-22 dari Wong Pei Tty/Chin Eei Hui dari Malaysia. Pada tahun yang sama, dia juga hanya menjadi runner up di nomor ganda campuran ketika berpasangan dengan Nova Widianto. Pada partai final, mereka kalah 19-21, 21-18, 20-22 dari pasangan Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl.

 

Video Populer

Foto Populer