Sukses


Lini Depan Semen Padang Lebih Teruji Dibandingkan Bhayangkara FC

Bola.com, Padang - Meski diperkuat sebagian besar jebolan Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri, Bhayangkara FC yang bakal dihadapi Semen Padang pada partai perempat final Piala Presiden 2017 dinilai bukan tim istimewa.

Hal itu mengacu pada dua kali pertemuan di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, tim Kabau Sirah lebih mendominasi.

Pada putaran pertama yang dimainkan di Stadion H. Agus Salim, Padang, Semen Padang unggul tipis 2-1. Pada putaran kedua di Gelora Delta, Sidoarjo, Hengki Ardiles dkk. mampu mengemas satu poin saat kedua tim bermain dengan skor akhir 2-2.

Sementara dari hasil yang dicatatkan di penyisihan grup Piala Presiden 2017, Bhayangkara berhasil memenangi dua pertandingan dengan skor tipis, yakni 2-1 dan 1-0, masing-masing melawan PS TNI serta Persija Jakarta.

Bicara sisi materi pemain, Semen Padang masih mempertahankan mayoritas eks TSC 2016. Dukungan pemain asing baru, Ko Jae-sung, dalam dua pertandingan juga sangat membantu. Hal itu diperlihatkan saat bermain penuh menghadapi Madura United dan Perseru Serui di penyisihan Grup 5.

Situasi sama berlaku di kubu Bhayangkara FC, yang rata-rata diperkuat pemain muda. Manajemen Bhayangkara FC tim juga mempertahankan sebagian pemain lama. Bhayangkara FC memiliki semangat dan motivasi yang terbilang tinggi dalam setiap pertandingan karena mendapat dukungan langsung oleh anggota Polri.

Sama dengan Semen Padang, Bhayangkara FC diperkuat tiga pemain asing yang sudah malang-melintang di liga Indonesia seperti Otavio Dutra. Ada juga striker asal Brasil, Thiago Furtuoso, serta pemain asal Korea Selatan, Lee Yu-jun.

2 dari 2 halaman

Produktivitas Gol

Secara permainan, kedua tim memiliki karakter hampir sama. Mengandalkan kecepatan dan serangan balik. Namun, Semen Padang sedikit unggul karena tim ini terbilang matang dan memiliki karakter yang kuat jika bermain secara terbuka dan efesien.

Dalam tiga kali pertandingan di Grup 2, Bhayangkara terlihat bermasalah pada lini belakang dan depan. Indikasinya bisa terlihat dari produktivitas gol. Skuat asuhan pelatih Simon McMenemy ini memasukkan tiga gol dan kebobolan tiga go.

Hanya dua gol yang bisa dilesatkan barisan depan dalam tiga pertandingan masing-masing melalui Jajang Maulana dan Ilham Udin, sedangkan satu gol lagi hasil gelandang elegan, Evan Dimas.

Di kubu Semen Padang, dari 11 gol yang disarangkan ke jaring tiga kontestan Grup 5, di luar gol bunuh diri pemain Perseru, empat gol diciptakan pemain depan, Marcel Sacramento, sementara enam gol dilesatkan pemain gelandang serta satu gol lagi dari sektor pemain belakang. Artinya, seluruh lini telah menyumbang gol pada pertandingan terdahulu.

"Kami bersyukur lini depan mulai menunjukkan ketajaman. Mudah-mudahan pada pertandingan nanti kembali menambah pundi-pundi gol," ujar asisten pelatih Semen padang, Delfi Adri.

Di atas kertas, dengan hasil yang diraih selama babak penyisihan yang tanpa kebobolan satu gol pun, tim Kabau Sirah dianggap memiliki kans lebih besar memenangi duel kontra Bhayangkara FC. Apalagi saat ini motivasi pemain tim urang awak sedang bagus-bagusnya.

Meski begitu, Delfi Adri berharap kepercayaan diri pemain jangan sampai berbuah blunder hingga bisa dimanfaatkan lawan. Beberapa pemain tim lawan berpotensi merepotkan Semen Padang seperti Evan Dimas, Ilham Udin, Antony Putro Nugroho, dan Dendy Sulistyawan.

Hanya, tim yang dulunya bernama Bhayangkara Surabaya United itu juga wajib mewaspadai sederet pemain utama tim Kabau Sirah yang secara kualitas sudah teruji. Nama-nama seperti Marcel Sacramento, Riko Simanjuntak, Irsyad Maualana, Vendry Mofu, dan Rudi bakal meneror pertahanan Bhayangkara FC.

Pelatih kepala Semen Padang, Nilmaizar, disebut tidak harus berpikir keras untuk mengotak-atik strategi pada pertemuan nanti. Bermain dengan bola-bola pendek dan mengandalkan serangan balik cepat diyakini merupakan salah satu cara Semen Padang mendominasi permainan.

Video Populer

Foto Populer