Sukses


4 Pemain Pelanggan Juara di Babak 8 Besar Piala Presiden 2017

Bola.com, Jakarta - Ajang Piala Presiden 2017 memasuki fase krusial perempat final. Delapan klub yang lolos dari babak penyisihan berebut tiket menuju semifinal dengan sistem knock-out sekali bertanding langsung gugur. 

Pertandingan perempat final digelar di tempat netral Stadion Manahan, Solo. Pada Sabtu (25/2/2017) ada dua pertandingan digelar, yakni Persib Bandung kontra Mitra Kukar serta Pusamania Borneo FC versus Madura United.

Sehari berselang pada Minggu (26/2/2017) kembali tersaji dua laga yang mempertemukan Arema FC melawan Sriwijaya FC dan Semen Padang meladeni Bhayangkara FC.

Setiap klub tidak bisa berleha-leha. Mereka menjalani pertandingan sarat tekanan 2 x 90 menit. Jika skor akhir imbang maka langsung dilanjutkan dengan adu penalti.

Menghadapi duel hidup dan mati seperti ini mentalitas para pemain yang berlaga di lapangan bakal jadi penentu.

Bola.com mencatat ada sejumlah pemain yang terbiasa menghadapi duel-duel krusial. Mereka kerap dijuluki pemain bermental juara karena kesuksesannya mempersembahkan aneka gelar buat klub yang dibelanya.

Mereka kini jadi pemain kunci di sejumlah klub yang bertarung di Babak 8 besar Piala Presiden 2017. Siapa-siapa saja mereka?

2 dari 5 halaman

Firman Utina

1. Firman Utina (Bhayangkara FC)

Firman Utina sedikit dari pemain berusia 35 tahun yang bisa menjaga eksistensi di persaingan level elite sepak bola Tanah Air. Gelandang serang kelahiran Manado, 15 Desember 1981 tersebut saat ini membela Bhayangkara FC.

Pemain satu ini kerap bergonta-ganti klub. Tercatat sejak awal karier profesional di tahun 1999 bersama Persema Manado, Firman telah bermain di delapan klub. 

Firman yang juga jadi pelanggan Timnas Indonesia interval tahun 2004-2014 meraih sejumlah trofi di beberapa klub yang ia singgahi.

Bersama Arema Indonesia, Firman sukses meraih gelar Piala Indonesia (titel turnamen Copa Indonesia) dua edisi beruntun 2005 dan 2006. Pada musim 2005 ia bahkan juga terpilih sebagai The Best Player.

Selanjutnya saat membela Sriwijaya FC, Firman sukses memenangi Indonesian Community Shield 2010 dan Indonesia Super League 2011–2012.

Tak berhenti sampai di situ, Firman juga berperan besar terhadap kesuksesan Persib Bandung saat jadi kampiun Indonesia Super League 2014 serta Piala Presiden 2015.

Bhayangkara FC bisa dibilang beruntung sukses menggaet pemain yang bakatnya ditemukan oleh pelatih senior Benny Dollo di sebuah turnamen antarkampung. Jam terbang bertanding dan pengalamannya menghadapi laga-laga tekanan tinggi diharapkan bisa ditularkan kepada pemain-pemain muda yang mendominasi klub tersebut.

 

3 dari 5 halaman

Supardi Nasir

2. Supardi Nasir (Persib Bandung)

Keputusan Persib Bandung memboyong kembali Supardi Nasir di bursa transfer awal musim 2017 bukan tanpa alasan. Kubu Maung Bandung tahu betul mentalitas pemenang yang dimiliki sang bek sayap kanan.

Supardi yang musim lalu membela Sriwijaya FC salah satu pemain yang punya pencapaian bagus di beberapa klub yang ia bela.

Bersama Sriwijaya FC, pemain kelahiran 9 April 1983 meraih trofi Indonesia Super League 2011–2012, Community Shield Indonesia  2010, serta Inter Island Cup 2010.

Sukses Supardi berlanjut di Persib. Ia jadi salah satu pemain andalan pelatih Djadjang Nurdjaman kala Tim Pangeran Biru jadi jawara Indonesia Super League 2014 serta Piala Presiden 2015.

Persib merasa kehilangan besar saat pemain asal Bangka tersebut hengkang ke Laskar Wong Kito pada musim lalu. Belum ada bek sayap kanan pengganti sepadan yang bisa bermain sama bagusnya.

 

4 dari 5 halaman

Cristian Gonzales

3. Cristian Gonzales (Arema FC)

Cristian Gonzales masuk kategori pemain yang istimewa. Di usia 40 tahun sang striker masih tajam di persaingan level atas sepak bola Indonesia.

Bomber naturalisasi berdarah Uruguay kelahiran 30 Agustus 1976 itu sedikit dari pemain gaek yang mendapat perpanjangan kontrak di Arema. Tim Singo Edan di bawah kendali pelatih gres, Aji Santoso, memaksimalkan tenaga banyak pemain muda.

Gonzales membalas kepercayaan dengan unjuk produktivitas di fase penyisihan Piala Presiden 2017. Ia menjadi pemain paling produktif di Arema dengan koleksi tiga gol.

Jika melihat rekam jejaknya, Gonzales pemain bertabur gelar pribadi. Ia mengoleksi tujuh gelar sepatu emas sebagai pemain paling produktif di pentas kompetisi elite. Sampai saat ini belum ada pemain yang bisa mengejar raihannya tersebut.

Selain itu Gonzales juga sempat meraih madu gelar juara bersama Persik Kediri pada musim 2006.

Saat memperkuat Arena, Cristian Gonzales langganan jadi juara turnamen. Sebut saja Piala Gubernur Jatim 2013, Surya Citra Media Cup 2015, Trofeo Persija 2013 dan 2015, Piala Menpora 2013, Inter Island Cup 2014, Bali Island Cup 2015 dan 2016, Piala Bhayangkara 2106.

5 dari 5 halaman

Kurnia Meiga

4. Kurnia Meiga (Arema FC)

Karier Kurnia Meiga melesat di usia sangat muda. Di umur 18 tahun ia sudah didapuk sebagai kiper utama Arema (2008).

Kiper yang ditemukan bakatnya oleh Bambang Nurdiansyah di Kualifikasi Piala AFC U-19 pada tahun 2008 tersebut menorehkan tinta emas bersama Arema di pentas Indonesia Super League 2009-2010.

Tim Singo Edan jadi juara kompetisi kasta tertinggi dengan mengandalkan banyak pemain muda. Salah satunya Meiga yang posisinya tak tergantikan di bawah mistar.

Performa menawan di Arema membuat Meiga menapaki karier di Timnas Indonesia begitu cepat. Ia sudah jadi pilihan utama Tim Merah-Putih level senior pada tahun 2013, setelah sebelumnya didapuk jadi kiper pelapis.

Di dua edisi SEA Games pada 2011 dan 2013, Kurnia Meiga jadi penjaga gawang utama Timnas Indonesia U-23. Terakhir, ia ikut berperan pada pencapaian Tim Garuda saat menembus final Piala AFF 2016 dengan persiapan serbaminimalis.

Di Arema, Kurnia Meiga juga banjir gelar di level turnamen. Ia sukses mengangkat piala di ajang Piala Gubernur Jatim 2013, Surya Citra Media Cup 2015, Trofeo Persija  2013 dan 2015, Piala Menpora 2013, Inter Island Cup 2014, Bali Island  Cup 2015 dan 2016, Piala Bhayangkara 2106.

 

 

 

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer