Sukses


Rossi Komentari Rivalitas Sengitnya dengan 5 Pebalap MotoGP

Bola.com, Aragon - Sepanjang 20 tahun berkiprah di ajang balap motor dunia, Valentino Rossi, dikenal memiliki beberapa rival sengit. Persaingan mereka kadang bukan hanya terjadi di lintasan, tapi juga melebar ke perseteruan di luar trek. 

Di antara pebalap yang pernah bersaing dengan The Doctor, ada lima yang dianggap sebagai rival tersengitnya. Mereka adalag Max Biaggi, Sete Gibernau, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Marc Marquez. 

Saat ditanya siapakah rival yang paling buruk, Rossi memberikan penjelasan panjang. "Maksudnya pebalap yang banyak mendatangkan masalah untuk saya? Semuanya," kata Rossi seperti dilansir Marca, Jumat (30/9/2016). 

Menurut Rossi, Biaggi merupakan rival yang berbeda dibading yang lain. Biaggi merupakan pebalap Italia terbaik di Grand Prix 500 cc saat Rossi memulai kiprahnya di kelas utama tersebut pada tahun 2000. Sang senior sepertinya tak menyadari pebalap muda kharismatik yang baru datang ke kelas 500 cc itu punya bakat menjadi pemenang.

Salah satu insiden paling bersejarah dalam persaingan kedua Italiano tersebut adalah balapan di Suzuka pada 2001. Saat balapan baru dimulai, Rossi mencoba menyalip Biaggi di trek lurus. Dengan curang, Biaggi terus menghalangi dengan sikutnya, sehingga Rossi harus menghindar keluar trek. Rossi terlihat berang. The Doctor akhirnya bisa menyalip Biaggi di akhir trek lurus tersebut. Tak lupa dia mengacungkan jari tengahnya kepada Biaggi. Rossi finis pertama dan Biaggi harus puas di urutan ketiga.

Mereka juga terlibat balapan sengit di Catalunya beberapa seri berselang, namun lagi-lagi Rossi yang jadi pemenang. Biaggi meninggalkan MotoGP pada akhir musim 2005 tanpa pernah mencicipi titel juara dunia. Ironisnya, saat itu Rossi baru saja menyegel gelar juara untuk kali kelima.

"Biaggi memang berbeda, dia rival luar biasa. Yang membuat persaingan dengan Biaggi spesial karena kami sama-sama orang Italia," beber Rossi.

2 dari 2 halaman

1

Sementara itu, rivalitas sengit Rossi dengan Gibernau berlangsung pada musim 2004. Titik puncaknya permusuhan mereka terhadi di MotoGP Qatar, saat Rossi dihukum start paling belakang. Sanksi itu dijatuhkan setelah Gibernau memprotes kru Rossi yang membersihakan grid start jelang balapan, yang dinilai sebagai cara supaya The Doctor mendapat traksi maksimal.  

Sejak insiden itu, keduanya terlibat perang dingin hingga Gibernau pensiun pada musim 2006. "Saat bersaing dengan Gibernau saya masih terhitung baru, selain itu saya juga lebih cepat dibandingkan dia," kata Rossi. 

Tak lupa Rossi juga mengomentari rivalitasnya dengan tiga pebalap MotoGP yang berusia lebih muda daripada dirinya, yaitu Stoner, Lorenzo, dan Marquez. Stoner merupakan pebalap yang sempat terlibat duel panas dengan Rossi di Laguna Secca pada 2008. 

Saat itu keduanya sedang bersaing sengit memperebutkan posisi terdepan. Rossi akhirnya menjadi pemenang setelah Stoner masuk gravel. Bahkan, rivalitas mereka telah terjadi semusim sebelumnya saat Stoner tampil dominan sepanjang musim dan akhirnya merengkuh gelar juara dunia. 

Adapun rivalitas sengit Rossi dengan Lorenzo dan Marc Marquez terjadi pada musim 2015. The Doctor saat itu menuding kedua pria Spanyol itu berkonspirasi untuk menjegal ambisinya meraih titel juara dunia ke-10. 

"Dengan Stoner, Lorenzo, dan Marquez, saya yang tertua dan telah banyak berubah. Setiap pebalap tersebut memiliki talenta hebat," ujar Rossi.  vi

"Saya tidak tahu siapakah rival terburuk karena mereka adalah talenta-talenta hebat di balap motor," imbuh pria Italia  

 

Video Populer

Foto Populer