Sukses


Marquez Diprediksi Bisa Dominasi MotoGP Seperti Rossi

Bola.com, Motegi - Eks bintang balap motor grand prix 500cc, Randy Mamola, dalam kolomnya di situs Motorsport, Selasa (18/10/2016), mengatakan Marc Marquez berpeluang mendominasi MotoGP dalam beberapa tahun ke depan seperti yang pernah dilakukan Valentino Rossi pada awal era 2000-an.

"Jika Honda bisa lebih baik pada tahun depan dan Marc terus membalap dengan cerdas seperti yang dia lakukan pada 2016, kita bisa menyaksikan awal era yang sama seperti Vale pada periode 2000-2005," kata Mamola merujuk era keemasan Rossi saat meraih lima titel MotoGP beruntun pada 2001-2005.

Mamola berpendapat demikian setelah melihat keberhasilan Marquez merebut titel MotoGP 2016. Di mata Mamola, pebalap Repsol Honda itu meraih titel MotoGP ketiga atau yang kelima sepanjang karier di grand prix dengan cara yang luar biasa.

Marquez mengawali musim 2016 dalam kondisi yang kurang ideal. Saat pramusim, motor Honda RC213V miliknya kalah cepat daripada Yamaha YZR-M1 maupun Ducati Desmosedici.

Sadar motornya tak kompetitif, Marquez mengubah gaya balap yang ngotot dan agresif menjadi lebih konservatif agar tetap bisa bersaing dalam perebutan gelar.

Marquez rela tak menang atau bahkan memilih finis di luar podium apabila situasi tak memungkinkan daripada harus kehilangan banyak poin. Sebuah pemandangan yang tak terlihat pada tiga musim pertamanya di MotoGP.

Marquez belajar dari pengalaman pahit musim 2015. Tahun lalu, Marquez gagal bersaing dengan duo Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, lantaran sering jatuh karena memaksakan diri untuk menang.

Strategi Marquez membuahkan hasil positif. Marquez menjadi pebalap paling konsisten. Dia selalu meraih poin pada setiap balapan. Di sisi lain, Rossi dan Lorenzo sering membuat kesalahan.

Marquez pun akhirnya merebut titel saat musim masih menyisakan tiga seri lagi pada MotoGP Jepang akhir pekan lalu. Dia jadi juara di Motegi, sedangkan Rossi dan Lorenzo crash out.

"Dominasi Marc Marquez pada MotoGP 2016 layak mendapat apresiasi. Caranya menangani situasi sepanjang musim dari awal hingga merebut gelar benar-benar sempurna. Padahal, saya dan mungkin kebanyakan orang awalnya sempat berpikir mustahil Marquez bisa juara dunia musim ini dengan motor yang tak kompetitif," kata Mamola.

"Bisa menyegel titel dengan tiga seri tersisa dalam kondisi yang kurang menguntungkan memperlihatkan kedewasaan luar biasa dari seseorang yang masih berusia 23 tahun. Pebalap lain kini menjadikan pendekatan dan eksekusi Marc Marquez saat lomba sebagai referensi," ujar Mamola.

Video Populer

Foto Populer