Juwita Niza Bangga Raih Emas SEA Games di Depan Keluarga

Bola.com, Jakarta - Atlet wushu putri Indonesia, Juwita Niza Wasni, sukses menyumbangkan medali emas ketiga SEA Games 2017 dari cabang wushu dari nomor kombinasi nangun dan nandao, Selasa (22/8/2017) pagi. Niza merasa sangat bangga bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di depan keluarga yang menyaksikan langsung di KLCC Hall 5, Kuala Lumpur, Malaysia.

Setelah meraih hasil terbaik dengan raihan 9,63 poin pada nangun pada Senin (21/8/2017), Juwita kembali mengemas nilai tertinggi dari nandao, yaitu 9,66. Niza berhak meraih medali emas di nomor kombinasi nandao dan nangun dengan total nilai 19,29 poin.

Keberhasilan ini menjadi sangat istimewa bagi Niza yang mendapat dukungan dari keluarganya yang datang ke Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia. Juwita mempersembahkan medali emas SEA Games 2017 tersebut untuk rakyat Indonesia sekaligus kedua orang tuanya.

"Perasaannya tentu sangat senang, sangat lega, dan bangga. Tadi sempat grogi dan tegang. Namun, memang akan selalu seperti itu dalam pertandingan karena persiapan panjang ditentukan dalam beberapa menit saja," ujar Niza kepada Bola.com setelah meraih medali emas.

"Saya persembahkan medali ini pasti untuk orang tua dan masyarakat Indonesia. Untuk negara dan pengurus PB. Saya senang dan bangga bisa meraih medali di sini karena keluarga saya juga hadir di sini," lanjut putri bungsu dari enam bersaudara ini.

Seperti saat meraih poin tertinggi di nomor nangun pada Senin (21/8/2017), Niza tetap membumi setelah meraih medali emas. Menurut dia, masih banyak yang harus diperbaiki untuk turnamen-turnamen selanjutnya.

"Saya masih harus banyak berlatih karena bisa dibilang saya masih punya banyak kekurangan. Saya belum sempurna dan masih perlu latihan dan perlu mengasah kemampuan lagi," ujarnya sembari tersenyum.

Emas yang diraih oleh Juwita Niza Wasni merupakan yang ketiga dari cabang olahraga wushu pada SEA Games 2017. Sebelumnya wushu sudah mempersembahkan medali emas dari Felda Elvira Santoso dan Lindswell Kwok.

(Laporan Benediktus Gerendo Pradigdo dari Kuala Lumpur, Malaysia)