Sukses


    Kisah Mengharukan di Balik Gol Thanabalan ke Gawang Indonesia

    Bola.com, Jakarta - Gol Nadarajah Thanabalan pada menit ke-86 ke gawang Satria Tama terasa menyakitkan buat Timnas Indonesia U-22 dan tentu saja para suporter Tim Merah-Putih. Gol itu memupus asa Tim Garuda Muda untuk merebut medali emas SEA Games 2017 dan harus puas tampil di perebutan medali perunggu kontra Myanmar.

    Timnas Malaysia U-22 mengalahkan Indonesia 1-0 pada semifinal yang dimainkan di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (26/8/2017). Mereka selanjutnya bertemu Thailand di partai final, yang dimainkan pada Selasa (29/8/2017).

    Thanabalan pun jadi pahlawan buat fans Malaysia dan "musuh" di mata suporter Tim Garuda Muda. Sejatinya, sejak awal, pemain satu ini sudah jadi andalan pelatih Ong Kim Swee di Timnas Malaysia U-22.

    Pemain 22 tahun yang bisa beroperasi sebagai penyerang maupun penyerang sayap ini sudah bergabung dengan Timnas Malaysia sejak 2013, tepatnya di Timnas U-19.

    Dengan kualitas yang dimilikinya, sejak menjalani pemusatan latihan Timnas Malaysia U-22 proyeksi kualifikasi Piala AFC U-23 2018 maupun SEA Games 2017, ia diyakini bakal masuk skuat inti The Young Tigers.

    Thanabalan memang mengincar posisi itu. Selain ingin berkontribusi dan mencatatkan prestasi pada kedua ajang itu bersama Timnas Malaysia U-22, pemain kelahiran Negeri Sembilan 25 Februari 1995 ini memiliki ambisi personal.

    Ambisi yang jauh dari kejayaan untuk diri sendiri. Seperti dilansir dari The Star, Thanabalan bukanlah sosok pemain seperti mayoritas pemain seusianya. Di usia yang "baru" 22 tahun, ia punya beban berat di pundaknya.

    Sejak usia 18 tahun, ia menjadi tulang punggung keluarganya secara ekonomi. Sang ayah, terbaring lumpuh akibat kecelakaan lalu-lintas pada 2013. Alhasil, ia harus menghidupi sang ibu dan kedua adiknya yang berusia 18 dan 13 tahun.

    Thanabalan Memang Ingin Terkenal

    Jadi pesepak bola profesional dan jadi bintang di lapangan, khususnya di ajang SEA Games 2017, dibidik Thanabalan sejak jauh-jauh hari. Dengan cara itulah, ia akan bisa mendapatkan lebih banyak uang untuk menghidupi keluarganya yang hidup dalam keterbatasan secara ekonomi.

    "Sangat sulit buat saya secara tiba-tiba mengambil alih peran kepala keluarga karena pendapatan saya sebagai pemain junior terbilang kecil. Sekarang, kondisi keuangan keluarga kami membaik, tapi tujuan saya adalah terus memberikan yang terbaik untuk keluarga saya," ujarnya dalam artikel yang diunggah The Star pada 18 Juni 2017.

    "Saya bukan orang materialistis, tapi saya harus menghasilkan lebih banyak uang karena adik-adik saya masih sekolah dan biaya untuk perawatan ayah tidak kecil," imbuhnya.

    Itulah mengapa, dalam setiap pertandingan, ia tampil ngotot dan dengan semangat juang tinggi. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga tercinta.

    Pemain Malaysia, Thanabalan Nadarajah, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Indonesia pada laga semifinal Sea Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (26/8/2017). Malaysia menang 1-0 atas Indonesia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

    Tekad itu ia wujudkan di semifinal SEA Games 2017. Thanabalan menjadi pemain paling impresif di Timnas Malaysia U-22 dalam pertandingan melawan Indonesia. Pergerakan dan kengototannya di lapangan, membuat beberapa kali pemain Timnas Indonesia U-22 keteteran, bahkan sempat menahan napas.

    Puncaknya, Thanabalan mampu menjadi penentu kemenangan Timnas Malaysia U-22 lewat kecerdikannya memanfaatkan momentum sepak pojok, dengan melepaskan sundulan.

    Sebagai catatan, gol yang dilesakkan pemain Felcra FC dengan status pinjaman dari klub Negeri Sembilan itu ke gawang Indonesia, bukanlah gol pertama Thanabalan. Thanabalan sejauh ini sudah mengoleksi empat gol di SEA Games 2017 serta jadi top scorer sementara bersama Aung Thu (Myanmar) dan Nguyen Chong Phuong (Vietnam).

    "Saya ingin menunjukkan penampilan terbaik untuk memenangi pertandingan demi kehormatan negara. Saya percaya, penampilan apik (di lapangan) bisa mendongkrak nilai jual saya dan membantu memperbaiki kondisi keuangan keluarga," tutur pemain yang langsung mendapat julukan Thunder-balan dari media-media di Malaysia itu.

    Lebih dari dua bulan sejak artikel itu terbit, harapan Thanabalan untuk jadi terkenal kesampaian. Ia akan dikenal sebagai pahlawan Timnas Malaysia lantaran berkat golnya, Timnas Malaysia bisa tampil di final SEA Games lagi, sejak kali terakhir pada SEA Games edisi 2011.

    Namun, ia juga harus siap "diserang" pendukung Tim Merah-Putih yang terkenal pedas kala berkomentar, terutama di media sosial.

    Video Populer

    Foto Populer