Bola.com — Real Madrid gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir di ajang La Liga dan Liga Champions. Teranyar, mereka bermain 2-2 ketika menghadapi Borussia Dortmund, di Signal Iduna-Park, Selasa atau Rabu (28/9/2016) dini hari WIB.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, mengaku bingung dengan penurunan performa tersebut. Namun, menurut mantan pemain Juventus itu, El Real akan segera bangkit untuk kembali ke penampilan terbaik dalam beberapa laga ke depan.
Terakhir kali Madrid bermain imbang dalam tiga laga beruntun terjadi 10 tahun lalu. Pada musim 2005-2006, Madrid juga sempat meraih satu poin ketika melawan Real Sociedad, Getafe, dan Barcelona.
Meski meraih hasil imbang tiga laga beruntun, Madrid tetap memuncaki klasemen sementara La Liga 2016-2017. Mereka mengumpulkan poin 14 dari enam pertandingan, unggul satu angka dari Barcelona yang menempati posisi kedua.
Di ajang Liga Champions, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menempati peringkat kedua klasemen sementara Grup F dengan poin empat dari dua pertandingan, kalah selisih gol dari Borussia Dortmund yang menempati posisi pertama.
Lantas, mengapa Madrid kini mengalami penurunan performa? Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya:
Pertahanan
Pada pekan lalu, Zidane mengatakan, lini belakang El Real memang tampil rapuh dalam beberapa pertandingan terakhir. Selain ketika menghadapi Las Palmas, Dortmund, dan Sevilla, Sergio Ramos dan kawan-kawan pun terlihat kurang optimal saat bersua Osasuna.
"Ketika saya berkata, kami harus mengurangi risiko kebobolan, itu bukan hanya tugas kiper atau pemain belakang, melainkan juga seluruh pemain," kata Zidane.
Kehadiran Casemiro bisa dijadikan titik acuan. Peran pemain asal Brasil itu di posisi gelandang bertahan memang cukup penting pada musim ini. Tercatat, dalam empat pertandingan, tiga laga terakhir, plus melawan Osasuna ketika ia dicadangkan, Madrid kebobolan tujuh gol.
Andai memainkan Casemiro, Madrid hanya mencatat 0,5 kebobolan per pertandingan, sedangkan jika tidak, Los Blancos kebobolan 1,75 per laga. Ini artinya, tanpa Casemiro, risiko kebobolan Madrid meningkat hingga 250 persen.
Penguasaan bola
Penguasaan bola
Ketika Zidane mencoba skema untuk lebih mengandalkan umpan-umpan pendek, permainan Real Madrid jelas berubah total. Jika dibandingkan musim lalu, penguasaan bola Los Galacticos pun jauh menurun dalam beberapa laga terakhir.
Advertisement
Menurut catatan Marca, pada musim 2015-2016, dari 27 pertandingan, hanya empat klub yang mampu menguasai bola lebih dari 50 persen ketika menghadapi Madrid. Pada musim ini, sudah ada sembilan klub yang dapat melakukan hal tersebut.
Teranyar, ketika melawan Dortmund, Madrid hanya mencatat 41 persen penguasaan bola. Kehilangan bola pun ditengarai menjadi faktor utama ketika Dortmund mampu mencetak gol penyama kedudukan pada menit-menit akhir laga.
Advertisement
Trio BBC
Trio BBC
Pada musim lalu, Ronaldo, Gareth Bale, dan Karim Benzema tercatat sebagai salah trio lini depan yang sangat berbahaya. Total, ketiganya mampu menyumbang 98 gol. Mereka pun berperan besar membawa Los Blancos menjuarai Liga Champions.
Advertisement
Namun, pada musim ini, situasinya sedikit berbeda. Trio BBC baru mencetak tujuh gol di berbagai ajang, dengan rincian Ronaldo (3 gol), Bale (2 gol), dan Benzema (2 gol). Cedera dan penurunan peforma ditengarai menjadi faktor utama.
Ronaldo, misalnya, yang pada pekan lalu dikabarkan tidak senang dengan keputusan Zidane saat menghadapi Las Palmas, di ajang La Liga. Namun, pelatih asal Prancis itu langsung menepis kabar perselisihan dengan sang bintang.
Menurut Zidane, alasan menarik keluar Ronaldo pada pertandingan itu adalah untuk menjaga kondisi pemain asal Portugal tersebut agar tetap bugar.
"(Ronaldo) Marah? Menurut saya, itu hanya interpretasi Anda saja. Dia memang selalu ingin berada di lapangan, dan itu sangat penting bagi kami. Menurut saya, Ronaldo akan selalu bisa mengubah hasil akhir pertandingan," ujar Zidane.
Sumber: Berbagai sumber