Sukses


Markas Real Madrid Tak Lagi Angker Bagi Lawan

Jakarta Markas Real Madrid, Stadion Bernabeu tidak lagi menakutkan bagi lawan-lawan Los Blancos. Mendapatkan poin di sana bukan tugas yang sulit.

 

Itu setidaknya terlihat dengan torehan Real Madrid di musim 2017/18. Beberapa catatan minor terjadi di musim ini.

Teranyar saat Real Madrid ditahan 2-2 dari klub segunda, Numancia. Meski mungkin ini disebabkan oleh strategi rotasi yang dilakukan Zinedine Zidane, namun hasil imbang tetap saja mengkhawatirkan.

Reputasi Bernabeu begitu buruk. Baru pertengahan musim saja, Real Madrid sudah kalah dua kali dan 5 kali imbang melawan klub-klub tamu.

Klub divisi dua, Fuenlabrada dan Numancia saja bisa mencuri poin di Bernabeu. Begitu pula dengan Valencia, Levante dan Tottenham Hotspur.Sedangkan Barcelona dan Real Betis bahkan bisa menang di kandang Real Madrid ini.

2 dari 3 halaman

Miris

Pemain Real Madrid, Lucas Vazquez memberikan salam kepada fans usai membobol gawang Numancia pada laga Copa Del Rey di Santiago Bernabeu stadium, Madrid, (10/01/2018). Real Madrid unggul agregat 5-2 atas Numancia. (AP/Francisco Seco)

 Yang membuat miris, jumlah kekalahan dan hasil imbang di Stadion Bernabeu menyamai jumlah musim lalu. Padahal, musim belum berakhir dan La Liga masih menyisakan 15 pertandingan lagi.

Real Madrid juga sudah kebobolan 16 gol di kandang mereka. Ini sudah lebih dari setengah jumlah total kebobolan yang diderita Madrid musim lalu.

Untunglah, saat imbang 2-2 melawan Numancia, Real Madrid tetap lolos ke perempat final Copa Del Rey. Itu karena kemenangan 3-0 Real Madrid yang didapatkan pada leg pertama di kandang Numancia.

3 dari 3 halaman

Zidane Pasrah

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, tampak kecewa usai ditahan imbang Celta Vigo pada laga La Liga Spanyol di Stadion Balaidos, Vigo, Minggu (7/1/2018). Kedua klub bermain imbang 2-2. (AFP/Miguel Riopa)

Bicara kontrak, kerja sama antara Real Madrid dan Zinedine Zidane hanya berlaku hingga akhir musim 2017/2018. Hingga kini, belum ada pembicaraan kontrak yang terjadi antara manajemen dan pihak Zidane sendiri.

Pengangkatan Zidane sebagai pelatih tim utama disebut sebagai keputusan cerdas Real Madrid. Ia menggantikan peran Rafael Benitez pada Januari 2016 setelah 1,5 tahun menangani Real Madrid Castilla.

Masalahnya, saat ini Zidane tengah berada dalam enam bulan terakhirnya bersama Madrid. Meski begitu, ia sama sekali tak mengeluh meski belum mendapat kontrak baru. Ia sadar bahwa perpanjangan kontrak bukan jaminan dirinya bakal bertahan di Santiago Bernabeu.

"Saya hanya memainkan laga ke laga, dari tahun ke tahun. Saya tak bisa memikirkan dua atau tiga tahun ke depan karena saya tahu bagaimana keadaannya. Bahkan, memiliki kontrak pun tak akan berarti apa-apa," kata Zidane, dilansir Soccerway.

Video Populer

Foto Populer