Sukses


    3 Tim dengan Transfer Gagal pada Putaran Kedua TSC 2016

    Bola.com, Jakarta - Kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, tidak memberlakukan aturan promosi degradasi, karena ajang ini digunakan untuk mengisi kekosongan kompetisi akibat sanksi FIFA kepada PSSI.

    Namun, bukan berarti gengsi dalam kompetisi berkurang. Karena tiap tim tetap aktif dalam melakukan pembenahan selama kompetisi berlangsung, termasuk saat paruh musim, di mana tiap tim peserta diperbolehkan untuk mendaftarkan nama baru dalam skuatnya.

    Dari sejumlah aktivitas keluar-masuk pemain di paruh musim, terdapat tiga tim yang secara statistik gagal meningkatkan atau bahkan mempertahankan performanya di putaran pertama.

    Kehadiran pemain baru yang dicanangkan untuk menutup kekurangan yang muncul, justru menjadi batu sandungan yang menjatuhkan tim di papan klasemen TSC 2016. Terdapat tiga tim yang secara statistik justru terperosok performanya setelah kedatangan pemain baru. Berikut analisisnya. (Yohannes David/Labbola)

    2 dari 4 halaman

    Persegres Gresik United

    Persegres Gresik United

    Gustavo Andres Giron Marulanda diangkut Persegres dari Arema Cronus dengan harapan pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini mampu mengangkat performa tim asal Gresik ini yang terbenam di posisi 16 klasemen TSC 2016 pada paruh musim.

    Demikian pula dengan perekrutan kiper Dimas Galih Pratama yang diharapkan mampu menambal lubang di garis pertahanan terakhir, yang hanya mampu mencatatkan tiga clean sheet dalam 17 pertandingan pertama.

    Namun, rupanya perekrutan kedua pemain ini tidak berdampak signifikan dalam penampilan Persegres di putaran kedua. Hingga pekan ke-32, Giron hanya dilibatkan dalam sembilan pertandingan dengan total 562 menit bermain.

    Pemain berpaspor Australia ini tidak mampu mencatatkan gol dan hanya mendonasikan satu asis. Bahkan, Giron hanya mencatatkan empat penciptaan peluang dari sembilan laga tersebut.

    Setali tiga uang dengan Giron, Dimas Galih juga tidak menunjukkan performa yang baik selama membela Persegres. Tercatat, Dimas menderita kebobolan 14 gol dari 10 penampilannya bersama Laskar Joko Samudro.

    Terakhir kali tampil kontra mantan timnya, PSM Makassar, gawangnya digelontor tiga gol dan membuat Persegres kalah dua kali berturut-turut di kandang sendiri.

    3 dari 4 halaman

    Persiba Balikpapan

    Persiba Balikpapan

    Maycon Calijuri sebelumnya dikenal di publik tanah air karena sempat akan bergabung dengan Persib Bandung pada awal 2015. Digadang-gadang sebagai penyerang haus gol, rupanya Persiba harus gigit jari apabila melihat performa pemain asal Brasil ini di 12 pertandingan yang sudah dijalaninya bersama skuat Beruang Madu.

    Maycon hanya mampu mencatatkan masing-masing satu gol dan asis dengan rataan konversi gol hanya 6,7%. Catatan tersebut berarti pemain asal Brasil ini membutuhkan 15 tembakan untuk dapat menyarangkan satu gol. Padahal, ia mampu menciptakan setidaknya satu peluang per pertandingan.

    Rekrutan anyar Persiba lainnya, Hermawan, juga punya hubungan dengan Persib. Pemain belakang ini diboyong dari Bandung ke Balikpapan untuk memperkokoh lini belakang. Sayangnya, dari 10 laga yang dijalaninya, ada 15 gol yang bersarang ke gawang Persiba.

    Sejak Hermawan bergabung dengan Persiba, jumlah kebobolan mereka bukannya menurun, tapi malah meningkat dari 1,41 gol/pertandingan menjadi 1,8 gol/pertandingan. Secara peringkat, tim asuhan Jaino Matos ini turun empat tingkat dari posisinya di akhir putaran pertama, yakni dari peringkat 11 menjadi 15.

    4 dari 4 halaman

    Bali United

    Bali United

    Serdadu Tridatu sebetulnya punya banyak pemain muda potensial yang bisa dipoles oleh Indra Sjafri. Namun, untuk urusan pemain asing, nampaknya Bali United perlu lebih jeli untuk menemukan pemain yang tepat dengan gaya main sang pelatih.

    Zoran Knezevic dan Daniel Heffernan direkrut untuk mendongkrak posisi Bali United di klasemen TSC 2016. Namun, yang terjadi justru penampilan mereka merosot setelah diperkuat duo asing ini.

    Total, Zoran dan Heffernan hanya bermain masing-masing tujuh pertandingan. Zoran yang berposisi sebagai gelandang bertahan sebenarnya tidak buruk-buruk amat, dengan catatan akurasi operan 84,5% dan tekel sukses 51,7%.

    Namun, yang membuat pemain ini dianggap gagal adalah hanya mampu menciptakan tiga peluang. Selain itu, ia juga rentan cedera. Setelah bermain dari pekan 18 hingga 24, Zoran belum pernah lagi mendapatkan menit bermain hingga pekan ke-32.

    Heffernan malah lebih parah lagi, diharapkan menjadi mesin gol baru bagi Bali United, pemain ini belum mampu mencetak satu pun gol. Bahkan, ia hanya mampu mencatatkan 3 total tembakan dan menciptakan 3 peluang saja dalam tujuh pertandingan. Ia malah lebih banyak kehilangan bola, yakni sebanyak 18 kali.

    Video Populer

    Foto Populer