Bola.com, Gianyar - Kemenangan Sriwijaya FC atas Persipasi Bandung Raya lewat adu penalti 3-2 (1-1) di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (28/11/2015) berdampak pada nasib klub lain yang juga berburu tiket 8 Besar Piala Jenderal Sudirman, salah satunya PSM Makassar.
Pasalnya, kemenangan Sriwijaya ini hanya menambah poin mereka jadi lima dan dipastikan gagal lolos ke 8 besar. Kondisi ini membuat jatah peringkat tiga terbaik akan diperebutkan tim dari Grup B dan C. Di Grup B, tiga klub, Persipura Jayapura, Semen Padang, dan Mitra Kukar sudah meraup poin 6. Begitu pula di Grup C, PS TNI (8), Borneo FC (7), dan Surabaya United (6).
Baca Juga
Dari dua grup di atas, Grup B masih menyisakan satu tiket yang diperebutkan Semen Padang dengan PSM Makassar, sedangkan dua klub lainnya, Persipura dan Mitra Kukar relatif aman. Semen Padang memang sudah meraih enam poin sedang PSM baru empat poin, tapi anak asuh Nilmaizar sudah tidak lagi bertanding. Sementara PSM masih bertanding dengan Bali United yang sudah tersingkir, Minggu (29/11/2015).
Bagi PSM, kemenangan SFC membuat mereka hanya butuh dua poin untuk lolos atau cukup menang adu penalti atas Bali United. Bukan lagi tiga poin atau menang di waktu normal. Karena dengan poin sama dengan Semen Padang yakni 6, PSM yang lolos berkat aturan head to head. PSM mengalahkan Semen Padang via adu penalti 4-3 (0-0).
Dikonfirmasi, pelatih PSM, Liestiadi enggan menanggapi perkembangan positif terkait peluang skuatnya. Bagi eks pelatih Gresik United, pihaknya tetap mematok kemenangan tiga poin atas Bali United.
"Saya sudah siapkan strategi untuk menang di waktu normal. Simulasi strategi ini sudah dilakukan dalam dua hari terakhir," kata Liestiadi.
Liestiadi boleh mematok saja mematok target tiga poin. Tapi, pelatih asal Medan ini terkesan sudah mengantisipasi andai nasib PSM ditentukan lewat adu penalti. Indikatornya, pada latihan terakhir PSM Makassar, Sabtu (29/11/2015), Liestiadi tetap mengasah kemampuan pemainnya beradu penalti di sesi terakhir.