Diminta Melatih Persib, Djadjang Nurdjaman Pilih Fokus Ibadah

oleh Nandang Permana diperbarui 13 Jun 2016, 20:31 WIB
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, saat bertanding melawan Pusamania Borneo FC dalam leg kedua perempatfinal Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (26/9/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Bandung - Persib Bandung kini tak bernahkoda setelah Dejan Antonic mengundurkan diri dari posisinya. Figur Djadjang Nurdjaman digadang-gadang sebagai pengganti pelatih asal Serbia yang dianggap gagal menyajikan kesetabilan Maung Bandung di awal Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Bobotoh Persib satu suara mendukung come back Djanur. Pelatih yang sukses mempersembahkan gelar juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015 buat Persib dinilai bisa langsung nyetel karena mengetahui benar jeroan tim.

Dejan Antonic sendiri sudah terlihat tidak mendampingi pemain usai Maung Bandung kalah telak 1-4 dari Bhayangkara Surabaya United pada Sabtu (11/6/2016). Ia mengaku memilih pulang ke Hong Kong.

Bagaimana tanggapan Djanur?

Advertisement

Arsitek yang juga legenda hidup Persib masih enggan membicarakan kemungkinan kembali ke Persib menggantikan Dejan Antonic. Djanur sebelumnya dijadwalkan berangkat ke Amerika Serikat, untuk memperdalam ilmu kepelatihan di klub MLS, DC United, atas permintaan manajemen Persib. Ia tengah mengurus visa tinggal di Negeri Paman Sam.

"Saya belum tahu kapan berangkat ke sana. Karena belum ada kabar dari manajemen. Jadi, sekarang saya tinggal di rumah saja, tidak ada aktivitas apa-apa," kata Djanur kepada bola.com, Senin (13/6/2016).

Sikap Djadjang menutup diri itu tak lebih karena tak mau ikut memperkeruh keadaan, yang masih panas pasca lengsernya Dejan.

Tidak hanya sekedar membatasi diri dalam berkomunikasi dengan wartawan, mantan asisten pelatih Rahmad Darmawan di Pelita Jaya ini pun tak pernah lagi terlihat mengunjungi skuad Maung Bandung baik kepada tim maupun personal seperti pemain.

"Saya di rumah saja, menjalankan ibadah puasa dengan khusuk. Sekarang  lebih banyak waktu untuk beribadah memperbanyak mengaji di Mesjid. Tidak ada aktivitas lain," ujarnya.

Jenuh, sudah pasti. Karena tahun lalu saat bulan Puasa, Djanur masih bersama skuad Maung Bandung. Djanur pun tak membantah, jika aktitivitas dilingkungan sepak bola sangat ia rindukan.

Lagi, ketimbang ikut memperkeruh situasi yang ada, Djanur memilih berdiam diri melaksanakan  ibadah puasa. Kejenuhan yang menghampirinya tak lantas menjadi kendala dalam menjalankan ibadah sepanjang bulan Ramadan.

"Alhamdullilah tak ada kendala, semua berjalan lancar. Ya, menikmati ibadah Puasa, meski untuk tahun ini terasa lama, karena tak memiliki aktivitas seperti tahun lalu," Djadjang Nurdjaman mengakhiri pembicaraan.