Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta masih mempuyai keinginan untuk terus memakai Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta saat melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) pada pekan ke-9 Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, Minggu (3/72016).
Persija sejatinya menjalani laga terakhir di Jakarta pada tanggal 24 Juni melawan Sriwijaya FC. Akan tetapi, belum berjalannya renovasi SUGBK jelang Asian Games 2018 membuat Persija kembali berhasrat memakai stadion yang berdiri tahun 1962 itu.
Namun, jika keinginan tersebut tidak tercapai, ada kemungkinan Persija akan mengajukan perubahan jadwal kepada PT Gelora Trisula Semesta, selaku operartor TSC, menjadi 29 atau 30 Juni agar tetap bisa bermain di Jakarta.
“Kami ingin tetap di SUGBK saat melawan PBFC. Tapi jika hal itu sulit terwujud, kami berniat untuk memajukan jadwal,” jelas Ferry Paulus kepada Bola.com.
Baca Juga
Namun, Borneo FC ada kemungkinan untuk menolak perubahan jadwal tersebut. Perubahan jadwal pertandingan tidak segampang yang diinginkan klub pemohon. Klub lawan juga punya hak untuk menolak keinginan tuan rumah.
Opsi lain Persija adalah memilih stadion yang sudah siap secara teknis. Jika Persija tidak bisa bermain di daerah Jabodetabek, maka Stadion Manahan, Solo menjadi solusi terakhir Macan Kemayoran.
“Solo merupakan opsi terakhir. Panpel Persis dan Stadion Manahan sudah siap dan tinggal menunggu keputusan kami saja,” lanjut pria berdarah Manado itu.
Di sisi lain, Panpel Solo masih menunggu konfirmasi resmi terkait rencana Macan Kemayoran boyongan ke Kota Bengawan. Menurut Ketua Panpel Solo Heri Isranto, Stadion Manahan yang menjadi kandang Persis Solo di ISC B tidak ada masalah bila digunakan Persija.
Akan tetapi, pihak panpel harus mendapat kepastian secepatnya dari Persija untuk mengantisipasi lambatnya izin dari kepolisian. Di luar izin kepolisian, tidak ada problem serius apalagi hubungan suporter Persija dan Persis cukup baik.
"Stadion Manahan siap untuk jadi kandang alternatif Persija. Kami tinggal menunggu surat resmi dari Persija untuk proses perizinan," kata Heri.