Penyelesaian Akhir dan Transisi Bhayangkara FC Masih Lemah

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 31 Jan 2017, 22:45 WIB
Penyelesaian akhir dan transisi permainan menjadi masalah Ilham Udin Armaiyn dan kawan-kawan di Bhayangkara FC untuk menghadapi musim baru.(Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Surabaya - Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy menemukan beberapa kekurangan di timnya usai tampil di Trofeo Bhayangkara 2017 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (29/1/2017).

Bhayangkara FC dua kali bermain imbang 0-0 saat meladeni Persija Jakarta dan Arema FC. Dua hasil imbang itu membuat Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan gagal meraih gelar yang diraih Tim Singo Edan.

Advertisement

Dari catatan McMenemy, anak asuhnya masih lemah dalam melakukan penyelesaian akhir. Terbukti beberapa peluang yang didapatkan oleh mereka gagal dikonversi menjadi gol.

Tak hanya itu, ia menilai transisi dari menyerang ke bertahan timnya juga masih kurang optimal. Efeknya, berkali-kali pertahanan Bhayangkara FC nyaris kebobolan, di mana penyerang Persija maupun Arema terlalu mudah menembus pertahanan lewat serangan balik.

“Secara keseluruhan penampilan anak-anak sudah bagus kendati masih ada kelemahan. Tetapi kami maklumi karena sebenarnya ajang trofeo kami gunakan untuk seleksi dan mencari kerangka tim sekaligus bahan evaluasi sebelum turun di kompetisi resmi. Apalagi, kami tidak diperkuat dua pemain asing kami,” tutur Sumardji, asisten manajer Bhayangkara FC setelah menerima laporan dari Simon.

Terlepas dari absennya dua pemain asing asal Brasil, Otavio Dutra (stoper) dan Thiago Furtuoso (striker), Bhayangkara FC sudah semestinya tidak terlalu bergantung pada kedua pemain tersebut. Sebab selama mengarungi kompetisi nanti, ada kalanya tim tidak bisa diperkuat kedua pemain tersebut.