Uni Papua Suarakan Kedamaian Melalui Sepak Bola

oleh Vitalis Yogi Trisna diperbarui 21 Mei 2017, 19:45 WIB
Uni Papua mengadakan turnamen sepak bola tujuh lawan tujuh bertajuk Football For Peace di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (21/5/2017). Turnamen ini diadakan untuk menyuarakan kedamaian melalui sepak bola(Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Para pemain terbaik pada turnamen Football For Peace melakukan laga eksebisi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pada laga eksebisi kedua tim bermain 11 lawan 11 yang dibagi menjadi tim Merah dan Putih. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Bola.com menjadi salah satu sponsor dari acara Football For Peace yang diprakarsai oleh Uni Papua tersebut. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Laga final turnamen Football For Peace mempertemukan Unckle FC melawan Brigade Beringin. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Brigade Beringin berhasil menjadi juara Turnamen Football For Peace dengan kemenangan 5-0 atas Unckle FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pemain Unckle FC, Mitchel Nere, didaulaut menjadi pemain yang paling ramah sepanjang turnamen. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Turnamen Football For Peace ditutup dengan perayaan dari para pemain dan official Brigade Beringin. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Football for Peace 2017 yang diselenggarakan Uni Papua selama dua hari di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Sabtu (20/5/2017) dan Minggu (21/5/2017), berlangsung lancar dan semarak.

Advertisement

Seluruh peserta larut dalam kebersamaan untuk mengkampanyekan sepak bola sebagai sarana perdamaian dalam kehidupan sehari-hari serta membangun dan memelihara persahabatan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat dan komunitas internasional.

Seluruh pertandingan berjalan dalam koridor sportivitas dan semangat positif sesuai salah satu tujuan kegiatan, untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Kegiatan yang baru kali pertama diselenggarakan Uni Papua ini diikuti tim dari berbagai kalangan. Mulai perwakilan negara-negara sabahat, ekspatriat, hingga komunitas dalam dan luar negeri.

Pertandingan sepak bola ini 7 vs 7 jadi puncak rangkaian Football for Peace 2017 yang sudah digelar sejak 30 Januari 2017 dengan agenda gathering untuk presentasi dan sosialisasi. Dilanjutkan technical meeting pada 23 Maret 2017.

"Seluruh acara berlangsung lancar. Terima kasih atas dukungan semua pihak. Kami berharap kegiatan ini bisa menyadarkan bila sepak bola bisa digunakan untuk mengampanyekan perdamaian untuk persatuan bangsa," kata Harry Widjaja, CEO UNI Papua.

Salah satu peserta, yang juga berstatus pemain profesional, Adixi Lenzivio, merasakan benar bagaimana sepak bola bisa jadi alat pemersatu.

"Anda bisa lihat, mau di kampung maupun kota, orang bisa bersatu karena sama-sama nonton bola. Sambil ngopi, bersama teman, keluarga, tetangga, tua, muda, anak-anak, pria maupun wanita, yang punya pekerjaan atau tidak, lebur karena sepak bola. Saya melihat sendiri hal semacam ini," ujar Adixi.

"Acara seperti Football for Peace ini jadi pengingat bila sepak bola memang bisa menyatukan. Jadi, acara ini cukup positif dan saya senang bisa terlibat," lanjut mantan kiper Persija Jakarta itu kepada Bola.com.

Pada Football for Peace 2017, Adixi Lenzivio memperkuat komunitas Brigade Beringin, yang keluar sebagai pemenang dalam turnamen 7 vs 7. Di partai final, Minggu (21/5/2017), Brigade mengalahkan Uncle FC 5-0.

Sebagai juara, Brigade Beringin berhak atas medali dan trofi bergulir. Selain finalis dan tim peringkat tiga-keempat, Uni Papua juga menyediakan penghargaan untuk tim favorit, pemain terbaik, dan pemain peace maker.

Khusus penghargaan pemain peace maker, Uni Papuamenilai berdasarkan aktivitas sang pemain dalam upaya menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan kepada peserta lain sepanjang Football for Peace 2017 berlangsung. (Bola.com/Aning Jati)