Ferrari di Ambang Perang Saudara

oleh Oka Akhsan diperbarui 30 Mei 2017, 09:06 WIB
Pebalap Ferrari, Sebastian Vettel (kanan), melakukan selebrasi di podium bersama rekan setimnya, Kimi Raikkonen, setelah memenangi balapan F1 GP Monako, Minggu (28/5/2017). (AP Photo/Claude Paris)

Bola.com, Jakarta - Pundit F1 dari beberapa media kenamaan Inggris mengklaim Ferrari sedang berada di ambang perang saudara menyusul kemenangan kontroversial Sebastian Vettel pada GP Monako, Minggu (28/5/2017).

Vettel mengalahkan rekan setimnya Kimi Raikkonen yang start dari pole position berkat strategi pit stop Ferrari. Juara dunia F1 empat kali itu masuk pit lima lap lebih lama dari Raikkonen sehingga bisa merebut posisi terdepan dan terus memimpin lomba sampai finis.

Advertisement

Kemenangan di Monako membuat Vettel memperlebar keunggulan atas pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, di klasemen sementara menjadi 25 poin.

Di mata mayoritas pengamat F1, strategi Ferrari di Monako memperlihatkan dengan jelas siapa pebalap nomor satu di Tim Kuda Jingkrak.

"Status Kimi Raikkonen di Ferrari dibuka secara gamblang dengan cara yang sangat brutal. Strategi Raikkonen dan kecepatan Vettel jelas menjadi penyebab kemenangan Sebastian dan kekalahan Kimi. Sekarang muncul pertanyaan: apakah Raikkonen masih akan menjadi pebalap Ferrari pada 2018 setelah apa yang terjadi di Monako?" kata pundit F1 Sky Sports, Pete Gill, di kolom Sky Sports Driver Ratings.

Sementara itu, Giles Richards dari The Guardian mengatakan meski Raikkonen dikenal sebagai pebalap yang enggan mengumbar perasaan di muka publik, The Ice Man tak bisa menyembunyikan kekecewaan saat seremoni penyerahan trofi di podium.

"Indikasi Ferrari memanipulasi strategi untuk memastikan Vettel mendapat keuntungan di klasemen bisa memicu perang dingin dalam tim," ujar Richards.

Pundit The Telegraph, Oliver Brown, bahkan memprediksi hubungan Vettel dan Raikkonen berpotensi memanas seperti yang terjadi antara Hamilton dan Nico Rosberg di Mercedes.

"Kimi Raikkonen memang memilih diam terkait team order Ferrari, tapi kekecewaan dia terkait keputusan tim terlihat jelas sebelum lagu kebangsaan Italia diputar. Dia tampak malas mengangkat trofi posisi keduanya dan menatap botol sampanye seolah itu racun. Bahasa tubuh Raikkonen terhadap Sebastian Vettel juga mengingatkan semua orang akan perang saudara antara Hamilton dan Nico Rosberg pada tahun lalu," tutur Brown.