Lionel Messi dan 4 Pencetak Gol Terbanyak yang Gagal Juara Liga

oleh Tyo Harsono diperbarui 31 Mei 2017, 19:01 WIB
Namun, sebagai gantinya pria berusia 29 tahun tersebut diminta untuk membayar denda sebesar 1,7 juta poundsterling (Rp29 miliar) dan menjalani masa percobaan, Barcelona, Spanyol, Rabu (17/5/2017). (AP Photo/Manu Fernandez)

Bola.com, - Lima liga besar Eropa telah menyelesaikan musim kompetisi 2016-2017. Seluruh liga sudah mendapatkan juara dan pencetak gol terbanyak masing-masing.

Menjadi pencetak gol terbanyak merupakan keinginan hampir seluruh pemain, terutama yang berposisi sebagai penyerang. Namun, untuk musim 2016-2017, meraih hal tersebut rupanya membawa kutukan tersendiri, setidaknya di lima liga besar Eropa.

Advertisement

Seluruh pemain yang menjadi pencetak gol terbanyak di lima liga top Eropa mengalami nasib sial. Meski mendapat gelar pribadi, mereka gagal membantu klubnya memenangi gelar liga.

Berdasarkan ranking Eropa teranyar, lima liga teratas adalah La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman, Premier League Inggris, Serie A Italia, dan Ligue 1 Prancis.

Kelima liga itu masing-masing dimenangi Real Madrid, Bayern Munchen, Chelsea, Juventus, dan AS Monaco. Sedangkan pencetak gol terbanyak di kompetisi tersebut adalah Lionel Messi (Barcelona), Piere-Emerick Aubameyang (Borussia Dortmund), Harry Kane (Tottenham Hotspur), Edin Dzeko (AS Roma), dan Edinson Cavani (Paris Saint-Germain).

Berikut ini merupakan catatan pencetak gol terbanyak di liga-liga top Eropa musim 2016-2017:

2 dari 6 halaman

Lionel Messi (Barcelona, 37 gol)

Lionel Messi melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Osasuna pada pertandingan liga Spanyol di stadion Camp Nou, Barcelona (26/4). Dalam pertandingan itu messi berhasil menyumbang dua gol itu Barcelona. (AFP/Lluis Gene)

Lionel Messi mencetak 37 gol dari 34 pertandingan sepanjang musim 2016-2017 dan menjadi pencetak gol terbanyak kompetisi La Liga Spanyol. Catatan tersebut mengulangi prestasi Messi saat menjadi top scorer pada musim 2012-2013.

Akan tetapi, terdapat perbedaan antara musim 2012-2013 dan musim ini. Saat Messi menjadi pencetak gol terbanyak pada 2012-2013, dia berhasil membantu Barcelona menjuarai La Liga.

Sementara itu, pada musim ini, Messi gagal mengulangi hal tersebut. Barcelona harus mengakui keunggulan Real Madrid pada La Liga 2016-2017.

Barcelona mengakhiri La Liga di peringkat kedua dengan koleksi 90 poin. Jumlah tersebut berselisih tiga angka dari Real Madrid yang menjadi juara.

Meski begitu, Messi berhasil mengalahkan rivalnya, Cristiano Ronaldo dalam perebutan gelar top scorer. Ronaldo hanya mencetak 25 gol musim ini.

3 dari 6 halaman

Edinson Cavani (Paris Saint-Germain, 35 gol)

Penyerang Paris Saint Germain, Edinson Cavani, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bordeaux pada laga Liga Prancis di Stadion Parc des Princes, Sabtu (1/10/2016). PSG menang 2-0 atas Bordeaux. (AFP/Franck Fife)

Kepindahan Zlatan Ibrahimovic ke Manchester United membawa berkah bagi Edinson Cavani. Penyerang asal Uruguay itu didaulat sebagai ujung tombak Paris Saint-Germain (PSG).

Kondisi tersebut membuat catatan gol Cavani melesat menjadi hampir dua kali lipat. Sepanjang musim 2016-2017, Cavani mampu mencetak 35 gol dari 36 pertandingan, berbanding 19 gol dari 32 laga yang dia bukukan musim lalu.

Akan tetapi, torehan Cavani gagal membuat PSG mempertahankan gelar Ligue 1. Skuat asuhan Unai Emery harus mengakui keunggulan AS Monaco pada musim ini.

PSG hanya mampu mengumpulkan 87 poin sepanjang musim ini. Hal tersebut membuat mereka hanya menempati peringkat kedua klasemen akhir Ligue 1, tertinggal delapan angka dari AS Monaco.

4 dari 6 halaman

Pierre-Emerick Aubameyang (Borussia Dortmund, 31 gol)

Striker Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Frankfurt pada laga final DFB Pokal di Stadion Olympic, Berlin, Sabtu (27/5/2017). Dortmund menang 2-1 atas Frankfurt. (EPA/Friedmann Vogel)

Pierre-Emerick Aubameyang membukukan catatan gol terbanyak dalam satu musim di liga domestik pada musim 2016-2017. Penyerang asal Gabon itu mencetak 31 gol dari 32 kali tampil.

Sebelumnya, catatan gol Aubameyang tidak pernah melewati 25 gol dalam satu musim. Torehan tersebut dia bukukan pada musim 2015-2016.

Meski tampil apik pada musim ini, Aubameyang belum mampu membawa Dortmund mengganggu dominasi Bayern Munchen di Bundesliga. Alih-alih menjadi pesaing Bayern Munchen, Dortmund justru mengakhiri musim di peringkat ketiga.

Die Borussen mengakhiri musim di bawah tim promosi, RB Leipzig, yang menempati peringkat kedua. Skuat asuhan Thomas Tuchel hanya mengumpulkan 64 poin, berjarak tiga angka dari RB Leipzig dan 18 poin dari Bayern Munchen.

5 dari 6 halaman

Harry Kane (Tottenham Hotspur, 29 gol)

Pemain Tottenham Hotspur, Harry Kane saat merayakan gol ke gawang Hull City pada laga Premier League di KCOM Stadium, Hull, (21/5/2017). (Danny Lawson/PA via AP)

Harry Kane berhasil mempertahankan gelar sebagai pencetak gol terbanyak di kompetisi Premier League. Hal itu membuat Kane menjadi pemain Inggris pertama sejak Alan Shearer yang mampu mempertahankan gelar tersebut.

Kane mengalami peningkatan jumlah gol pada musim 2016-2017. Penyerang berusia 23 tahun itu mencetak 29 gol, empat gol lebih banyak dari musim lalu.

Meski begitu, usaha Kane masih belum cukup membawa Tottenham Hotspur memenangi Premier League. Apabila musim sebelumnya The Lilywhites berada di peringkat ketiga, saat ini mereka menduduki posisi kedua.

Skuat asuhan Mauricio Pochettino mengumpulkan 86 poin, berjarak tujuh angka dari sang juara, Chelsea.

6 dari 6 halaman

Edin Dzeko (AS Roma, 29 Gol)

Striker AS Roma, Edin Dzeko, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Udinese pada laga Serie A di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (20/8/2016). Dzeko menjadi top scorer Serie A dengan 29 gol. (EPA/Alessandro Di Meo)

Mengalami kegagalan pada musim pertama di Serie A, Edin Dzeko meraih pencetak gol terbanyak pada musim keduanya dengan 29 gol. Pemain berusia 31 tahun itu melewati rekor gol terbaiknya dalam satu musim.

Dzeko tidak pernah mencetak lebih dari 26 gol dalam satu musim. Bahkan, hal tersebut dia bukukan hampir satu dekade silam saat masih membela VfL Wolfsburg.

Catatan Dzeko musim ini membuatnya menyamai Rodolfo Volk pada musim 1930-1931. Dzeko dan Volk merupakan pemain AS Roma dengan gol terbanyak dalam satu musim di Serie A.

Akan tetapi, hal tersebut belum mampu membantu AS Roma menghentikan dominasi Juventus. I Lupi mengakhiri musim di peringkat kedua dengan koleksi tujuh poin, berjarak empat angka dari Juventus.

Sumber: Berbagai sumber

Berita Terkait