Atlet Difabel Ini Tak Sabar Jajal Lomba Lari di Bhayangkara Run

oleh Andhika Putra diperbarui 12 Jul 2017, 18:50 WIB
Bhayangkara Run 2017 bakal menjadi kompetisi debut untuk atlet difabel Indonesia, Nurdin, yang sebelumnya menekuni cabang olahraga tenis, Selasa (12/7/2017). (Bola.com/Andhika Putra).

Bola.com, Jakarta - Atlet difabel Indonesia, Nurdin, mengaku tak sabar mengikuti [Bhayangkara Run 2017]( 2838267 "Bhayangkara Run 2017") yang bakal berlangsung di Monas, Minggu (16/7/2017). Bagi Nudin, ini akan menjadi pengalaman pertamanya tampil dalam kejuaraan lari resmi.

 

Advertisement

Sebelumnya Nurdin lebih aktif di cabang olahraga tenis. Nurdin merupakan peraih medali emas ASEAN Para Games 2011 di Solo, Jawa Tengah.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bhayangkara yang mau memberikan tempat kepada atlet difabel untuk berkompetisi," ujar Nurdin dalam perbincangan dengan Bola.com, di FX Sudirman, Rabu (12/7/2017).

"Ini kali pertama saya ikut berkompetisi di cabang lari, sebelumnya juga tak banyak kompetisi seperti ini yang terdapat kategori untuk kaum difabel," sambungnya.

Bhayangkara Run 2017 merupakan kompetisi yang diselenggarakan Yayasan Kemala Bhayangkari dalam rangka HUT ke-71 Bhayangkara. Menurut Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari, Tri Tito Karnavian, nomor lari untuk atlet difabel selaras dengan misi Polri yang menjunjung tinggi persatuan.

"Kami berharap dengan partisipasi atlet difabel bisa membuka perspektif baru kepada masyarakat. Kaum difabel seharusnya diperlakukan sama dengan kita, berhak mendapat pendidikan, pekerjaan, dan olahraga," sambungnya.

[Bhayangkara Run 2017 ](Bhayangkara "Bhayangkara Run 2017 ")menyiapkan nomor 400 meter untuk kategori difabel, sedang untuk non-difabel, panitia melombakan tiga nomor yakni 10 kilometer, 5 km, dan 3 kilometer dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 236 juta rupiah.

Berita Terkait