Kisah Menarik di Balik Kemenangan Galang Hendra di Jerez

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 25 Okt 2017, 22:13 WIB
Bos Yamaha Indonesia, Minoru Morimoto, mengaku dibuat deg-degan ketika menyaksikan Galang Hendra balapan di World Supersport 300 (WSSP) yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (22/10/2017). (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Bola.com, Jakarta - Ada cerita menarik di balik kemenangan Galang Hendra Pratama pada balapan World Supersport 300 (WSSP) di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (22/10/2017). Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Minoru Morimoto, mengaku dibuat deg-degan sepanjang balapan berlangsung.

Advertisement

Galang Hendra menjuarai balapan World Supersport 300 (WSSP) setelah melahap 11 lap dengan catatan waktu 21 menit 24,382 detik. Galang mencetak sejarah sebagai pebalap Indonesia pertama yang mampu naik podium di WSSP.

"Sepanjang balapan saya tegang karena melihat Galang posisinya maju mundur. Kami yang menonton melalui televisi di pit mungkin lebih capek daripada dia yang balapan. Saya dan yang lain sampai terus berteriak-teriak," kata Morimoto kepada wartawan pada konferensi pers di Kantor Yamaha, Rabu (25/10/2017).

Galang unggul 0,026 atas pebalap Belanda, Scott Deroue, yang finis di urutan kedua dan unggul 0,038 atas Alfonso Coppola yang melengkapi podium ketiga. Morimoto mengaku tak menyangka Galang bisa menjadi kampiun di Jerez karena memang tak memberikan target apapun.

"Galang mengalami masalah elektronik pada balapan di Sirkuit Portimao, Portugal. Para mekanik merasa berhutang pada dia sehingga memberinya kesempatan untuk tampil di Jerez. Saya hanya berpesan kepada dia untuk minimal meraih satu poin, namun dia berhasil menjadi juara. Jujur, saya sama sekali tidak menyangka," ucap Morimoto yang disambut tawa para wartawan.

Yamaha berjanji memberikan Galang lebih banyak kesempatan tampil pada musim depan. Bahkan, Yamaha siap mengirim Galang ke Eropa untuk mendapatkan pengalaman balap lebih banyak.

"Jika Galang Hendra Pratama bersedia untuk keluar ke Eropa maka kami akan mengirimnya. Mimpi kami adalah bisa mencetak juara asli Indonesia dan memiliki tim Indonesia yang bisa keliling dunia mengikuti event tersebut," ujar pria asal Jepang tersebut.